Rabu, 19 Agustus 2009

KAMI TIDAK TAKUT

Markus 6: 45-51
6:50 sebab mereka semua melihat Dia dan mereka pun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!
Sore hari tanggal 23 Juli 2009 saya melihat suatu acara di sebuah stasiun tv swasta nasional yang menyiarkan secara langsung suatu acara untuk membangkitkan kembali semangat masyarakat Indonesia dalam melawan terorisme dan ancaman keamanan setelah pada tanggal 17 Juli terjadi bom bunuh diri di dua hotel di Jakarta. Ada yang menarik dalam acara ini, salah satu pengisi acaranya menyanyikan sebuah lagu berirama rap yang membangkitkan kembali semangat nasionalisme dan persatuan bangsa. Lagunya berjudul, kami tidak takut. Lagu ini mampu menggelorakan kembali keberanian, nasioalisme dan kecintaan saya pada Indonesia.
Perikop di atas menceritakan bagaimana murid-murid ketakutan, pertama karena di danau Galilea sedang angin sakal sehingga mereka kesulitan untuk mendayung perahu, kedua, karena tiba-tiba munculah Yesus dengan cara yang tidak biasa, yaitu berjalan di atas air untuk menghampiri mereka. Di tengah ketakutan mereka, Tuhan Yesus menyapa. Ia meminta mereka supaya tidak takut. Tuhan Yesus tidak ingin murid-murid terhanyut dan tenggelam dalam ketakutan, tetapi harus melawan rasa takut itu.
Bangsa Indonesia juga sedang dilanda rasa takut karena krisis ekonomi global, naiknya harga-harga kebutuhan pokok, ditambah lagi dengan teror keamanan dimana-mana. Penembakan di Papua, pengeboman di Jakarta, bencana di berbagai tempat, dan sebagainya. Sebagai bangsa yang besar, tidak ada kata menyerah dan takut, semua harus dihadapi dengan kebesaran hati dan keyakinan diri yang kuat untuk melangkah maju dan mengembalikan kejayaan bangsa.
Kita juga tidak bisa lepas dari rasa takut. Takut melihat hari esok, takut menghadapi tugas dan tanggung jawab, takut menghadapi kenyataan, takut menghadapi tantangan, dan banyak lagi. Tetapi apakah rasa takut menyelesaikan masalah? Tidak! Kita harus berani untuk menghadapi masalah, kenyataan, dan tanggung jawab. Sudah saatnya kita berkata dengan mantap dan yakin, kami tidak takut.

Roh kita lebih besar dari ketakutan, karena itu jangan mau dikalahkan oleh rasa takut. Saatnya berkata kami tidak takut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar