Senin, 10 Agustus 2009

HIDUP YANG BERBUAH

Lukas 13: 6-9
Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya. Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma! (13: 6-7)
Satu kali kakek saya menanam pohon mangga di samping rumah, setelah beberapa tahun tiba masanya bagi mangga itu untuk berbuah. Mangga itu berbunga lebat sekali, tetapi yang benar-benar menjadi buah hanya beberapa saja. Kami masih menunggu buah itu siap untuk dipetik. Setelah beberapa waktu, diambilah buah mangga dari pohon itu, ternyata hasilnya mengecewakan, dari luar tampak halus dan baik rupanya setelah dikupas sudah dipenuhi oleh ulat buah. Sekarang pohon mangga itu tidak dapat lagi saya temui, sebab sudah ditebang beberapa waktu lalu.
Manusia seumpama pohon ara, yang harus menghasilkan buah bagi pemiliknya, yaitu Allah sendiri. Berbuah berarti melakukan apa yang dikehendaki Allah, yaitu melaksanakan firmanNya di dalam Alkitab. Tuhan Yesus adalah teladan kita dalam menghasilkan buah yang baik. Apakah buahnya? Yaitu kebajikan, kemurahan, saling mengasihi dan memberi, serta saling mengampuni satu sama lain. Allah tidak ingin melihat kita menjadi anak-anak gampang, yang mengharapkan berkatNya semata, namun tidak mampu menghasilkan apa-apa baginya.
Apabila kita tidak mampu menghasilkan buah yang baik, Allah memperingatkan, Ia akan memotong, menebang, serta membuangnya di tempat sampah. Tentu kita tidak mau hal itu terjadi bukan? Nah, sekarang pertanyaannya, sudahkah hidup kita berbuah bagi Allah dan sesama hari ini? Jika belum, masih ada kesempatan. Jangan tunda lagi, mulailah melaksanakan firman Tuhan.
(Apabila kita mendapatkan sekali kebaikan, buatlah tiga kebaikan bagi sesama kita)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar