Selasa, 15 Desember 2009

RENCANA TUHAN ALLAH

Ayat : Yeremia 29:11-13
29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
29:12 Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu;
Firman Tuhan ini turun kepada nabi Yeremia di Yerusalem bagi orang-orang Israel yang dibawa raja Nebukadnezar ke Babilonia. Masa ini sering disebut sebagai masa pembuangan, yang oleh Tuhan ditetapkan berlangsung selama 70 tahun. Selama pembuangan Allah berjanji tetap mendengarkan dan memberkati mereka (ayat 12-13). Meskipun mengalami penderitaan dan hinaan yang hebat mereka tidak akan ditinggalkan sendirian oleh Tuhan, apabila mereka mau berseru dan mencari Dia.
Bagaimana dengan kita? saat menghadapi kesusahan yang dalam, kesulitan hidup, penyakit yang tak kunjung sembuh, kegagalan, kecelakaan, ataupun saat doa kita tak kunjung dijawab oleh Tuhan, seringkali dengan mudah kita menyalahkan Tuhan sambil bertanya : “kenapa ini terjadi dalam hidupku? Apa salah dan dosaku?” kita harus menyadari bahwa itu bukanlah sikap yang produktif. Sama sekali tidak membangun, namun melemahkan iman dan semangat. Pertanyaan yang produktif adalah: “apakah rencana Tuhan di balik semua peristiwa ini? Apakah kehendak Tuhan bagiku?”
Ya, sebab tidak mungkin Tuhan mengizinkan sesuatu terjadi atas hidup kita bagi tujuan yang buruk dan jahat. Tuhan pasti sedang merencanakan sesuatu yang indah bagi kita, hanya tunggulah waktu Tuhan dalam menggenapi rencananya. Rancangan Tuhan bukanlah rancangan yang membawa kecelakaan, namun yang menhasilkan kebaikan, kebahagiaan dan damai sejahtera.
Apapun persoalan dan masalah yang anda hadapi hari ini, jangan sampai melemahkan semangat dan iman anda kepada Allah. Jangan pula mencari-cari kesalahan orang lain sebagai ‘kambing hitam’ atas peristiwa yang sedang kita alami. Tunggu dan lihatlah bagaimana Tuhan menggenapi rencanaNya yang ajaib atas hidup saudara dan saya.

Masalahnya bukan pada Allah yang terlalu lambat menggenapi rencanaNya, namun pada kita yang selalu tidak menyadari kebahagiaan dibalik suatu peristiwa

Sabtu, 12 Desember 2009

YANG MENCEMARKAN

Markus 7: 10-15
7:15 Apa pun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya.
Seperti biasa setiap minggu saya harus mencuci baju supaya bisa dipakai minggu depannya. Sore itu saya hanya tingga membilasnya saja, karena sudah sejak pagi saya merendamnya. Tetapi, alangkah kagetnya saat melihat kaos-kaos saya tidak menjadi bersih, namun malah menjadi berwarna-warni tidak karuan. Ternyata, ada baju berwarna yang luntur dan mengotori hampir semua pakaian yang saya rendam. Menyesal tapi sudah terlambat.
Dalam perikop ini, Tuhan Yesus mengingatkan kita untuk melihat apakah yang telah mencemarkan hidup kita. di tengah masyarakat yang percaya akan adanya makanan yang bisa membuat seseorang menjadi najis dan tidak berkenan kepada Allah, Yesus menyatakan sesuatu yang sama sekali lain. Ia berkata bahwa apa yang keluar dari mulut kitalah yang bisa menajiskan dan mencemarkan hati dan kehidupan kita. Tuhan sedang memperingatkan supaya kita waspada terhadap perkataan kita, sebab lidah bisa lebih tajam dari pedang sekalipun.
Sama seperti pewarna pakaian yang luntur dan mengotori pakaian lainnya, apa yang keluar mulut kita pun bisa mengotori dan menyakiti hati rekan-rekan, saudara, kerabat, orang tua, suami, istri dan anak-anak kita. apabila kita sudah mencemari mereka dengan kata-kata kita yang kurang bijak, kurang tepat dan merendahkan, akan sangat sulit bagi kita untuk membersihkannya kembali. Karena itu, jagalah perkataan, sikap, dan tindakan kita supaya setiap orang yang ada di sekitar kita tidak dicemari namun diberkati oleh keberadaan kita.

Apa yang keluar dari seseorang dapat membangun namun dapat pula menghancurkan

Sabtu, 28 November 2009

True Love

1 Petrus 1:6-7a
1:6 Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
1:7 Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu...
Surat 1 Petrus ditujukan kepada orang-orang pendatang di Galatia, Pontus, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia, juga bagi kita di masa kini. Rasul Petrus mengingatkan kepada jemaat supaya tetap berpegang teguh pada pengharapan dan cinta kasih kepada Allah dan sesama, meskipun pada saat itu mereka mengalami banyak sekali penganiayaan dan penderitaan. Rasul Petrus malah meminta mereka untuk bergembira dan bersukacita meskipun sedang menderita, sebagai bukti cinta dan iman kepada Tuhan Allah.
Di Jepang ada cerita, setiap hari seekor anjing mengantarkan tuannya ke stasiun kereta api untuk berangkat mengajar di sebuah Universitas, hal itu berlangsung belasan tahun. Suatu kali, sang majikan terkena serangan jantung dan meninggal di tempatnya mengajar, ia dibawa ke rumah tidak dengan kereta api. Si anjing yang terbiasa menunggui tuannya pulang di stasiun tersebut tidak pernah tahu apa yang terjadi. Sesuatu yang hebat terjadi, konon anjing itu selalu menunggui tuannya di stasiun tersebut selama bertahun-tahun hingga ia mati. Inilah kesetiaan seekor anjing kepada tuannya, dalam susah dan senang ia selalu menanti kedatangan orang yang dicintainya.
Cinta akan sangat mudah dikatakan pada saat semuanya berjalan indah dan menyenangkan, namun apakah cinta itu tahan uji saat menghadapi berbagai pencobaan dan tantangan? Cinta kita kepada Tuhan dan sesama hendaknya cinta yang sejati, tulus dan tahan uji. Akan sangat luar biasa apabila saat kesusahan mendera, penderitaan menghimpit, kesesakan menekan seakan tiada berhenti, namun kita masih tetap bersukacita dalam cinta yang murni kepada Tuhan, keluarga, rekan sekerja, anak didik dan sesama manusia.
Maka, saat pencobaan datang menghadang hidup kita, jangan berkecil hati, itulah saatnya membuktikan kemurnian iman dan cinta kita kepada Tuhan dan sesama.
Cinta sejati pasti akan tahan uji

Selasa, 20 Oktober 2009

MENGAMPUNI

Matius 18: 21-35
Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?” Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. (18:21-22)
Tanggal 17 Juli 2009 Hotel J. W. Marriot dan Ritz-Charlton di Mega Kuningan, Jakarta dihantam bom bunuh diri. Paling tidak ada sembilan orang tewas dalam peristiwa itu. Salah satunya adalah Evert Mokodompis. Ada satu hal yang menyentuh hati saya, saat penguburan, ayah korban diwawancarai sebuah stasiun tv, dengan pertanyaan hukuman apa yang pantas bagi orang-orang dibalik peristiwa ini. Jawabannya sangat indah, “saya serahkan kepada hukum yang berlaku, tetapi kami sudah mengampuni mereka dan memberkati mereka. Sebab kejahatan tidak boleh dibalas dengan kejahatan, tetapi dengan kebaikan.” Satu kalimat yang berasal dari firman Tuhan dalam Injil Matius 5: 39 dan 44.
Mengampuni adalah sesuatu yang sangat mudah untuk dikatakan, namun perlu pengorbanan saat kita berkomitmen untuk melaksanakannya. Sebab, mengampuni berarti menghapuskan kesalahan yang dibuat orang lain, meskipun itu sangat menyakitkan. Petrus bertanya kepada Tuhan Yesus, berapa kali aku harus mengampuni? Tujuh kali? Mengapa Petrus berkata tujuh kali, sebab dalam tradisi Yahudi saat itu mengampuni orang biasanya hanya sampai tiga kali. Jawaban Yesus sangat mengagetkan, sebab ia tidak hanya harus mengampuni tujuh kail, tetapi tujuh puluh kali tujuh kali untuk satu orang saja. Ini mendobrak kebiasaan dan kemauan kita. Namun, disinilah esensi dari keKristenan, yaitu hendaklah kita saling mengasihi, dan mengasihi tidak ada dampaknya tanpa kita mengampuni.
Umat percaya seringkali gamang dan sulit untuk mengampuni, sebab melihat kesalahan yang sudah diperbuat orang terhadap kita. Mulai saat ini, pandanglah teladan Yesus Kristus yang rela masuk dalam sejarah dunia, menjadi manusia, bahkan mati dalam kesengsaraan demi kasihNya bagi kita, manusia berdosa. Dia rela mengampuni kita, demikian pula kita juga harus rela mengampuni kesalahan sesama kita. WEC
(Pengampunan adalah keniscayaan bagi umat yang mengasihi Tuhan)

Senin, 28 September 2009

HADAPILAH TANTANGAN

Markus 3: 1-6
3:2 Mereka mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang itu pada hari Sabat, supaya mereka dapat mempersalahkan Dia

