Selasa, 27 Mei 2008

TAFSIRAN FILIPI 4: 13
Filipi 4:13, “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.”

Penafsiran Kontekstual
· Konteks dekat
Hal yang perlu diperhatikan dari nats yang ditafsirkan adalah kata “segala perkara”. Konteks dekatnya meliputi konteks sebelum dan sesudah dari nats yang ditafsirkan.
Dalam Filipi 4:6, mengatakan supaya jangan kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Berdasarkan ayat ini, hal kekuatiran adalah bagian dari ungkapan ‘segala perkara’ yang dimaksudkan Paulus. Selain itu juga dalam Flp. 4:11, “Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan.” Dari ayat ini hal mengenai kekurangan juga dapat menjadi bagian dari ungkapan ‘segala perkara.’ Filipi 4:12 juga berkata, “Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan.” Dari ayat ini hal-hal mengenai apa itu kekurangan dan kelimpahan, juga mengenai hal makanan merupakan bagian dari ungkapan ‘segala perkara.’ Selain itu juga ada dalam Filipi 4 ayat (14), “...bahwa kamu telah mengambil bagian dalam kesusahanku,” dan juga dalam ayat (19), “Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaanNya dalam Kristus Yesus.” Adapun bagian dari ungkapan ‘segala perkara’ dalam ayat ini adalah hal mengenai kesusahan dan juga segala keperluanmu.
· Konteks jauh
Dari konteks jauhnya, ungkapan ‘segala perkara’ dapat juga merupakan hal untuk seia sekata supaya tidak terjadi perpecahan, melainkan supaya bersatu dan merendahkan diri seperti Kristus (2:1-11). Selain itu juga perkara untuk tetap kerjakan keselamatan, seperti dalam Filipi 2:12-18.

Kesimpulan: Jadi ‘segala perkara’ yang dimaksud adalah hal-hal mengenai kekuatiran, kekurangan, kelimpahan, akan makanan, juga perkara untuk bersatu supaya tidak terjadi perpecahan dan perkara dalam mengerjakan keselamatan.

Penafsiran Literal
· Arti dari kamus
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Ø Segala : semua; sekalian (tidak ada kecualinya)
seluruh; segenap
Ø Perkara : masalah; persoalan; urusan
Ø Tanggung : menyangga; memikul
Ø Memberi : menyerahkan (membagikan, menyampaikan); menyediakan; mengizinkan; menjadikan
· Alkitab terjemahan lainnya
Ø Alkitab terjemahan Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS)
Filipi 3:14, “Dengan kuasa yang diberikan Kristus kepada saya, saya mempunyai kekuatan untuk menghadapi segala rupa keadaan.”
Ø Alkitab Terjemahan Lama (TL)
Filipi 4:13, “Segala sesuatu aku cakap menanggung di dalam Dia yang menguatkan aku.”
Ø New International Version (NIV)
Philippians 4:13, “I can do everything through him who gives me strength.”
Kesimpulan:
Dari terjemahan-terjemahan lainnya, arti kata ‘segala perkara’ memiliki beberapa pengertian, di antaranya: segala rupa keadaan; segala sesuatu; everything. Maksud dari beberapa pengertian ‘segala perkara’ dapat dilihat dari konteks sebelumnya.

Penafsiran Gramatikal
Secara gramatikal, kata-kata dalam nats yang ditafsirkan memiliki fungsinya sendiri. Aku sebagai subjek (pelaku); tanggung/menanggung sebagai predikat atau kata kerjanya; segala perkara adalah objeknya; di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku sebagai keterangannya. Jadi pengertiannya adalah bahwa aku dapat menanggung segala perkara di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. Hal-hal apa saja yang dimaksud dalam ‘segala perkara’ ini dapat dilihat kaitan atau hubungannya dari konteks nats ini.

Kesimpulan: Jadi kata ‘segala perkara’ memiliki kedudukan sebagai objek dari suatu tindakan, di mana aku (subjeknya) akan menanggung segala perkara ini di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.

Penafsiran Historis
Dari penjara (Flp. 1:7, 13-14), Paulus menuliskan surat Filipi ini kepada orang-orang percaya di Filipi untuk mengucapkan terima kasih atas pemberian mereka kepadanya. Paulus juga menuliskan kalimat: bersukacitalah di dalam Tuhan (Flp. 4:4). Meskipun ia sendiri di dalam penjara, Paulus tetap menyampaikan pengajaran dalam suratnya supaya jemaat selalu bersukacita di dalam Tuhan, sebab dalam segala hal dan segala perkara tidak ada yang merupakan rahasia (Flp. 4:12).
Selain itu juga Paulus mendengar berita mengenai jemaat Filipi dari rekan sekerjanya, yaitu tentang perpecahan di tengah-tengah anggota jemaat (Flp. 2:1-11). Dengan lembut Paulus menegur mereka karena hal ini, dan meminta mereka supaya seia sekata di dalam Tuhan.

Penafsiran berdasarkan tujuan penulis
Surat Filipi ini dikirimkan oleh Paulus, seorang hamba Tuhan, kepada orang-orang kudus yang ada di Filipi dengan para penilik jemaat dan diaken (Flp. 1:1). Tujuan Paulus dalam suratnya ini adalah ingin menyampaikan ucapan syukurnya kepada Allah karena persekutuan jemaat dalam Berita Injil dan atas pekerjaan baik yang dilakukan (1:5-6). Selain itu juga Paulus memberikan kesaksian dirinya di dalam penjara, dimana ia mengatakan meskipun keadaannya di dalam penjara, namun ia tetap bersukacita (1:18). Tujuan Paulus lainnya adalah menasihatkan jemaat supaya seia sekata untuk bersatu dengan merendahkan diri seperti Kristus. Hal ini perlu disampaikan Paulu sebab ia mendengar bahwa ada perpecahan di dalam jemaat. Tujuan Paulus lainnya dalam menuliskan surat ini adalah untuk mengucapkan terima kasih kepada jemaat atas pemberiannya dan juga memperhatikannya (4:10-20).

Penafsiran Teologis
· Dalam kitab yang sama
Flp. 3:19, “…aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi.”
Flp. 4:12, “…Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku…”

· Dalam Perjanjian Baru
Mat. 25:21, “…Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar.”
Kolose 3:1, “Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.”
Luk. 16:10, “"Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.
Roma 12:16, “Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana...”

KESIMPULAN SAYA:
Dari Filipi 4:13, yang perlu ditafsirkan adalah ungkapan (kata) ‘segala perkara’. Hal ini telah dijawab juga secara kontekstual, dimana ‘segala perkara’ yang dimaksud ini adalah hal-hal mengenai kekuatiran, kekurangan, kelimpahan, akan makanan, juga perkara untuk bersatu supaya tidak terjadi perpecahan dan perkara dalam mengerjakan keselamatan. Dan Paulus mengatakan supaya segala perkara ini ditanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan.
KARAKTERISTIK INJIL MATIUS
Penulis Injil Matius adalah Matius, murid Yesus, yang dulunya bernama Lewi(bahasa Yahudi), seorang pemungut cukai(Mat. 9:9-13 ;Luk. 5:27-32). Matius anak Alfeus ini(Mrk. 2:14) bertempat tinggal di Kapernaum, di kota Galilea(Mat. 9:1,9).
Matius mengalamatkan Injinya terutama kepada orang Yahudi. Hal ini dilatarbelakangi karena orang-orang Yahudi menolak Yesus sebagai Mesias mereka sehingga Matius dengan tegas menuliskan silsilah Yesus.
Kitab Matius ditulis sekitar tahun 70-80 AD sesudah runtuhnya tembok Yerusalem oleh Kaisar Titus . Hal ini diyakinkan karena diperkirakan masih ada saksi-saksi yang hidup.
Kitab Matius ditulis untuk meyakinkan orang Yahudi bahwa Yesus dari Nazaret itu adalah Mesias Raja orang Yahudi. Dengan pembukaan menuliskan silsilah Yesus Kristus, dimana ia ingin mengatakan bahwa Yesus yang walaupun ditolak itu adalah pemenuhan nubuatan yang ada di PL, yang lama ditunggu-tunggu umatNya(Mat. 1:23 ; 2:23). Untuk itu Matius banyak menulis kepribadian Yesus,mulai dari kelahiranNya, persiapan pelayananNya, pelayanan dan pengajaranNya, mujizat-mujizat yang diperbuatNya,penolakanNya, kematian dan kebangkitanNya hingga kenaikanNya.
Ada beberapa karakteristik kitab Matius yang membedakannya dengan kitab-kitab Sinoptik lainnya, yaitu eskatologi yang dibahas secara luas melalui perumpamaan dan pembicaraan tentang akhir zaman, penjelasan mengenai kemuliaan dan otoritas Yesus atas adat-istiadat Yahudi, perhatian terhadap nubuatan-nubuatan mengenaikehidupan Yesus, dan Matius satu-satunya Injil yang menyebut tentang gereja(Mat.16:18 ; 18:17). Hal ini menunjukkan bahwa Matius menaruh perhatian besar kepada pengajaran dan pelayanan Yesus.
Tujuan kepenulisannya adalah untuk menunjukkan peristiwa-peristiwa dalam kehidupan Yesus sebagai penggenapan dari nubuatan.
PANDANGAN IMAN KRISTEN MENGENAI MEROKOK
Penulis akan menyajikan beberapa pembahasan mengenai merokok menurut pandangan iman kristen. Pembahasan penulis tersebut meliputi pengertian dari merokok dan alasan untuk merokok, akibat-akibat yang ditimbulkan dari merokok, cara-cara berhenti dari merokok dan pandangan kekristenan terhadap merokok. Adapun penjelasan mengenai makalah tentang merokok ini akan dijelaskan penulis sebagai berikut:
Pengertian dari Merokok dan Alasan untuk Merokok
Sekilas, penulis akan menceritakan asal usul kebiasaan merokok ini. Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad 16, ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam.
Sarana yang digunakan untuk merokok ini adalah rokok. Untuk lebih jelasnya, penulis akan menjelaskan beberapa hal tentang rokok. Rokok pada umumnya berbentuk silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 dengan diameter sekitar 10 mm (bervariasi tergantung negaranya). Bahan utama pembuatan rokok adalah yang daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain.
Tembakau adalah tanaman yang bisa diasapkan di rokok, pipa rokok, atau pematik api. Tembakau mengandung nikotin, yaitu bahan kimia yg membuat perasaan menjadi senang, tapi perasaan itu hanya sementara. Selain itu juga kandungan nikotin yang ada dalam rokok dapat menyebabkan kecanduan.
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Kotak kemasan atau bungkusan-bungkusan tersebut umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung. Tetapi sangat disayangkan pada kenyataanya pesan kesehatan itu hanya tinggal hiasan saja, jarang sekali untuk dipatuhi.
Perokok tentunya memiliki alasan mengapa mereka melakukan tindakan yang sebenarnya membahayakan mereka sendiri. Alasan mereka untuk merokok bervariasi. Penulis sempat menanyakan hal ini kepada beberapa perokok. Ada yang awalnya hanya iseng-iseng atau coba-coba saja dengan alasan mengikuti pola atau gaya para lelaki sekarang supaya dibilang keren, gaul, menunjukkan kejantanan, dikatakan sudah dewasa dan lain sebagainya. Ada juga karena dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya, di mana yang lebih cenderung adalah teman-teman atau kerabat terdekat mereka dengan tujuan supaya tidak dikucilkan atau diasingkan dari kelompok pergaulannya. Alasan lainnya dikatakan bahwa merokok dapat mengurangi tekanan atau stress dan memberikan rasa nyaman serta ketenangan.
Alasan seseorang untuk merokok juga bisa dipengaruhi dari dalam keluarga sendiri seperti orang tua, di mana sebagai orang tua tidak memberikan figur yang baik kepada anaknya. Selain itu, iklan-iklan rokok juga memberikan pengaruh bagi seseorang. Biasanya pada sebuah iklan akan ditampilkan gambar yang menarik mengenai perokok sebagai lambang kejantanan atau glamour, dimana hal ini dapat memicu orang untuk mengikuti perilaku atau gaya hidup modern tersebut.

Akibat-akibat yang ditimbulkan dari Merokok

Merokok dapat memicu dampak negatif yang sangat membahayakan, sebab rokok mengandung lebih dari empat ribu zat berbahaya, termasuk zat kimia tambahan yang ada dalam rokok. Bahan kimia yang terdapat di rokok, misalnya tembakau yang mengandung nikotin yang dapat merangsang penyakit kanker dan merusak jantung serta sirkulasi darah dan juga membuat pemakai nikotin menjadi kecanduan. Zat berbahaya lainnya adalah tar yang mengandung kimia beracun dan dapat merusak sel paru-paru serta menyebabkan sakit kanker.
Selain itu juga ada karbon monoksida (CO) sebagai gas beracun yang mengakibatkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen. Selain itu, penyakit yang ditimbulkan karena zat nikotin dan tar ini adalah kanker pankreas, dimana penyakit ini menyerang salah satu organ pencernaan vital manusia. Akibat dari zat-zat beracun yang ada di rokok, maka pastilah menimbulkan berbagai macam penyakit juga. Penyakit lainnya yang ditimbulkan karena merokok adalah gangguan reproduksi pada pria dan wanita. Pada pria berupa impotensi, infertilitas dan gangguan sperma, sedangkan pada wanita berupa nyeri haid, menopause lebih awal dan juga infertilitas.
Kita ketahui bahwa merokok menjadi faktor utama penyebab penyakit pembuluh darah pada jantung. Namun tidak hanya itu saja, kebiasaan merokok juga dapat berakibat buruk pada pembuluh darah otak dan perifer. Penyakit lainnya adalah perokok berisiko tiga kali lebih tinggi menderita katarak yang menyebabkan kebutaan, juga mengakibatkan kanker mulut, tenggorokan, pita suara dan esofagus serta penyakit gusi, pilek, dan kerongkongan kering.
Merokok memang memiliki cukup banyak pengaruh yang buruk bagi kesehatan kita. Sebuah penelitian terbaru telah menambah satu lagi keburukan dari kebiasaan merokok, yaitu menyebabkan gangguan pada fungsi ginjal. Perokok yang menderita diabetes diketahui akan mengalami penyakit ginjal lebih cepat dibandingkan penderita diabetes yang tidak merokok. Dan belakangan ini, para peneliti juga menyatakan bahwa para perokok yang tidak menderita diabetes pun, akan lebih mungkin untuk menderita gangguan ginjal.
Bahaya akibat merokok tidak hanya merugikan kesehatan si perokok sendiri, tetapi juga orang-orang yang di sekitarnya. Orang yang ada di sekitar perokok dinamakan perokok pasif, dimana secara tidak langsung juga telah tercemar karena asap yang dihirup. Asap yang dikeluarkan dari rokok akan mencemari udara di sekitarnya, sehingga orang yang berada di situ turut menghirup bahayanya asap tersebut. Hal ini bukan saja bagi perokok, asap dari orang lain bisa menyebabkan kanker paru-paru dan sakit jantung. Selain itu juga dapat menggelitik hidung, mata dan tenggorokan hingga berakibat batuk-batuk, keluarnya lendir, sesak napas dan sakit dada. Asap dari perokok juga meningkatkan serangan bengek terutama pada anak-anak.
Cara-cara untuk Berhenti Merokok
Anda perlu mengambil langkah yang tepat untuk berhenti dari kebiasaan merokok. Setelah Anda mantap dengan keputusan itu, mulailah menjauhkan dan membuang segala hal yang berhubungan dengan rokok. Tidak hanya rokok dan alat penghisapnya, buang juga korek api, asbak dan semua yang berhubungan dengan rokok. Hal yang perlu diingat adalah bahwa Anda saat ini anda bukan lagi perokok, jadi tidak memerlukan benda-benda itu lagi. Bersihkan semua benda yang ada di rumah Anda yang masih menyimpan bau rokok. Hal ini bertujuan untuk menghindari munculnya ingatan lagi akan bau rokok. Cuci baju, sprei, handuk, selimut dan semua semuanya yang masih berbau rokok. Bila ada dana, belilah pengharum ruangan sehingga ruangan Anda benar-benar berubah dan tidak tercium lagi aroma rokok yang bisa memunculkan kerinduan terhadap rokok. Anda juga perlu menjauhkan diri dari lingkungan-lingkungan pergaulan yang memiliki kedekatan dengan rokok. Selain itu juga Anda dapat meminta bantuan dari orang lain untuk menolong Anda berhenti merokok dengan cara mengawasi dan terus mengingatkan untuk tidak merokok lagi.
Bukan hanya itu saja, sebaiknya juga Anda mencari kesibukan yang menyita waktu sehingga Anda tidak mengingat-ingat rokok lagi. Tetaplah optimis dan jangan mudah putus asa di saat mengalami kegagalan. Ketika masalah diperhadapkan kepada Anda, janganlah mencari penghiburan kepada kegiatan-kegitan yang berdampak negatif, misalnya minum-minuman keras dan kembali merokok. Anda juga harus berani mengatakan tidak untuk merokok, karena sekali mencobanya lagi besar kemungkinan untuk ketagihan yang nantinya akan berpengaruh buruk kepada perkembangan fisik dan kejiwaan Anda. Jadi, sekali lagi penulis mengatakan supaya tegas terhadap keputusan yang Anda ambil untuk berhenti merokok.
Berolah raga dan minum air yang cukup akan membantu Anda melupakan rokok. Aktifitas ini akan membuat tubuh Anda tambah sehat dan membantu mengeluarkan toksin dan bahan bahan buruk dari rokok keluar dari tubuh. Berolah raga juga membuat Anda melupakan rokok karena asyik berolah raga apalagi bila olah raga dilakukan di lingkungan yang banyak ada orang sehingga Anda bisa bergaul juga. Pada intinya Anda harus menikmati setiap langkah yang diambil untuk berhenti merokok, jangan menjadikan hal ini sebagai paksaan dan teruslah berpegang pada prinsip yang telah ditentukan.
Pandangan Kekristenan Terhadap Merokok
Kebanyakan orang menganggap bahwa merokok itu merupakan hal yang wajar saja. Akan tetapi bagaimanakah pandangan iman kristen terhadap merokok ini? Alkitab sama sekali tidak pernah menyinggung tentang larangan merokok. Namun demikian ada beberapa prinsip yang dapat diterapkan berhubungan dengan merokok.
Alkitab memerintahkan kita untuk tidak membiarkan tubuh kita diperhamba oleh apa pun. Alkitab juga menyatakan, “Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apa pun.” Tidak dapat disangkal merokok dapat menyebabkan kecanduan yang kuat. Dalam pasal yang sama, kita juga diberitahukan bahwa, “Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!” Tidak dapat disangkal lagi bahwa merokok sangat merusak kesehatan tubuh kita. Merokok telah dibuktikan dapat merusak paru-paru dan juga menyebabkan penyakit jantung.
Jadi memang secara tidak langsung Alkitab mengatakannya, tetapi dapat disimpulkan bahwa merokok tidak diperbolehkan karena dapat merusak tubuh, yang di dalamnya merupakan bait Roh Kudus. Selain itu juga, bagaimana kita dapat memuliakan Allah dengan tubuh yang rusak. Jadi janganlah merusak bait Roh Kudus yang ada di tubuh kita. Kita juga haruslah tegas mengatakan bahwa merokok itu adalah larangan karena selain mengganggu kesehatan fisik dan kejiwaan, kita juga telah merusak bait Roh Kudus yang tinggal diam di dalamnya.
DAFTAR PUSTAKA
Alkitab. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2000.
“Alasan Berhenti Merokok.” http://mhcs.health.nsw.gov.au. Diakses pada tanggal 13 Mei 2008.

“Cara Sederhana Berhenti Merokok.” http://www.blogdokter.net. Diakses pada 13 Mei 2008.

Christanto, Anton. “Merokok itu Tidak Sehat.” http://blogdokter.net. Diakses pada 13 Mei 2008.

Jabbar, Abdul. Ngerokok Bikin Kamu “Kaya.” Solo: Samudera, 2008.

“Merokok dapat memperburuk fungsi ginjal.” http://www.info-sehat.com. Diakses pada 13 Mei 2008.

“Rokok.” http://id.wikipedia.org. Diakses pada tanggal 13 Mei 2008.
Santika, Rachmat. “Ngapain juga Merokok?” http://www.gizi.net. Diakses pada tanggal 13 Mei 2008.

Sukendro, Suryo. Sehat Tanpa Berhenti Merokok: Filosofi Rokok. Yogyakarta: Pinus Book Publisher, 2007.

Sweetrina. “Merokok.” http://www.shvoong.com. Diakses pada tanggal 13 Mei 2008.
Triswanto, Sugeng D. Stop Smoking. Yogyakarta: Progresif Books, 2007.
KEBANGKITAN HIDUP
Pada tanggal 20 Mei segenap masyarakat Indonesia memperingati dan merayakan seratus tahun kebangkitan nasional. Kebangkitan nasional dicanangkan semangatnya dengan terbentuknya organisasi pribumi pertama, yaitu Boedi Oetomo tahun 1908 oleh mahasiswa STOVIA. Terbentuknya Boedi Oetomo telah menginspirasi terbentuknya banyak organisasi kemasyarakatan menuju Indonesia merdeka.
Dalam konteks kekinian, kita para generasi muda memiliki tanggung jawab untuk melanjutkan semangat yang dibangun mahasiswa STOVIA dengan merefleksikan semangat kebangsaan dan kemajemukan di dalam kehidupan sehari-hari. Kita harus menghargai kemajemukan dan pluralitas yang ada di bangsa kita. Kebangkitan ini juga harus menginspirasi kita untuk bangkit dari keterpurukan, melepaskan diri dari lilitan permasalahan hidup. Jangan hendaknya sebagai generasi muda, kita hanya mampu mengkritik dan mendemo kebijakan pemerintah. Generasi muda hendaknya kreatif untuk mengkreasikan ide yang membangun bukan menghancurkan. Kebangkitan nasional harus dimaknai sebagai kebangkitan hidup dalam segala bidang.
Tuhan Yesus mengingatkan kita untuk menyerahkan segala beban hidup, kekuatiran, kegelisahan, ketakutan kita akan hidup ini dihadapanNya. Hal ini membuat kita tetap bisa tersenyum dalam menhadapi tantangan kehidupan. Serahkanlah seluruh kehidupanmu kepada Yesus Kristus, maka Ia akan memberikan damai sejahtera yan melampaui segala akal dan akan menjaga hati, pikiran dan hidup kita. selamat bangkit dari keterpurukan.
PANDANGAN IMAN KRISTEN TERHADAP ASTROLOGI
Penulis akan menyajikan beberapa pembahasan yang meliputi pengertian astrologi, sejarah perkembangan astrologi, daya tarik astrologi, bahaya dari astrologi dan pandangan kekristenan terhadap astrologi. Adapun penjelasan dari hal tersebut, akan dijelaskan penulis sebagai berikut:
Pengertian Astrologi
Kegiatan okultisme secara garis besar dibagi tiga, yaitu ramalan nasib, magic dan spiritisme. Ramalan nasib sendiri dibagi menjadi lima jenis, yaitu radiasthesia (menggunakan cabang kayu atau bandulan), astrology (biasanya dihubungkan dengan horoskop, astromantik dan kosmobiologi), palmistry (nujum atau rajah tangan), ramal kartu (biasanya menggunakan kartu tarot) dan psychometric clairvoyance (ahli nujum atau tenung). Dari kelima jenis ramalan tersebut, yang paling populer adalah astrologi.
Kata astrologi atau ilmu perbintangan diserap dari bahasa Yunani, dimana berdasarkan letak posisinya dari berbagai benda langit mereka bisa meramalkan nasib seseorang.
Astrologi adalah ilmu yan mempelajari pergerakan benda-benda langit seperti matahari, bulan, planet-planet dan bintang-bintang, yang dipercayai memberi dampak atau pengaruh kepada kehidupan seseorang dan berhubungan dengan kejadian-kejadian yang terjadi dalam kehidupan manusia. Astrologi juga merupakan bentuk ramalan kuno yang masih banyak dipraktikkan oleh penyihir-penyihir yang mencoba mendapatkan informasi tentang orang-orang atau kejadian-kejadian dan juga mencoba meramalkan sesuatu yang akan terjadi di masa depan.
Astrologi ini berkaitan dengan yang namanya ramalan dan tenung. Di sini pengertian ramalan itu sendiri adalah usaha untuk mendapatkan informasi tentang masa lalu, masa kini, atau masa yang akan datang dengan sarana okultisme. Sedangkan tenung berarti mencoba mengetahui sebelumnya atau dari jauh suatu peristiwa yang tak dapat dilihat dengan cara biasa saja. Tenung terdapat dalam banyak bentuk yang digolongkan menjadi dua, yaitu tenaga batin dan dengan memakai alat.
Sejarah Perkembangan Astrologi
Ilmu perbintangan atau astrologi ini berasal dari Mesopotamia, daratan di antara sungai Tigris dan Efrat, daerah asal orang Babel kuno. Astrologi ini berkembang sejak zaman pemerintahan Babel kuno, kira-kira tahun 2000 sebelum Masehi. Waktu itu para astrolog hanya mengenal lima planet, yaitu Yupiter, Mars, Merkurius, Bumi dan Venus. Tahap demi tahap ilmu semakin berkembang dan ramalan zodiak ini merupakan bukti perkembangan ilmu tersebut. Dari Mesopotamia (Babilonia) penaruh astrologi mulai menyusup ke tanah Yunani. Dan di sana berkembanglah astrologi semasa kebudayaan Yunani mencapai puncak perkembangannya.
Awalnya zodiak ini dikembangkan di Mesir dan kemudian diambil ahli oleh orang Babel. Para astrolog mengembangkan suatu sistim yang menghubungkan perubahan musim dengan kelompok-kelompok bintang tertentu yang disebut rasi atau konstelasi. Padahal awalnya para astrolog mempelajari benda-benda langit hanya untuk ramalan umum mengenai masa depan. Kemudian mereka mengembangkan menjadi suatu sistim untuk menggambarkan horoskop seseorang. Orang Yunani dan Romawi mempunyai andil besar dalam perkembangan astrologi, bahkan sampai sekarang nama-nama Romawi bagi planet-planet itu masih digunakan.
Sejarah juga mencatat bahwa bangsa Cina telah mengenal ilmu perbintangan sejak abad keduapuluh sebelum Masehi. Mereka menganggap bintang kutub sebagai pusat alam dan negeri Cina sebagai pusat bumi. Pada tahun 700 sebelum Masehi, pencatatan tentang meteor, komet dan meteorit sudah dilakukan dengan seksama di negeri Cina ini. Dan sampai saat ini masih dapat diamati bekasnya, yaitu sebentuk kabut yang merupakan bekas bintang yang meledak.
Jadi astrologi, baik dulu maupun sekarang, menghitung ramalan mereka berdasarkan pandangan geosentris yang menganggap bahwa bumi sebagai pusat sedankan planet-planet lain berputar mengelilinginya.
Daya Tarik Astrologi
Astrologi menunjukkan kepada para penggemarnya suatu dunia yang berbeda, dimana mampu menawarkan sejumlah informasi-informasi mengenai nasib atau keberuntungan di masa depan, yang sebenarnya bukanlah merupakan suatu kebenaran. Astrologi adalah kepercayaan yang sia-sia, sebab astrologi aslinya adalah agama perbintangan. Orang-orang yang mempercayai astrologi terjebak dalam keyakinan yang bodoh. Namun karena manusia cenderung memiliki sifat ingin tahu yang tinggi, maka mereka mempercayainya. Apalagi bila informasi yang diberikan adalah hal yang menyenangkan yang bakal terjadi dalam hidup mereka. Astrologi bermaksud mempelajari sifat-sifat bintang serta pengaruhnya pada kehidupan manusia yang disebut nasib.
Astrologi mengajarkan masalah-masalah kejiwaan tanpa tuntutan moral dan juga menjelaskan kebiasaan-kebiasaan khusus dari kepribadian kita. Hal lain yang menjadi daya tarik dari astrologi sehingga membuatnya semakin berkembang pesat ialah karena penyingkapan-penyingkapannya yang akurat. Namun penyingkapan ini berbeda dengan apa yang kita pikirkan, seperti yang dilakukan juga oleh para psikiater atau konselor. Penyingkapan secara astrologi tidak membutuhkan informasi-informasi yang penting pada kliennya dan juga mereka tidak terlalu penting untuk mengenal siapa kliennya. Tetapi astrolog dapat menyingkapkan rahasia diri seseorang. Ini merupakan kejadian yang mengherankan dan memikat perhatian banyak orang. Di balik hal yang menyenangkan dan daya tarik astrologi yang mempesona, banyak orang yang beralih ke astrologi karena mereka percaya bahwa mereka akan menemukan pertolongan rohani melalui astrologi.
Bahaya dari Astrologi
Daya tarik yang datang dari dalam astrologi ini justru sangat membahayakan. Bahaya terbesar dari astrologi ini adalah jika orang-orang sudah mempercayainya. Mereka akan menjadi sangat tergantung kepada astrologi dan mulai melihat arah hidupnya menurut pandangan astrologi. Kita juga mengetahui bahwa dalam astrologi hari dan tanggal kelahiran seseorang mempengaruhi peruntungan dalam kehidupannya. Bintang-bintanglah yang nasib dan peruntungan manusia, sehingga takdir manusia berada dalam kuasa dan pengaruh bintang tersebut. Hal ini merupakan letak daripada strategi astrologi dan pada akhirnya Tuhan bukan lagi berkuasa dan menjadi sumber pengetahuan dalam kehidupan manusia.
Astrologi tidak memprediksi segalanya tentang kehidupan manusia. Astrologi hanya menunjukkan kecenderungan psikis yang telah dikembangkan orang tersebut sebagai hasil dari lingkungan di mana ia lahir. Kecenderungan-kecenderungan ini mendorongnya untuk bertindak dalam cara-cara tertentu, mengembangkan pola-pola berpikir tertentu, dan menaruh minat pada beberapa jenis pekerjaan, orang, hiburan, dll.
Astrologi menunjukkan bakat pribadi orang tersebut selain juga pola yang menyimpang di dalam tindakan dan cara berpikirnya, yang bisa mengakibatkan masalah bagi dirinya jika tidak diwaspadai. Namun, astrologi tidak dapat menunjukkan apakah seseorang akan sukses atau gagal dalam hidup, apakah anda akan menjadi kaya atau miskin, atau akankah anda mati muda atau setelah tua. Bahkan bila para astrolog memperkirakan masa depan seseorang, mereka hanya dapat menentukan gambaran umum dari keadaan-keadaan yang akan muncul dan menawarkan bermacam-macam skenario berdasarkan pada jenis kehidupan yang telah dijalani orang tersebut selama ini.
Hal lain yang menjadi bahaya astrologi adalah astrologi tidak dapat diandalkan kebenarannya. Ramalan horoskop berubah-ubah atau tidak tetap, sehingga besar kemungkinan untuk salah. Ramalan astrologi tidak tepat, maka tidak mungkin ada penyingkapan diri astrologi. Selain itu dalam astrologi ada kesalahan dalam memberi nama unsur-unsur dasar dari sistem astrologi itu, bahkan sekalipun unsur-unsur itu tepat, kita juga tidak dapat melihat bahwa unsur-unsur itu ada.
Jadi sebelumnya kita telah mengetahui bahwa astrologi mendasarkan sistemnya pada sifat planet-planet, padahal sesungguhnya astrologi mendasarkan pada dewa-dewa mitologis. Nomenklatur yang menyesatkan ini menunjukkan adanya ketidakterpaduan. Khayalan mengenai dewa-dewa membatalkan kepercayaan kita terhadap astrologi. Dewa-dewa yang tidak ada itu tidak dapat memberikan jawaban-jawaban yang dapat dipercayai atas problema dalam kehidupan nyata dan pokok.
Pandangan Kekristenan terhadap Astrologi
Pandangan hidup Alkitabiah tentang peranan alam semesta dan ciptaan bertentangan dengan pandangan hidup persihiran atau ramalan. Alkitab memang menyatakan bahwa alam itu bagus dan indah. Namun alam bukanlah allah atau bersifat illahi. Menurut Alkitab, manusia adalah penatalayan atas bumi dan segala sumber alam dan diminta untuk mempertanggungjawabkan kepercayaan ini (Kej.1:28-30). Alkitab juga sangat menghargai alam karena alam semesta adalah ciptaan Allah juga. Tetapi bukan berarti alam semesta dapat didewakan atau menjadi pemujaan.
Terang Alkitab menyatakan bahwa, “Jangan ada padamu allah lain dihadapan-Ku. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada.... Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya...” (Kel. 20:3-5) Dari ayat ini, Tuhan menghendaki supaya kita jangan menduakan Tuhan, sebab hanya Ialah yang memiliki kekuasaan atas langit dan bumi.
Alkitab juga jelas menyatakan penolakkannya terhadap ramalan-ramalan. “Janganlah kamu berpaling kepada arwah atau kepada roh-roh peramal; janganlah kamu mencari mereka dan dengan demikian menjadi najis karena mereka; Akulah TUHAN, Allahmu.” (Im. 19:31). Selain itu juga dikatakan bahwa, “Orang yang berpaling kepada arwah atau kepada roh-roh peramal, yakni yang berzinah dengan bertanya kepada mereka, Aku sendiri akan menentang orang itu dan melenyapkan dia dari tengah-tengah bangsanya.” (Im. 20:6).
Perintah yang paling jelas menentang astrologi terdapat dalam Ulangan 18 mulai ayat kesembilan, dimana ketika itu bangsa Israel hendak memasuki tanah perjanjian dan Allah memberi peringatan keras melawan praktik-praktik para penyembah berhala di daerah itu. Salah satu peringatannya adalah agar bangsa Israel tidak menjadi seorang peramal, yaitu seorang astrolog.
Mereka yang mencari keterangan dari astrologi menunjukkan kurangnya iman kepada Tuhan. Mereka tidak menyakini bahwa Allah adalah berkuasa yang mengetahui segala rancangan-rancangan dalam hidup umat-Nya. Kekristenan mengajarkan bahwa peristiwa-peristiwa kehidupan ditentukan oleh kemahakuasaan Tuhan dan pilihan moral pribadi manusia. Allah adalah Maha Kuasa, sebab Ia mengatahui rancangan-rancangan mengenai kita, yaitu rancangan-rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan hari depan yang penuh harapan.
DAFTAR PUSTAKA
Alkitab. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2000.
“Astrologi dan Ramalan.” http://www.kristen.online.com. Diakses pada tanggal 25 September 2006.

Atiyanto, Sridadi. Pandangan Iman Kristen terhadap Astrologi. Bandung: Lembaga Literatur Baptis, 1986.

Harlim, Ricky. “Ramalan Bintang.” http://www.jawaban.com. Diakses pada tanggal 24 Mei 2007.

Strohmer, Charles. Rahasia di Balik Astrologi. Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 1998.

Ensiklopedi Alkitab Masa Kini. Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 1995.

“Gagasan Dasar Astrologi.” http://arkana.xentana.com. Diakses pada tanggal 22 Mei 2008.

Hawkins, Chaig S. Seluk Beluk Sihir. Yogyakarta: Yayasan ANDI, 2004.

Pranata, Xavier Quentin. “Berawal dari Menara Babel.” Bahana. November 1992.

________. “Ilmu yang Amat Tua.” Bahana. November 1992.

Strohmer, Charles. Rahasia di Balik Astrologi. Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 1998.

Verkuly, J. “Kapita Selekta.” Dalam Etika Kristen. Diterjemahkan oleh Soegiarto. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1992.

Widyawan, Luluk.“ Ramalan dalam Hukum Gereja Katolik.” www.lulukwidyawanpr.blogspot.com. Diakses pada 6 Juni 2007.
DEMO TANPA ANARKI
Sebelum pemerintah mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak, dimana-mana sudah ada demonstrasi menentang kebijakan tersebut. Alasan pemerintah, APBN sudah tidak sanggup menahan tingginya subsidi yang harus dikeluarkan, pula subsidi tersebut sebagian besar dinikmati oleh masyarakat kelas menengah atas. Alasan masyarakat dan mahasiswa untuk berdemo, tak lain karena kenaikan BBM memicu naiknya harga komoditi pokok yang akan semakin menekan masyarakat bawah. Adanya bantuan langsung tunai sebesar 300 ribu per tiga bulan bagi masyarakat miskin, jelas tak cukup dan tak mendidik.
Demonstrasi memang sah-sah saja pada sebuah Negara demokrasi seperti Indonesia, yang menjadi masalah adalah ketika demonstrasi menjadi anarkis dan merusak kepentingan umum. Belum lekang dari ingatan kita beberapa hari lalu ada kasus ‘penyerbuan’ petugas keamanan ke dalam kampus Universitas Nasional di Jakarta yang kasusnya hingga kini masih terus didalami komnas HAM bahkan sampai ke DPR dan presiden. Kemarin muncul lagi demonstrasi di Univ. Kristen Indonesia di daerah Cawang yang berakhir dengan pelemparan batu dan penutupan jalan di depan kampus. Bagaimana seharusnya demonstrasi dilaksanakan?
Sebagai umat Kristiani kita harus menjunjung nilai-nilai kasih dalam melakukan segala sesuatu. Begitu pula sewaktu berdemo, hendaknya kita mewaspadai adanya niatan hati yang tidak tulus, sehingga apa yang kita lakukan berpamrih. Intinya sebagai sebagai anak Tuhan, kita boleh saja dan sah-sah saja mengkritisi kebijakan pemerintah dengan berdemo, tetapi berdemo menjadi tidak sah dan salah apabila dilakukan dengan anarkis, pengrusakan, penutupan jalan umum, mengganggu aktivitas umum, dan hal-hal buruk lainnya. Amin

Kamis, 08 Mei 2008

KECERDASAN SOSIAL
• Definisi dari Berbagai Sumber
Stephen Jay Could, On Intelligence, Monash University: 1994, menjelaskan bahwa kecerdasan sosial merupakan suatu kemampuan untuk memahami dan mengelola hubungan manusia Kecerdasan ini adalah kecerdasan yang mengangkat fungsi jiwa sebagai perangkat internal diri yang memiliki kemampuan dan kepekaan dalam melihat makna yang ada di balik kenyataan apa adanya ini. (Ubaydillah, diakses dari www.e-psikologi.com).
Pengembangan kecerdasan sosial mengandalkan keunggulan pribadi, minimal mencakup empat bidang: (1) membaca mitos dan diversi sosial di masyarakat; (2) memahami pentingnya pembinaan diri seumur hidup; (3) mengenal aksi sosial, tuntutan situasi sosial, dan merancang reformasi sosial; (4) mengembangkan belas kasih dan memerhatikan sesama. (William Chang, diakses dari www.socialligent_wordpress.com).
Menurut Amstrong,1994, kecerdasan berinteraksi (kecerdasan sosial) ini bersifat sangat unik karena dapat bekerja secara padu dan simultan ketika seseorang sedang berpikir dan atau mengerjakan sesuatu sejauh memiliki kecerdasan emosi serta tidak selalu terhimpit oleh masalah finansial berat. Kesemuanya membangun kecerdasan sosial yang berdampak cerdas bekerja sama, melihat peluang, berperan, bertanggung jawab, memimpin, berjiwa sosial, toleransi, dapat menerima perbedaan maupun mencari solusi konflik.
Komponen penting membangun kecerdasan sosial (social intelegence) adalah komunikasi dan pendidikan. Kecerdasan sosial adalah kematangan kesadaran pikiran dan budi pekerti untuk berperan secara sosial dalam kelompok atau masyarakat. Dewasa ini kecerdasan sosial bersama jati diri yang kuat dan kendali diri yang stabil sangat menunjang perkembangan dan peningkatan karier individu di masyarakat, lembaga atau perusahaan. Lebih banyak orang sukses karena terampil bekerja sama, empati dan mampu mengendalikan diri. (dr. Rinaldi Nizar, spAnk, diakses dari www.infonarkoba.com).
Pakar psikologi pendidikan Gadner (1983) menyebut kompetensi sosial itu sebagai social intellegence atau kecerdasan sosial. Kecerdasan sosial merupakan salah satu dari sembilan kecerdasan (logika, bahasa, musik, raga, ruang, pribadi, alam, dan kuliner) yang berhasil diidentifikasi oleh Gadner.
Kecerdasan sosial ini bukan seperti kecerdasan agama dalam versi yang dibatasi oleh kepentingan-pengertian manusia dan sudah menjadi ter-kavling-kavling sedemikian rupa. Orang yang memiliki kecerdasan sosial tinggi mampu memaknai penderitaan hidup dengan memberi makna positif pada setiap peristiwa, masalah, bahkan penderitaan yang dialaminya. Dengan memberi makna yang positif itu, ia mampu membangkitkan jiwanya dan melakukan perbuatan dan tindakan yang positif.

• Definisi Teoritis
Kecerdasan sosial adalah kemampuan yang mencapai kematangan pada kesadaran berpikir dan bertindak untuk menjalankan peran manusia sebagai makhluk sosial di dalam menjalin hubungan dengan lingkungan atau kelompok masyarakat.

• Komponen, Indikator dan Pernyataan
a. SI (Social Intelligence) internal
 Keinginan untuk bersosial dari dalam diri
1. Ketika dalam lingkungan saya ada pendatang baru, saya langsung mengunjunginya
2. Keinginan untuk mengenal satu sama lain berasal dari dalam diri sendiri, bukan karena paksaan
 Menjalin hubungan yang baik
1. Saya berusaha untuk memiliki hubungan yang baik dengan yang lain
2. Saya menjalin hubungan yang baik dengan orang lain supaya ketika saya membutuhkan bantuan mereka juga datang untuk menolong saya


 Mengorbankan kepentingan diri demi orang lain
1. Sesibuk apapun saya, ketika ada tetangga yang meminta tolong saya langsung datang memberi bantuan
2. Saya akan menunda acara yang telah lama saya buat oleh karena ada teman yang kecelakaan
3. Saya mengalah kepada orang yang lebih tua untuk duduk di dalam kendaraan umum
4. Saya mau mengambil sebagian tabungan saya untuk menolong teman yang memerlukan uang pada saat itu

b. SI (Social Intelligence) eksternal
 Dampak positif dalam berhubungan dengan orang lain
1. Saya akan mendukung kegiatan sosial yang membantu orang-orang yang terkena bencana alam
2. Saya berusaha menjauhkan diri supaya tidak ikut dalam kepanitiaan sosialisasi dengan alasan pekerjaan yang cukup sibuk
 Menyelesaikan permasalahan dalam berinteraksi
1. Ketika ada masalah dalam kelompok masyarakat atau kerja, saya lebih senang diselesaikan dengan bermusyawarah
2. Tidak mau ikut campur dengan urusan orang lain yang tidak ada sangkut pautnya dengan saya
3. Lebih baik menghindar ketika ada permasalahan dengan orang lain dan pura-pura tidak tahu apa-apa
 Bersosial karena adanya faktor yang lain
1. Saya bersosialisasi baik dengan orang lain supaya mendapat sanjungan atau pujian dari mereka
2. Ketika memberi atau menyumbanga sesuatu untuk kegiatan sosial, saya mau orang lain juga mengetahuinya
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
DALAM GEREJA


Pendahuluan
Pendidikan Agama Kristen(PAK) yang merupakan sebagai tugas gereja, kini fungsinya tersebut sudah mulai kurang diperhatikan di dalam lingkungan gereja dimana sebenarnya PAK merupakan suatu fungsi gereja yang amat penting terutama dalam tugas pengajaran dan pendidikannya. PAK itu tak lain dan tak bukan hanyalah suatu pemberian dan amanat Tuhan sendiri kepada jemaat-Nya(Ef. 4:11) dimana tugas tersebut diletakkan dan dipercayakan kepada gereja-Nya di bumi ini. Jadi sudah seharusnyalah PAK di dalam gereja dikembangkan guna memmbimbing jemaat- jemaat supaya mengenal ajaran- ajaran asasi dari agama Kristen dan mempraktekkan dalam keseharian hidup mereka sehingga dapat membina suatu perilaku Kristen yang benar.
Permasalahan yang dihadapi gereja di dalam mengembangkan pengajaran PAK sangat kompleks dan rumit. Setiap permasalahan memerlukan solusi yang sudah seharusnya menjadi pokok pikiran kita sekalian. Makalah ini berusaha memberikan sedikit sumbangan bagi pengembangan PAK di gereja lokal.
Penulis memiliki beberapa tujuan penulisan. Adapun yang menjadi tujuan penulis dalam menulis makalah ini adalah: pertama, menyatakan pentingnya peranan PAK di dalam pertumbuhan rohani gereja-Nya; kedua, membantu memimpin jemaat kepada pengenalan yang sempurna mengenai peristiwa- peristiwa yang terdapat dalam Alkitab dan pengajaran- pengajaran melalui PAK yang mendidik dan penuh pengajaran; dan ketiga, supaya jemaat hidup sebagai orang Kriten yang bertanggung jawab pada kepercayaan dan imannya melalui tugas- tugas yang terdapat dalam PAK.

Pembahasan
Jika kita berbicara mengenai Pendidikan Agama Kristen sudah pasti akan berkaitan dengan dunia pendidikan. Oleh karena itu terlebih dahulu kita harus mengetahui arti dari pendidikan itu sendiri. Pendidikan merupakan suatu sistematsi dari proses belajar- mengajar yang didalamnya terdapat interaksi di dalam komunitas. Jadi didalamnya terdapat sesuatu yang berarti, yaitu belajar yang merupakan suatu kegiatan penambahan pengetahuan dan proses perubahan tingkah laku. Belajar haruslah suatu proses dari tidak tahu menjadi tahu dan dari yang kurang jelas menjadi jelas sehingga belajar berarti menambah wawasan pengetahuan.
Sama seperti penjelasan di atas, PAK juga merupakan proses pengajaran dan pembelajaran namun berdasarkan pada kebenaran Alkitab,berpusat pada Kristus, dan yang bergantung pada kuasa Roh Kudus. Pembelajaran disini memiliki arti pembelajaran bagi pribasi menuju kedewasaan, sedangkan pengajaran mempunyai arti sebagai penyediaan dan dorongan bagi proses pembelajaran yang efektif.
PAK berusaha membimbing pribadi- pribadi pada semua tingkat pertumbuhan usia melalui system pengajaran masa kini kearah pengenalan dan pengalaman tentang rencana dan kehendak Allah melalui Kristus dalam setiap aspek kehidupan untuk memperlengkapi pelayanan yang efektif. Di sini fungsi PAK sebagai penyedia, pendorong, dan sebagai fasilitator dalam pembimbingan. Jadi, kita sampai kepada kesimpulan bahwa PAK yang Alkitabiah harus mendasarkan diri pada Alkitab sebagai kebenaran Firman Allah dan menjadikan Kristus sebagai pusat beritanya yang bermuara pada kedewasaan murid di dalam Kristus.
PAK juga merupakan salah satu dari tugas- tugas terpenting gereja. Matius 28:19- 20 yaitu amanat agung Tuhan Yesus yang memerintahkan kita sebagai umat tebusan-Nya untuk menjadikan segala bangsa murid- Nya dan mengajar mereka dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Rasul Paulus menuliskan suratnya kepada jemaat Efesus bahwa Tuhan telah mengambil dan mengangkat beberapa anggota gereja untuk menjadi rasul, nabi, pemberita- pemberita Injil, maupun gembala- gembala, dan pengajar. Oleh karena itu PAK merupakan tugas gereja yang penting dan berpengaruh terhadap perkembangan gereja. Sudah selayaknya dan sewajarnya PAK terhisap sebagai tugas gereja yang sah sehingga harus dilaksanakan oleh seluruh anggota jemaat.
Kalau dilihat dari penjelasan Ensiklopedi Pendidikan, secara umum pendidikan dapat diartikan sebagai semua erbuatan dan usaha dari generasi tua untuk mengalihkan pengetahuannya pengalamannya, kecakapannya, dan ketrampilannyakepada generasi muda sebagai usaha agar dapat memenuhi fungsi hidupnya, baik jasmaniah maupun rohaniah. Penjelasan itu menyatakan bahwa pendidikan merupakan usaha atau upaya sadar tujuan, atau bersengaja. Jadi dengan demikain setiap usaha pendidikan haruslah menuntut perencanaan, strategi, dan pendekatan.
Dari segi istilah, pendidikan dapat dikatakan berasal dari dua kata Latin educatus dengan istilah jabarannya educane dan educene. Yang pertama memberi arti “merawat, memperlengkapi dengan gizi agar sehat dan kuat”. Yang kedua memberi arti “membimbing keluar dari…”. Berdasarkan pengertian ini, pendidikan dapat dikatakan sebagai upaya sadar dan bersengaja untuk memperlengkapi seseorang atau sekelompok orang guna membimbing keluar dari suatu tahapan(keadaan) hidup ke suatu tahapan hidup lainnya yang lebih baik. Adapun beberapa komponen pendidikan antara lain :
Pertama, pelaku pendidikan (SIAPA). Pendidikan akan berlangsung karena adanya pelaku pendidikan, baik pendidk maupun peserta didik.
Kedua, konteks pendidikan (DIMANA). Pendidikan harus memiliki konteks, ruang, dan waktu, di mana setiap konteks memiliki ciri khas sendiri.
Ketiga, sifat atau isi pendidikan (APA). Kegiatan pendidikan berhubungan dengan materi perbincangan yang tentunya berbeda-beda.
Keempat, metode pendidikan (BAGAIMANA). Dalam mentransfer isi pendidikan, biasanya setiap pendidik memikirkan bagaimana pendekatan yang terbaik dalam berinteraksi.
Kelima, kesiapan atau waktu (KAPAN ATAU BERAPA LAMA). Dalam melakukan tindakan pendidikan, terlebih dahulu harus memiliki kesiapan dan waktu.

Suatu fenomena yang tiada tandingnya juga dalam sejarah dunia kita ini, salah satunya adalah pertumbuhan gereja di mana kian lama gereja kian banyak. Sejak gereja muncul hingga abad ini, jumlah jemaat di dalam gereja berkembang begitu pesat. Semua ini menyatakn bahwa mandate Illahi Allah bagi gereja-NYa, yaitu Mandat pemberitaan Injil keselamatan dalam Yesus Kristus telah mengalami banyak perkembangan juga.
Allah Tritunggal sendiri yang telah mendirikan dan menumbuhkan gereja-Nya di mana Ia juga yang mengembangkannya dan tiada suatu kuasa pun yang dapat menghentiknnya (Mat.10:18). Allah juga enetapkan kuasa-kuasa-Nya untuk mencapai kemenangan, yaitu Roh-Nya yang kudus sebagai dinamika sentral yang bekerja melalui sarana-saranatertentu, yaitu hamba-hamba Allah, gereja Allah, dan abar kesukaan dari Allah.
Gereja yang telah didirikan Yesus, tentunya mempunyai tugas-tugas guna pertumbuhan rohani jemaat-Nya. Dari begitu banyak tugas-tugas yang diembankan kepada gereja, salah satunya adalah mengajar (Mat.28:20) “dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” Dalam amanat ini dijelaskan supaya kita mengajar kebenran-kebenaran tentang apa yang sudah diajarkan Tuhan Yesus kepada seluruh bangsa dan Tuhan yesus sendiri akan selalu memberikan penyertaan-Nya kepada mereka yang mengajar. Jadi, melalui program PAK di dalam gereja juga telah melakukan amanat agung Tuhan yesus tersebut. Pelaksaan pengajaran ini tentunya mempunyai tujuan antara lain :
Pertama, memimpin murid selangkah demi selangkah kepada pengenalan yang lebih sempurna mengenai peristiwa-peristiwa yang terdapat di dalam Alkitab dan pengajaran-pengajarannya.
Kedua, membimbing murid dalam cara menggunakan kebenran-kebenaran asasi Akitab itu inutk keselamatan hidupnya.
Ketiga, mendorong untuk mempraktikkan asas-asas Alkitab itu supaya membina suatu perangai Kristen yang kukuh.
Keempat, menyakinkan supaya mengakui bahwa kebenran dan asas tersebut menunjukkkan jalan guna pemecahan masaah-masalah kesusilaan, social, dan politik di dunia ini.
Seorang pendeta yang berkhotbah dalam kebaktian, tentu saja juga mengajar jemaat melalui khotbahnya tersebut. Semakin jemaatnya lapar rohani, semakin berusaha pula supaya khotbahnya menyajikan makanan rohani yang baik dan sehat. Khotbah itu bukan tertuju pada perasaan dan kehendak manusia saja, tetapi juga kepada akalnya. Jemaat haru belajar dari padanya tentang firman Tuhan. Pengetahuan dan pengertian mereka akan penyataan Tuhan itu harus diperdalam da diperluas pula. Begitu pula sebaliknya, segala aktivitas PAK itu, juga di luar kebaktian, senantiasa harus bersifat khotbah juga, artinya pengajaran itu tak boleh turun derajatnya menjadi sekedar penyampaian pengetahuan secara teori saja, melainkan harus mempertemukan firman Tuhan sendiri dengan para murid itu, dan PAK itu harus bersuasana ibadat juga.
Untuk itu hendaklah di dalam pengembangan gereja ditambahkan dengan penerapan pengajaran juga guna pertumbuhan rohani jemaatnya di dalam gereja.
Selain itu juga, untuk mencapai tujuan yang jelas dan tegas dalam melakukan tugas pengajaran dalam gereja tentunya perlu wujud dari objek-objek PAK itu sendiri. Seperti kita melakukan suatu pekerjaan, tentu harus ada tujuan yang akan kita capai nantinya. Bisa saja menjadi suatu ketidakmungkinan apabila kita bekerja dengan selayaknya selama belum ada objek yang tentu, malh menjadi sesat jalannya.
Sekarang bagaimana persoalannya menentukan objek-objek PAK tersebut. Untuk itu perlu memperhatikan beberapa hal dalam menentukan objek-objek PAK tersebut.
Pertama, dalam mencari dan menentukan objek itu sudah tentu firman Tuhanlah yang merupakan satu-satunya dasar dan pangkalan bagi usaha itu.
Kedua, Objek itu harus sesuai dengan sifat gereja kita sendiri.
Ketiga, penentapan objek dan pembagian harus dilakukan sesuai dengan unsur murid-muridnya.
Keempat, latar belakang murid-murid yang juga perlu diperhatikan untuk menentukan objek PAK.
Kelima, objek pengajaran kita juga perlu berhubugan dengan macamnya PAK.
Keenam, harus senantiasa sadar akan kebutuhan khusus para pelajar atau pendengar kita.
Dalam PAK, metode merupakan suatu pelayanan, suatu pekerjaan yang aktif yang kita lakuka bagi firman Tuhan dan bagi sesamanya manusia supaya ada pertemuan satu sama lain. Metode senantiasa hanya jalan dan alat saja, bukan tujuan. Kita harus selalu menuju kepada firman Tuhan; tak boleh kita menggunakan metode kita supaya mendapatkan hasil dan sukses secara duniawi sehingga tujuan gereja kurang diperhatikan lagi. Seharusnya dengan rendah hati dan setia kita hatus melayani melalui firman Tuhan saja dengan cara-cara yag kita pakai dalam pekerjaan kita, serta mengharap bahwa metode-metode itu akan menghasilkan iman, pengetahuan dan penuturan, dalam kehidupan para murid.
Untuk itu, metode apa yang hrus kita pakai?Ada dua macam metode berbeda mengenai pendidikan. Yang pertama disebut “metode otoriter”, metode ini memakai kuasa(otoritas) dari atasan. Yang kedua dinamakan “metode kreatif’, ialah metode yang hendak menciptakan sesuatu.
Metode otoriter mau menyampaikan suatu ajaran yang lengkap kepada orag didikannya. Orang didikan itu harus menerima saja, serta tunduk kepada kuasa gurunya. Kita mengajarkan apa yang kita anggap sebagai kebenaran dan pelajar kita hanya bertugas untuk belajar pada kita dengan tak usah bersoal jawab. Kita tahu apa yang harus dipercaya; sebab itu murid kita harus menyambut dan mengakui apasaja yang diberikan kepada mereka.
Lainnya halnya metode kreatif. Metode ini menitikberatkan pada kebebasan seseorang untuk berpikir mandiri. Guru bukan penguasa atau pemberi perintah, namun ia seorang yang mampu memberikan pedoman dan juga sebagai seorang fasilitator. Guru berusaha untuk menanamkan bibit kepercayaan terhadap apa yang diajarkan, keyakinan dan pengakuan yang sewajarnya pada apa yang dipercaya dan diajarkan oleh guru. Proses pendidikan seharusnya berjalan dengan spontan dan bukan dengan paksa. Pendidikan semacam ini menggunakan komunikasi dua arah, antara guru dan murid.

Minggu, 04 Mei 2008

MEMPERSIAPKAN PERNIKAHAN SECARA KRISTIANI

Dalam tulisan ini penulis akan menyajikan beberapa pembahasan mengenai bagaimana mempersiapakan suatu pernikahan kristen. Pembahasan penulis tersebut meliputi pengertian dari mempersiapkan pernikahan kristen, tujuan dari mempersiapkan pernikahan dan hal-hal yang perlu dilakukan dalam mempersiapkan pernikahan secara kristiani. Adapun penjelasan mengenai mempersiapkan pernikahan secara kristiani tersebut akan diuraikan sebagai berikut:

Pengertian Mempersiapkan Pernikahan secara Kristiani
Persiapan berarti melakukan sesuatu untuk menyongsong atau menyambut suatu peristiwa, dalam hal ini pernikahan. Persiapan pernikahan yang benar memerlukan pandangan dari berbagai pihak terutama orang tua. Mempersiapkan pernikahan secara Kristen berarti membuat rancangan-rancangan akan apa yang harus dilakukan setelah pasangan berkomitmen untuk melanjutkan hubungannya ke arah yang lebih lanjut maupun setelah ia dan pasangannya berjanji setia dalam pernikahan kudus. Oleh karena itu pasangan yang telah menetapkan diri siap untuk melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan perlu membuat berbagai persiapan dalam melangsungkan acara pernikahan maupun mempersiapkan diri dari kekagetan dan keterkejutan atas kehadiran orang lain(pasangan) dalam hidupnya.
Pernikahan bukanlah ikatan yang sembarangan, sebab Allah sendiri yang menjadi saksi dalam pernikahan yang pertama. Maka dari itu dalam mempersiapkan segala sesuatunya kita harus berdoa dan meminta Tuhan memberikan yang terbaik. Apabila kita telah menyerahkan segala sesuatunya supaya Tuhan sendiri yang mengaturnya, pastilah Tuhan akan memberikan yang terbaik dan terindah bagi kita dan pasangan. Intinya dalam mempersiapkan pernikahan Roh Kudus harus diundang dan menjadi dasar dalam mengambil keputusan.
Mempersiapkan pernikahan merupakan suatu proses tindak lanjut setelah seseorang memilih pasangan hidupnya dan menjalani masa pacaran sebagai tahap pengenalan, yang kemudian berkomitmen untuk membentuk sebuah keluarga. Kepentingan dari pernikahan dan keluarga selalu ditekankan berulang- ulang dalam Akitab. Dalam Perjanjian Lama dan Baru, kita dapat temukan banyak petunjuk untuk kehidupan keluarga. Alkitab juga mengungkapkan tentang kehidupan pemimpin- pemimpin keluarga yang terkemuka seperti Abraham, Ishak, Yakub, Daud dan lain-lain. Sejak Adam dan Hawa, pasangan suami-istri selalu menemui masalah- masalah dalam kehidupan rumah tangga, sehingga mereka mengambil kesimpulan sendiri bahwa pernikahan yang langgeng tidak mungkin bisa terjadi. Padahal hal ini disebabkan karena kurangnya dalam mempersiapkan pernikahan.
Mempersiapkan pernikahan juga dapat berarti memperlengkapi atau mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk memasuki dan melaksanakan suatu pernikahan. Mempersiapkan pernikahan yang dimaksud di sini adalah mempersiapkan pernikahan secara kristiani. Pernikahan adalah hubungan monogami yang memiliki ikatan seumur hidup yang serius yang dapat dilakukan oleh sepasang kekasih sepanjang hidup mereka. Tetapi banyak pasangan dalam memasuki pernikahan pada keadaan yang kurang dewasa dan tidak cukup pengertian, sehingga semakin meningkatnya pula jumlah perceraian.
Kita harus meluangkan waktu khusus dalam mempersiapkan pernikahan, sebab ada begitu banyak hal yang perlu dipersiapkan. Pernikahan sebagai lembaga yang mempersatukan dua manusia berlainan jenis memiliki aspek-aspek yang perlu untuk dipikirkan bersama, misalnya proses pengambilan keputusan dalam keluarga kelak, jumlah anak yang diinginkan, dan sebagainya. Pernikahan yang baik memerlukan persiapan yang baik pula.

TUJUAN MEMPERSIAPKAN PERNIKAHAN
Pernikahan merupakan suatu penyatuan antara dua pribadi. Untuk itu diperlukan persiapan dalam memasuki hubungan pernikahan tersebut. Persiapan pernikahan yang diperlukan adalah persiapan bagaimana mereka bisa menyesuaikan diri, karena mereka adalah dua pribadi dari latar belakang yang berlainan dan akan hidup bersama-sama. Untuk itu tidaklah mudah dalam memasuki suatu pernikahan, sehingga diperlukan persiapan yang baik.
Dalam mempersiapkan pernikahan tentunya memiliki tujuan. Tujuan dari mempersiapkan pernikahan itu sendiri adalah untuk memperlancar acara pernikahan yang akan dilaksanakan dan juga untuk mencapai hubungan pernikahan yang lebih baik. Persiapan pernikahan ini juga dapat bertujuan mempersiapkan sepasang kekasih yang akan menjadi satu ikatan suami-isteri untuk memasuki hubungan pernikahan.
Cara Alkitab dalam mempersiapkan pernikahan adalah sama dengan apa yang dilakukan seseorang dalam mempersiapkan apa saja dalam hidupnya. Prinsip ini harus mewarnai semua aspek kehidupan kita sebagai orang-orang percaya yang sudah lahir kembali. Prinsip itu adalah “… Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu” (Mat. 22:37).
Hal-hal yang Diperlukan dalam Mempersiapkan Pernikahan
Mempersiapkan pernikahan merupakan suatu proses untuk memasuki suatu hubungan baru, yaitu pernikahan. Dalam hal ini hendaklah supaya mempersiapkan pernikahan pada jauh-jauh hari sebelumnya karena itu hal ini sangat berguna, sehingga pasangan itu mempunyai waktu untuk mengerti aspek-aspek spiritual dari upacara pernikahan tersebut, juga menyadari pentingnya saksi-saksi atas janji yang mereka buat untuk dipersatukan di dalam Tuhan dan mempunyai banyak waktu untuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam mengadakan pernikahan tersebut. Pernikahan kristen adalah pernikahan yang bersifat monogami dan sakral atau suci. Untuk itu, diperlukan langkah-langkah yang baik dan tepat dalam mempersiapkan pernikahan ini. Adapun hal-hal yang harus diperlukan dalam mempersiapkan pernikahan adalah sebagai berikut.

Mencari dan Bergantung kepada Kehendak Tuhan
Allah mengetahui apa yang terbaik bagi kita sebagai orang percaya. Oleh karena itu dalam mempersiapkan segala sesuatu hendaklah mengandalkan Tuhan. Demikian juga halnya dalam mempersiapkan pernikahan, mencari kehendak Tuhan dan mengandalkan Pribadi-Nya adalah langkah pertama dalam mempersiapkan pernikahan, sebab pernikahan adalah suatu hubungan yang sakral atau suci dan Allah sendiri menjadi saksinya.
Ketaatan kita kepada Tuhan dan FirmanNya memberi kita perlengkapan yang dibutuhkan untuk memenuhi peranan yang Tuhan berikan kepada kita dalam hidup pernikahan dan juga dalam dunia ini. Pelajari dan ikuti petunjuk-petunjuk dalam Alkitab dan lakukanlah semua perencanaan kita untuk kemuliaan Tuhan. Jadi, untuk
mempersiapkan pernikahan, hiduplah dengan cara yang layak sesuai dengan panggilan Kristus Yesus untuk dekat dengan Allah melalui FirmanNya. Pusatkan perhatian pada ketaatan dalam segala hal. Tentu saja mempersiapkan pernikahan ini juga seharusnya membawa kemuliaan bagi Tuhan. Kita diberi janji dalam Amsal 3:5-6, yang mengatakan supaya percayalah kepada Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.” Kita harus mempercayai Allah dan memandang kepada-Nya serta membuka diri kita kepada-Nya dalam mencari hikmat dan pengertian, maka Ia berjanji untuk membuat rencana kita menjadi baik adanya. Ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam mempersiapkan pernikahan secara kristiani.

Persiapan secara Batin dan Mental serta Restu dari Orang Tua
Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam mempersiapkan pernikahan adalah diperlukannya kesiapan batin dan mental di antara sepasang calon suami isteri tersebut. Sepasang kekasih ini akan memasuki hubungan yang lebih serius ke dalam suatu pernikahan, dimana dalam pernikahan tersebut ada dua pribadi yang berbeda latar belakangnya. Jadi diperlukan persiapan secara batin dan mental untuk menyesuaikan dan memadukannya, sehingga perbedaan-perbedaan tersebut bukanlah menjadi penghalang untuk melangsungkan pernikahan. Persiapan secara mental dan batin ini juga perlu dipersiapakan supaya ketika sepasang calon pengantin ini memasuki hubungan pernikahan tidak begitu kaget.
Selain dari kesiapan mental dan batin di dalam diri pasangan tersebut, diperlukan juga restu atau persetujuan dari orang tua. Persetujuan dari orang tua ini penting karena merekalah yang telah merawat dan membesarkan kita, sampai kita terpisah dari keluarga dan membentuk keluarga baru bersama pasangan kita. Orang tua juga dapat sebagai wakil dan saksi dalam pelaksanaan pernikahan nantinya. Persetujuan dari orang tua berarti membuka jalan atau restu kepada calon pasangan pengantin untuk membentuk sebuah keluarga baru yang harmonis. Setelah melewati masa pernikahan dan memasuki keluarga baru, kita harus tetap menjalin hubungan yang baik terhadap orang tua dan keluarga-keluarga lainnya.

Konseling Pranikah
Saat yang tepat untuk dapat memulai menangani masalah-masalah dalam pernikahan dan keluarga adalah sebelum masalah itu sendiri timbul. Untuk itu tidak ada salahnya bila sepasang calon suami isteri ini melakukan konseling pranikah. Biasanya konseling pranikah ini dilaksanakan oleh gereja setempat.
Konseling persiapan pernikahan bertujuan untuk mempersiapkan dan menolong individu, pasangan-pasangan, bahkan kadang-kadang anggota keluarga yang lain untuk menciptakan suasana pernikahan yang bahagia. Seperti halnya dengan pencegahan penyakit yang dilakukan untuk mencegah timbulnya penyakit dan menjaga kesehatan tubuh, demikian juga dengan bimbingan persiapan pernikahan. Bimbingan persiapan pernikahan diharapkan dapat mencegah timbulnya kesulitan dalam pernikahan dan kehidupan rumah tangga, disamping tentunya untuk menolong membangun hubungan pernikahan yang bahagia. Dalam konseling pranikah ini paling tidak ada beberapa tujuan yang akan dicapai, yaitu keputusan untuk siap menikah, tahu dan siap menghadapi tekanan-tekanan dalam kehidupan pernikahan, bimbingan untuk mengenal diri sendiri, pertimbangan padangan Alkitab mengenai pernikahan dan merencanakan pernikahan.
Dalam konseling pranikah ada beberapa materi yang diberikan, yaitu materi mengenai pengertian pernikahan itu sendiri yang dipandang dari sudut kristiani, pengenalan terhadap diri sendiri, bagaimana berkomunikasi dengan baik terhadap pasangannya tersebut, juga tentang bagaimana menangani kemarahan yang timbul karena adanya permasalahan-permasalahan, kesediaan untuk berkomitmen seumur hidup, pendidikan seksual, juga tentang anak dan harapan-harapan dalam pernikahan.
Selain itu juga ada beberapa hal yang biasa dianjurkan atau rekomendasi yang diberikan setelah konseling pranikah adalah menyetujui silakan menikah, menunda kalau memang mereka belum siap , meminta dibatalkan, dimana hal ini dilakukan kalau pasangan tersebut dengan jelas-jelas memperlihatkan ketidakcocokan yang sangat parah dan kalau diteruskan tidak akan cocok, karena dapat menyebabkan hubungan yang tidak harmonis.

Persiapan-persiapan lainnya
Selain persiapan-persiapan yang telah dijelaskan sebelumnya, ada juga beberapa persiapan-persiapan lainnya yang perlu dilakukan dalam mempersiapkan pernikahan, di antaranya adalah: menentukan tanggal pernikahan walaupun pada dasarnya semua hari itu baik, tak ada salahnya mencantumkan tanggal dan bulan favorit sebagai tanggal pernikahan, dimana hal ini juga akan memudahkan pasangan tersebut untuk mengingat dan merayakannya kembali. Menentukan juga perlu dalam mempersiapkan pernikahan. Selain itu juga, menentukan jumlah undangan dan anggaran juga perlu dipersiapkan. Sebelum menentukan anggaran pernikahan, hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan jumlah undangan, karena menjadi tolak ukur paling tepat untuk menentukan anggaran dan besarnya ruangan untuk tempat resepsi pernikahannya. Anggaran ini juga nantinya diperlukan untuk baju yang akan dipakai pada pernikahan nanti, keperluan kateringnya, gedungnya, persiapan acaranya, dokumentasi, dekorasi, tata rias dan juga untuk anggaran untuk mencetak undangan serta pembuatan souvenirnya. Dalam mempersiapkan pernikahan juga perlu untuk menentukan gedungnya dan bagaimana dekorasi yang diinginkan. Apabila ada kesepakatan di antara kedua belah pihak, dalam mempersiapkan pernikahan bisa juga menentukan gaya dan tema pesta demi keserasian pesta, sehingga anda dan pasangan dapat menentukan kebaya atau gaun dan jas seperti yang akan dikenakan pada saat pesta berlangsung. Padukan warna gaun dan dekorasi dengan warna yang sesuai dengan karakter anda berdua.
Jadi setiap orang yang ingin menikah harus siap memikul beban pasangannya, bahwa dia masuk ke pernikahan membawa satu beban dan pasangannya pun membawa satu beban yang lain dan dia harus siap memikulnya.

DAFTAR PUSTAKA

Collins, Garry R. “Persiapan Pernikahan dan Konseling Kristen.” www.sabda.org. Diakses pada tanggal 12 April 2008.

Graham, Billy. “Menyongsong Pernikahan.” www.sabda.org. Diakses pada tanggal 12 April 2008.

“Persiapan Pernikahan.” www.telaga.com. Diakses pada tanggal 12 April 2008.

Tambunan, Fernando. “Pernikahan Kristen.” http://pemudakristen.tripod.com. Diakses pada tanggal 12 April 2008.
MENDIALOGKAN IMAN
Era post modernisme yang sedang kita hadapi saat ini menuntut kita untuk mampu mengkontekstualisasikan iman secara lebih arif dan bijaksana. Perlu di gaungkan upaya mendialogkan iman sebagai salah satu bentuk penghargaan antar agama. Upaya mendialogkan iman perlu dalam meningkatkan kesadaran kita akan adanya tanggung jawab bersama dari umat beragama.
Upaya pendialogkan iman amatlah berbeda dengan penyamarataan ataupun penyatuan iman, namun upaya ini haruslah dipandang sebagai cara kita untuk mengerti dan memahami iman yang dipegang oleh saudara kita dan menarik benang kusut yang telah merusak rasa tepo seliro dan kedamaian bersama.
Upaya mendialogkan iman bermaksud untuk mencari kesamaan-kesamaan yang dimiliki oleh setiap agama dalam hubungannya dengan tugas dan tanggung jawab bersama umat beragama terhadap hal-hal sosial kemasyarakatan, negara, politik, hokum, dan sebagainya. Upaya ini akan mensinergikan keberagaman yang kita miliki sebagai satu kekayaan yang dapat dipergunakan dalam bingkai pancasila. Jangan takut untuk mendialogkan iman kita, tetapi lawanlah setiap upaya pemaksaan dan pelecehan terhadap iman.
BERTEOLOGIA DALAM IMAN ATAU BERIMAN TEOLOGI?
Istilah teologi bukanlah istilah Alkitab. Theologia mula-mula dipahami secara sempit, merujuk pada pemahaman tentang Allah (Clement of Alexandria dan Eusebius of Caesarea). Pengertian modern tentang theologia sebagai disiplin/ilmu tentang hal-hal yang sakral baru muncul pada abad XII-XIII, seiring dengan berkembangnya University of Paris. Selanjutnya istilah ini dipahami dalam konteks kehidupan yang praktis. Teologi tidak lagi menjadi konsumsi intelektual seperti pada zaman skholastik.
Istilah iman merunut pernyataan Alkitab berarti dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat (Ibr. 11:1). Iman adalah dasar kita untuk mempercayai sesuatu yang tidak pernah atau belum kita sentuh menggunakan panca indera. Kita mempercayai Allah yang tak kelihatan berarti kita mengimani keberadaan dan kedaulatan dan kekuasaan Allah terhadap manusia dan alam semesta.
Berteologia dalam Iman
Teologia sebagai bidang ilmu telah memaksa beberapa pihak untuk meninggalkan keyakinannya terhadap beberapa hal pokok. Teologia telah menancapkan kekuasaannya dalam kehidupan gereja masa kini. Akankah tetap relevan apabila kita memaksakan diri untuk berteologi dengan iman?
Berteologi dengan iman, menurut penulis berarti menaruh telogi di dalam pengawasan iman akan Allah yang benar. Kebenaran Allah menunjukkan jalan, sebagai kompas bagi gerak dan arah teologia iman. Berteologia dalam iman berarti mengakui adanya hal-hal supranatural yang terjadi di luar kemampuan dan kekuasaan akaliah kita sebagai manusia terbatas, ini berarti mengakui adanya kuasa adikodrati yang mengendalikan hidup kita. Akhirnya kita melihat bahwa berteologia dalam iman haruslah menyalibkan seluruh kesombongan kita sebagai makhluk yang merasa hebat di depan sang Pencipta.
Iman dalam pengertian makalah ini adalah iman kepada Allah Pencipta langit dan bumi, Allah Bapa, Allah Putra dan Allah Roh Kudus. Iman ini berarti pengakuan terhadap eksistensi Alkitab sebagai firman Allah sepenuhnya dan tanpa salah dalam naskah aslinya serta mengakui bahwa naskah yang kita miliki saat ini sekurang-kurangnya tidak berbeda makna dan arti dengan naskah asli Alkitab.
Hal ini memang membawa berbagai konsekuensi, antara lain kita harus berhadapan dengan teologia-teologia kontemporer, pula dengan keyakinan para ilmuwan terhadap teori evolusi dan teori turunannya. Akan tetapi kita yang berpegang pada berteologia dalam iman akan dengan tegar hati dan pertolongan Roh Kudus tetap mempertahankan konsep konservatif Injili dalam setiap pengajaran.
Beriman Teologi
Beriman teologi memberikan ruang yang amat besar, bahkan amat sangat besar bagi pemakaian hasil penelitian ilmuwan-ilmuwan evolusionist. Konsep mengenai berbagai kejadian dalam Alkitab mengalami perubahan dan pergeseran. Hal ini berakibat pada menurunnya kewibawaan dan otoritas Alkitab terhadap teologia mereka. Beriman teologi memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi kita untuk mengkritisi kebenaran Alkitab dari berbagai sudut pandang. Hal ini membuat ilmu teologia sebagai alat ukur bagi kewibawaan suatu teks dalam Alkitab.
Dalam dunia post modernisme saat ini, banyak teolog-teolog kontemporer yang mempresentasikan beriman teologi dalam setiap pengajaran, khitbah, buku-buku, dan makalah-makalahnya. Orang dibawa untuk menjauh dari keberadaan teologi masa lalu yang dianggap terlalu konservatif dan ketinggalan zaman.
Seluruh kepercayaan dan ketakutannya akan kehendak, kebesaran dan kedaulatan Allah telah dibuang dan diremukkan demi pembelaan atas iman yang didasarkan pada teologi tertentu. Setiap gerakan diperhitungkan atas kebenaran teologi yang dipercayainya,kebenaran merupakan sesuatu hal yang relatif tanpa ada tolok ukur yang pasti dan jelas. Beriman teologi mempercayai manusia mampu untuk mengaktualisasikan dirinya sesuai dengan apapun yang ia mau. Allah hanyalah pencipta dunia dan bukan penggerak atau penjaganya, kitalah yang sekarang memiliki hak untuk menjaga ciptaan Allah.
Intinya, beriman teologi berarti mempergunakan seluruh hasil pemikiran manusia sebagai dasar kepercayaan dan falsafah hidupnya. Setiap manusia benar menurut pandangannya sendiri.
Apa yang kulakukan?
Tak perlu bersusah hati, saat ini zaman akhir sehingga seperti yang dituliskan dalam Alkitab, akan ada banyak guru-guru palsu dan nabi-nabi palsu, karena itu berhati-hatilah. Alkitab adalah sumber pengajaran dan sumber kebenaran satu-satunya yang tanpa salah dan cela. Apabila kita bersandar pada kebenaran sejati ini, maka tiada hal yang salah dari kita. Meskipun ada banyak orang yang mulai berimankan teologi dengan menggeser Alkitab baiklah kita tidak mengikutinya. Sebaliknya kita harus berteologia dalam terang firman Allah, yaitu Alkitab. Amin