Ada pepatah lama yang mengatakan ‘semakin tinggi pohon maka semakin banyak pula angin yang menerpanya.’ Pepatah ini ingin menunjukkan bahwa semakin kita melangkah maju untuk mencapai tujuan, akan semakin banyak pula rintangan yang menghadang. Pada saat itu akan semakin banyak orang yang suka mencari-cari kesalahan untuk menjatuhkan kita. Apabila kita tidak mampu menguasai diri, maka rintangan itu akan menghancurkan langkah kita.
Tuhan Yesus pada saat sedang ada dalam sebuah rumah ibadat Yahudi. Dalam rumah ada seorang yang mati sebelah tangannya, mungkin semacam penyakit stroke di masa kini. Yesus dikenal sebagai seorang penyembuh yang ajaib, tetapi masalahnya adalah, saat itu adalah hari sabat. Pada hari sabat umat Yahudi percaya bahwa mereka tidak diperbolehkan untuk melakukan sesuatu apapun kecuali beribadah kepada Tuhan. Mereka menunggu Yesus untuk melakukan mujizat penyembuhan sehingga mereka dapat mempersalahkanNya, sebab dianggap melanggar hukum Musa. Mereka lupa bahwa berbuat baik juga merupakan ibadah kepada Tuhan Allah (ayat 4).
Yesus menghadapi tantangan, menyembuhkan orang yang lumpuh sebelah tangannya itu dengan resiko dianggap melawan hukum Musa dan tradisi, atau tidak menyembuhkannya. Yesus memilih untuk melawan tantangan itu. Ia menunjukkan kebenaran pada bangsa yang dibutakan perilaku dan aturan-aturan yang dibuat para pemimpin agamanya.
Bagaimana dengan kita? seringkali saat melangkah maju dan memperjuangkan kebenaran kita juga menghadapi tantangan dari orang-orang di sekitar kita. mereka terusik dan terganggu dengan niat baik kita. apakah kita gentar menghadapi tantangan itu? Jangan gentar! Apabila kita melangkah ke arah yang lebih baik dan bertujuan mulia, percayalah Tuhan pasti menyertai dan menolong kita. tetaplah berfokus pada tujuan dan melangkah dengan iman dan keyakinan, maka hasil yang baik menanti kita.

Tantangan boleh datang dan menghadang, tetapi orang yang memiliki keyakinan tidak akan tergoyahkan

Rabu, 16 September 2009

Memberitakan Firman

Kisah para Rasul 4:23-31
4:31 Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani
Majalah Voice of Martyrs edisi Januari tahun 1999 menceritakan tentang seorang ibu Vietnam yang bernama Vo Thi Manh yang dikembalikan ke rumahnya oleh polisi setempat. Ia baru saja keluar dari penjara, setelah lama berada di sana dengan kaki dirantai. Kejahatan yang dilakukannya adalah mengadakan kebaktian di rumahnya sendiri. Ketika ibu ini ditempatkan di depan rumahnya, polisi memanggil para tetangganya untuk berkumpul dan mempermalukan dia. Ibu Vo Thi Manh berkata di depan semua orang “aku sedang memberitakan Firman saat saat itu dan itulah sebabnya pemerintah menangkap aku. Aku mohon supaya pemerintah membiarkan orang-orang Kristen bebas beribadah di rumah kami sendiri sehingga kami dapat menjalankan apa yang kami imani.” Ia berani membayar harga dalam memberitakan kabar sukacita dari Allah bagi seluruh umat manusia.
Penderitaan seperti ini tidak hanya di alami oleh ibu Vo Thi Manh atau oleh kita di Indonesia saja, tetapi terjadi di hampir seluruh dunia. Hebatnya, selalu ada keberanian untuk menghadapi ancaman bahkan maut, karena Roh Kudus sudah memenuhi hati mereka, sama seperti murid-murid Tuhan Yesus di abad pertama. Semua dengan penuh semangat memberitakan kabar keselamatan kepada orang lain melalui karya hidup mereka maupun dengan kesaksian-kesaksian mereka. Semua keberanian itu tidak didapatkan dari kekuatan duniawi, namun karena pertolongan Tuhan sendiri.
Kita juga memiliki kesempatan yang sama, yaitu untuk menyampaikan kabar keselamatan kepada keluarga, sesama dan anak didik, melalui karya nyata serta kesaksian hidup kita. Sikap hidup dan perilaku kita yang baik akan menjadi ‘Alkitab yang terbuka’ bagi orang lain. Orang lain melihat kasih Kristus dari kesaksian hidup kita yang saling mengasihi, orang mengenal pengampunan Allah dari sikap kita yang mau saling mengampuni. Mintalah kekuataun dari Roh Kudus, sebab segala perkara dapat dilakukan oleh kuasaNya.

Pemberitaan Injil Dimulai dari Sikap Hidup yang Sesuai dengan Kebenaran Injil

Sabtu, 29 Agustus 2009

MARAH

Efesus 4: 26-27
4:26 Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu
4:27 dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.

Pada situasi tertentu, kemarahan seringkali tidak dapat dihindarkan, itulah sifat kemanusiaan kita. berkenaan dengan marah ada dua sikap yang ekstrim yang sama-sama keliru; tidak bisa marah pada satu pihak, dan sangat mudah marah pada pihak lain. Keliru, karena tidak hanya merugikan sesama namun juga merugikan bahkan bisa mencelakakan diri sendiri. Marah sebenarnya tidaklah selalu salah – kadang-kadang malah menyehatkan – asalkan kemarahan itu terjadi dalam situasi dan oleh sebab yang tepat, dan disampaikan dengan cara yang tepat pula.
Paulus menasehatkan kita untuk tidak menyimpan amarah di dalam hati, sebab akan merusak hubungan dengan orang lain, namun juga akan merusak hati kita sendiri. Janganlah matahari terbenam sebelum padam amarah kita (ayat 26b). Tuhan Yesus pun pernah marah, saat Ia melihat bait Allah dibuat sebagai pasar hewan, tanpa segan-segan Ia membalikkan meja-meja penjualan dan melepaskan hewan-hewan yang akan menjadi korban bakaran. Ia benar-benar marah. Seperti Yesus, kita pun boleh marah, namun jangalah kita menjadi seorang pemarah. Kemarahan yang benar dan sehat haruslah tetap berdasarkan kasih. Sebab kasih yang benar adalah berani menegur saat orang yang kita kasihi melakukan tindakan yang salah.
Jadi, marahlah kalau itu memang diperlukan. Hanya setelah itu sampaikan alasan kemarahanmu dan lupakanlah, jangan sampai iblis berkesempatan menanamkan benih kebencian dalam hati kita.

Marah diperlukan dalam situasi dan sebab tertentu, tapi
kita tidak boleh menjadi seorang pemarah

Kamis, 20 Agustus 2009

KERUKUNAN

Mazmur 133:1-3
133:1 Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!

Dalam sebuah keluarga yang terdiri dari orang tua dan dua orang anaknya, sedang terjadi perbincangan. Sang ayah sedang menegur anaknya yang sulung karena selalu mengganggu dan membuat adiknya menangis, sang ayah berkata supaya mereka meniru sikap tetangga mereka yang memiliki sembilan anak, namun selalu rukun dan tidak pernah terdengar adanya keributan. Ia meminta anaknya untuk saling mengasihi dan rukun satu sama lain.
Kerukunan bukan berarti tidak pernah mengalami konflik atau tidak pernah ada perbedaan satu dengan yang lainnya. Konflik dan perbedaan bisa saja tetap terjadi, namun dalam ruang lingkup kerukunan, konflik dan perbedaan pandangan adalah ‘bumbu penyedap’ sebuah hubungan. Artinya, jangan sampai perbedaan pendapat membuat kita kehilangan kasih terhadap sesama.
Kita semua tentu saja mendambakan hubungan yang rukun, ayem tentrem. Bayangkanlah bila keluarga kita rukun, gereja kita rukun, sekolah tempat kita bekerja rukun, masyarakat tempat kita tinggal saling menjaga kerukunan satu sama lain; betapa indah dan baiknya keadaan ini bukan?
Namun kerukunan tidak datang sendiri, ia harus diusahakan setiap hari. Caranya adalah dengan menanamkan sikap saling menghargai, menghormati, mengasihi, berpikir positif, dan menjauhkan diri dari niat buruk satu sama lain.

Kerukunan tidak mungkin datang dari langit secara tiba-tiba namun
buah dari usaha keras untuk saling mengasihi dan menghargai satu sama lain.

Rabu, 19 Agustus 2009

KAMI TIDAK TAKUT

Markus 6: 45-51
6:50 sebab mereka semua melihat Dia dan mereka pun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!
Sore hari tanggal 23 Juli 2009 saya melihat suatu acara di sebuah stasiun tv swasta nasional yang menyiarkan secara langsung suatu acara untuk membangkitkan kembali semangat masyarakat Indonesia dalam melawan terorisme dan ancaman keamanan setelah pada tanggal 17 Juli terjadi bom bunuh diri di dua hotel di Jakarta. Ada yang menarik dalam acara ini, salah satu pengisi acaranya menyanyikan sebuah lagu berirama rap yang membangkitkan kembali semangat nasionalisme dan persatuan bangsa. Lagunya berjudul, kami tidak takut. Lagu ini mampu menggelorakan kembali keberanian, nasioalisme dan kecintaan saya pada Indonesia.
Perikop di atas menceritakan bagaimana murid-murid ketakutan, pertama karena di danau Galilea sedang angin sakal sehingga mereka kesulitan untuk mendayung perahu, kedua, karena tiba-tiba munculah Yesus dengan cara yang tidak biasa, yaitu berjalan di atas air untuk menghampiri mereka. Di tengah ketakutan mereka, Tuhan Yesus menyapa. Ia meminta mereka supaya tidak takut. Tuhan Yesus tidak ingin murid-murid terhanyut dan tenggelam dalam ketakutan, tetapi harus melawan rasa takut itu.
Bangsa Indonesia juga sedang dilanda rasa takut karena krisis ekonomi global, naiknya harga-harga kebutuhan pokok, ditambah lagi dengan teror keamanan dimana-mana. Penembakan di Papua, pengeboman di Jakarta, bencana di berbagai tempat, dan sebagainya. Sebagai bangsa yang besar, tidak ada kata menyerah dan takut, semua harus dihadapi dengan kebesaran hati dan keyakinan diri yang kuat untuk melangkah maju dan mengembalikan kejayaan bangsa.
Kita juga tidak bisa lepas dari rasa takut. Takut melihat hari esok, takut menghadapi tugas dan tanggung jawab, takut menghadapi kenyataan, takut menghadapi tantangan, dan banyak lagi. Tetapi apakah rasa takut menyelesaikan masalah? Tidak! Kita harus berani untuk menghadapi masalah, kenyataan, dan tanggung jawab. Sudah saatnya kita berkata dengan mantap dan yakin, kami tidak takut.

Roh kita lebih besar dari ketakutan, karena itu jangan mau dikalahkan oleh rasa takut. Saatnya berkata kami tidak takut.

Senin, 10 Agustus 2009

HIDUP YANG BERBUAH

Lukas 13: 6-9
Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya. Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma! (13: 6-7)
Satu kali kakek saya menanam pohon mangga di samping rumah, setelah beberapa tahun tiba masanya bagi mangga itu untuk berbuah. Mangga itu berbunga lebat sekali, tetapi yang benar-benar menjadi buah hanya beberapa saja. Kami masih menunggu buah itu siap untuk dipetik. Setelah beberapa waktu, diambilah buah mangga dari pohon itu, ternyata hasilnya mengecewakan, dari luar tampak halus dan baik rupanya setelah dikupas sudah dipenuhi oleh ulat buah. Sekarang pohon mangga itu tidak dapat lagi saya temui, sebab sudah ditebang beberapa waktu lalu.
Manusia seumpama pohon ara, yang harus menghasilkan buah bagi pemiliknya, yaitu Allah sendiri. Berbuah berarti melakukan apa yang dikehendaki Allah, yaitu melaksanakan firmanNya di dalam Alkitab. Tuhan Yesus adalah teladan kita dalam menghasilkan buah yang baik. Apakah buahnya? Yaitu kebajikan, kemurahan, saling mengasihi dan memberi, serta saling mengampuni satu sama lain. Allah tidak ingin melihat kita menjadi anak-anak gampang, yang mengharapkan berkatNya semata, namun tidak mampu menghasilkan apa-apa baginya.
Apabila kita tidak mampu menghasilkan buah yang baik, Allah memperingatkan, Ia akan memotong, menebang, serta membuangnya di tempat sampah. Tentu kita tidak mau hal itu terjadi bukan? Nah, sekarang pertanyaannya, sudahkah hidup kita berbuah bagi Allah dan sesama hari ini? Jika belum, masih ada kesempatan. Jangan tunda lagi, mulailah melaksanakan firman Tuhan.
(Apabila kita mendapatkan sekali kebaikan, buatlah tiga kebaikan bagi sesama kita)

BE A WINNER

(Bilangan 13: 1-33)
Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan Musa, katanya: "Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya! (1:30)

Be a winner atau menjadi seorang pemenang memang bukanlah pekerjaan yang mudah. Banyak tantangan dan hambatan yang harus dilewati. Apabila kita terpaku pada tantangan itu, akan sulit bagi kita menjadi seorang pemenang. Pemenang bukanlah masalah kelahiran tetapi masalah perjuangan, usaha keras untuk mencapai tujuan tertentu.
Bangsa Israel sudah membuktikannya, saat itu mereka ada di padang gurun Paran, suatu daerah yang gersang dan tandus. Sebab itu, Musa mengirimkan pengintai-pengintai untuk melihat tanah yang telah dijanjikan Allah bagi mereka. Duabelas orang pengintai dari kedua belas suku Israel dipilih untuk melaksanakan tugas itu. Mereka melihat bahwa tanah yang dijanjikan Allah kepada mereka adalah tanah yang teramat subur, makmur atau gemah ripah loh jinawi, tetapi ada satu hal yang mengganggu mereka, tanah itu didiami oleh orang-orang perkasa keturunan raksasa yang bernama Enak. Hal ini membuat sepuluh dari mereka gemetar dan takut, sehingga menghasut bangsa itu supaya tidak maju merebut tanah perjanjian. Mereka lupa bahwa Tuhan Allah sudah menjanjikan tanah itu bagi mereka dan Ia tidak akan pernah lupa akan janjinya.
Dua orang dari pengintai itu, yaitu Yosua dan Kaleb memiliki pemikiran yang lain. Ia percaya bahwa Allah akan menyertai mereka dan mereka harus maju dan menduduki negeri itu. Ia berteriak diantara sekian banyak bangsa itu untuk mengingatkan kembali janji Tuhan Allah bagi mereka. Ia tidak terpancing oleh suara mayoritas yang berusaha menggagalkan rencana Allah. Ia adalah seorang pemenang.
Bagaimana dengan kita? Sudahkan kita berpikir sebagai pemenang dan bertindak sebagai pemenang. Seorang pemenang adalah orang yang berani berpikir maju dan menghadapi tantangan tanpa rasa takut dan gemetar dengan pertolongan Tuhan Allah. Arahkan langkah kita menuju ke ‘tanah perjanjian’ dengan tetap berpegang teguh pada pertolongan Roh Kudus. Be a winner.
(Menjadi pemenang merupakan pilihan hidup yang diwujudkan dalam pola berpikir dan tindakan sebagai seorang pemenang)

Jumat, 17 Juli 2009

SEE YOU ON THE TOP

"See you on the top" itu kata yang dikatakan Wakil Rektor saya waktu mau wisuda dahulu, saya ingat betul kata-kata itu. Melalui kata-kata itu saya terpacu untuk memperjuangkan masa depan dengan lebih keras dan tak kenal menyerah. Saya pernah merasakan jadi pengangguran selama empat bulan, sesuatu yang sangat menyedihkan, bahkan saya sering bertanya pada Tuhan kenapa hal ini terjadi, tetapi kata itu muncul lagi dan saya kembali berjuang untuk masa depan yang lebih cerah.
Sekarang ini, 10 bulan setelah wisuda saya telah menjadi seorang guru, meskipun belum menjadi top leader (headmaster), tetapi paling tidak dalam kapasitas yang saya miliki selalu harus berjuang untuk memberi yang terbaik. peningkatan kapasitas ini akan membuat kita semakin siap dalam menghadapi tanggung jawab yang lebih besar. suatu saat saya ingin bertemu dengan Wakil Rektor saya itu dan berkata, pak sekarang saya sudah menjadi top leader, dan membuatnya bangga. Amin

Kamis, 16 Juli 2009

BERPIKIR SEHAT

Pikiran mampu membuat tubuh menjadi lebih sehat atau lebih sakit. Pikiran yang positif dan penuh kegembiraan akan membuat tubuh kita awet muda, tidak mudah sakit, dan siap menghadapi tantangan. sebaliknya, pikiran yang negatif mengakibatkan tubuh kita rapuh, rentan terhadap berbagai penyakit, jiwa kita juga rentan terhadap stress dan depresi. oleh sebab itu, terserah pada kita, mau berpikir secara positif yang menyehatkan atau negatif yang membuat sakit. Amin

Rabu, 15 Juli 2009

MENGEVALUASI DIRI SENDIRI

Evaluasi, suatu kata yang sering kita dengar, apalagi sebagai seperti saya, atau bagi yang sudah punya anak, ataupun bagi siswa-siswi yang masih bersekolah. Evaluasi bermakna analisis dan penilaian terhadap sesuatu hal supaya bisa disempurnakan. Evaluasi juga sering dipakai untuk menentukan kapabilitas seseorang dalam melaksanakan tugasnya. Melalui evaluasi, kita bisa menentukan langkah-langkah selanjutnya sehingga semakin hari ada perbaikan ke arah yang lebih positif.
Disadari ataupun tidak, dalam keseharian, kita seringkali dengan mudahnya mampu mengevaluasi keberadaan orang lain, apakah itu orang tua, anak, pendeta, rekan kerja, atasan, dan lainnya.karena sering dan terbiasanya, kita jadi lupa bahwa ada pepatah 'gajah di pelupuk mata tak tampak tetapi debu di mata orang dicari-cari'. kita kehilangan kepekaan untuk mengevaluasi diri sendiri. Padahal self evaluation berperan penting dalam peningkatan dan pengembangan kepribadian dan kompetensi. melalui otokritik dan evaluasi diri kita akan mampu menilai diri secara utuh dan holistik, kita juga mampu membuat rancangan-rancangan menuju esok hari yang lebih baik.
Mari kita belajar untuk tidak hanya pandai mengevaluasi dan mengomentari keberadaan orang lain, saatnya kita mengevaluasi diri, sudahkah kita berguna dan menjadi berkat orang lain, sudahkah orang lain menjadi bersukacita saat kita ada didekatnya. Amin.

Selasa, 14 Juli 2009

MENJADI APA AJA, BISA?

Setahun yang lalu saya ditawarin untuk mencoba menjadi anggota sebuah MLM, tak lama kemudian datang lagi teman menawari menjadi anggota MLM yang lainnya lagi, eh beberapa hari yang lalu saya ditawari temen yang lain lagi supaya ikutan seminar yang mempresentasikan orang-orang berhasil dalam bisnis MLM. hati kecil saya mengatakan, saya tidak bisa, tidak berbakat dan memang tidak tertarik dengan itu semua. saya lebih menikmati kehidupan saya yang 'biasa saja' ini, dengan mendidik anak-anak di sekolah dan studi pascasarjana di UST. saat saya katakan, bahwa saya tidak berbakat menjadi pebisnis, teman-teman saya mengatakan, bahwa asal mau mencoba dan memiliki keyakinan serta keuletan pasti bisa.
saya jadi bingung, benar ndak ya saya bisa melakukan segala sesuatu...benar ndak ya saya bisa menjadi segala sesuatu?
Alkitab berkata kepada nabi Yeremia, Aku telah mengenal engkau sebelum engkau dilahirkan, dan aku akan memberimu suatu tugas khusus, demikian kira2 terjemahan bebasnya..artinya adalah bahwa kita diciptakan Tuhan masing-masing dengan tugas khusus. kita memiliki spesialisasi, bukan makhluk serba bisa dan serba tahu. maka dari itu saya yakin bahwa yang perlu kita lakukan adalah menelusuri minat dan bakat kita dengan pertolongan Roh Kudus, kemudian mengoptimalkan kompetensi kita dalam bidang tersebut. Jadilah yang seorang yang ahli dalam bidang tertentu. Max Lucado berkata: anda tidak bisa menjadi semua yang anda inginkan, tetapi anda pasti bisa menjadi sesuatu apabila Allah yang menginginkannya. Amin

Selasa, 09 Juni 2009

POWER OF LOVE

Kekuatan yang mampu memberikan perlawanan begitu kuat kepada para penentangnya adalah kekuatan cinta. Ia mampu mengubah batu menjadi permata, mengubah api menjadi salju, mengubah kerasnya kepala menjadi bijaksana. Kekuatan cinta memberikan inspirasi bagi banyak anak manusia. Bahkan tak sedikit yang tak mampu menahannya sehingga rela kehilangan nyawa.
Kekuatan cinta yang terbesar pernah diperlihatkan Yang Mahakuasa 2000 tahun yang lalu dengan mengutus AnakNya yang kudus dan mulia untuk turun ke dunia dan menebus dosa dunia. Tuhan Yesus adalah gambar dan rupa yang nyata dari kekuatan cinta. Ia rela kehilangan nyawa demi kasihNya pada kita. Amin

Senin, 08 Juni 2009

SENYUM MEMBAWA SEHAT

Semua orang pasti suka apabila diberi senyuman yang manis dan tulus. Semua bersukacita saat senyuman bertebaran dimana-mana, yah sebab senyuman dapat menjadi tanda adanya hati yang gembira, bersukacita dan bergairah. Tetapi hal ini tidak berlaku bagi yang senyum kecut, senyum terpaksa, atau pura2 senyum, gak laku.
Menurut penelitian, senyuman memberikan kekebalan tubuh yang lebih bagi orang yang tersenyum. Ia akan 40% lebih kuat/ imun daripada orang yang sukanya cemberut, atau bertekuk muka. senyuman juga hadiah gratis yang kadang2 dianggap paling berharga oleh penerimanya. senyuman juga mampu mencairkan gunung amarah menjadi lembah yang penuh kesejukan. karena itu, tersenyumlah dengan tulus dan sukacita setiap hari, sebab itu memberkati orang lain. AMIN

DAN AKU BERKATA, YA TUHAN!

Tuhan ingin kita menerima kelimpahan kasih dan karuniaNya, tetapi seringkali berprasangka buruk kepadaNya sehingga menganggap apa yang kita alami sekarang ini sebagai kutukan dari Tuhan. Allah ingin kita tahu bahwa tidak semua yang kita inginkan akan Dia kabulkan, namun apa yang kita butuhkan pasti Dia cukupkan. itulah janjiNya. Saat kita menyadari betapa hebat dan besar rancanganNya bagi kita, hanya satu yang bisa kita katakan. "ya Tuhan, aku siap." Amin

Selasa, 02 Juni 2009

PERUBAHAN BUKAN PERUBAHAN SAMPAI BENAR-BENAR TERJADI PERUBAHAN

Terkadang dengan mudah kita berkata, aku akan berubah, sebab Tuhan sudah berbicara kepadaku tadi malam. Perubahan dianggap sebagai proses singkat dan terjadi dalam waktu semalam. Apabila kita benar-benar menyadari hakekat dari perubahan tentu tidak akan semudah itu berkata, aku telah berubah menjadi suci, kudus dan taat pada perintah Allah. Perubahan memerlukan waktu dan harus dibuktikan seiring dengan berjalannya waktu. Perubahan yang sejati tidak hanya terjadi sehari dua hari, namun seumur hidup. Perubahan permanen itu kuncinya. Bagaimana caranya? Tentu dengan meminta campur tangan Tuhan sajalah kita sanggup berubah dengan permanen dan meninggalkan segala dosa dan pelanggaran kita. Perubahan bukanlah suatu perubahan sampai perubahan itu benar-benar terjadi. Selamat berubah. AMIN

Senin, 25 Mei 2009

MEMINTA, MENERIMA, MEMBAGI

Tiga hal di atas merupakan satu kesatuan utuh dan seharusnya tidak terbagi, itu harapan dan teorinya. Pada tataran kenyataan, sepertinya harus dipertanyakan. Sudah menjadi dasar sifat manusia, maunya banyak menerima dan sedikit memberi. namun, saat ini kita diajarkan untuk meninggalkan kebiasaan buruk ini.
Manusia akan selalu dan selalu membutuhkan intervensi kuasa supranatural, yaitu Allah. Tuhan ALLAH yang memenuhi segala kebutuhan umat manusia. Ia memberkati kita, manusia sehingga melalui pekerjaan yang kita lakukan, segenap kebutuhan kita bisa dipenuhi, bahkan dengan berkelimpahan. Periode meminta dan menerima adalah periode reguler, artinya manusia tak akan lelah dan berhenti melakukannya. Manusia akan meminta hingga mendapatkan. Tetapi, ada periode yang hilang disini, yaitu masa membagi. Masa membagi berarti menyalurkan berkat Tuhan yang kita rasakan kepada orang lain, yang juga ingin merasakan. Terkadang manusia lupa, atau melupakan? bahkan mengacuhkan hal ini. Membagi memang jelas lebih sulit daripada menerima, sebab menerima berarti ada sesuatu yang bertambah dan membagi berarti ada sesuatu yang berkurang. Namun inilah hakekat kita sebagai manusia, yaitu saling membagi dan memberkati. Jangan biarkan kita menjadi penampungan terakhir berkat, sebab itu akan membuat kita berbau busuk, jadikanlah diri kita sungai yang mengalirkan air berkat bagi orang lain. semakin banyak memberi semakin diberkati. AMIN

Rabu, 20 Mei 2009

Selamat merayakan hari kenaikan Tuhan Yesus, sebab saat Dia naik maka Roh Kudus turun ke atas kita. AMIN/ (Inggris)Happy day to celebrate the increase of the Lord Jesus, because He rose when the Holy Spirit to descend upon us. Amen/ (Perancis) Bonne journée pour célébrer l'augmentation du Seigneur Jésus, parce qu'il est passé, le Saint-Esprit à descendre sur nous/(Italia)Buon giorno, per celebrare l'aumento del Signore Gesù, perché Egli è salito quando lo Spirito Santo scenda su di noi. amin/ (Jerman)Happy Day zu feiern, die Erhöhung des Herrn Jesus, weil er stieg, wenn der Heilige Geist den Abstieg auf uns. amin/ (Spanyol)Feliz día para celebrar el aumento del Señor Jesús, porque Él se levanta cuando el Espíritu Santo para que descienda sobre nosotros. amin/ (Yunani) Καλή ημέρα για να γιορτάσουμε την αύξηση του Κυρίου Ιησού, επειδή αυξήθηκε κατά το Άγιο Πνεύμα να κατέβει πάνω μας. Amin/ יום(Ibrani) מאושר לחגוג הגידול של האדון ישוע, הוא עלה, כי כאשר רוח הקודש כדי לנחות עלינו. אמין.

Belle avec un arc-en-ciel de couleurs, nous avons beau être dans la diversité

Pepatah Perancis di atas kira2 berarti: Warna-warni menjadikan pelangi menjadi indah, keberagaman membuat kita menjadi indah pula. Bukan suatu kebetulan tentunya saat Tuhan menentukan bahwa setiap manusia diciptakan berbeda2, dengan berbagai keragaman fisik yang ada. bahkan, kristal salju yang bermilyar2 jumlahnya setelah diteliti tidak ada yang benar2 sama satu dengan yang lain. artinya, keberagaman merupakan rancangan Tuhan dan kita tidak berhak mencelanya. ada orang yang berkulit hitam, coklat, kemerahan, putih, dan sebagainya namun hal ini tidak berarti saat kita menyadari bahwa semua manusia sama berharganya dihadapan Sang Pencipta. Jangan memandang orang dengan penampilan fisiknya, tetapi nilailah orang dengan kepribadian yang dimilikinya. AMIN

Senin, 18 Mei 2009

MENS GOD, DIE BEPALEND IS VOOR DE PLANNEN

Manusia bisa berencana, tetapi Tuhanlah yang menentukan hasil akhirnya,itu kira2 makna kata2 Belanda di atas. Manusia oleh Tuhan memang diberi tanggung jawab untuk mengelola kehidupan dan alam ciptaan Tuhan, hal ini memerlukan perencanaan yang baik. Semua rencana kehidupan ini tidak akan terjadi tanpa campur tangan Tuhan, maka dari itu apabila kita mau segenap rencana kita berhasil, hal yang perlu dilakukan adalah bertanya kepada Tuhan dalam doa supaya diberikan rancangan yang sesuai dengan kehendakNya dan yang kedua adalah serahkanlah seluruh perencanaan itu dalam kuat kuasa Tuhan Yesus, maka keberhasilan dan kesuksesan tinggal menunggu waktu saja. AMIN

Sabtu, 16 Mei 2009

“ L’amour n’est pas parce que mais melgre”

Pepatah Perancis diatas kira2 artinya Cinta itu bukan 'karena' tetapi 'walaupun'. Hal ini bermakna, bahwa cinta sejati mau menerima pasangan kita dengan apa adanya, bukan ada apa2nya. Cinta yang sejati tidak menerima seseorang 'karena' dia kaya, anak pejabat, orang terpandang, dihormati banyak orang, namun cinta sejati membutuhkan penerimaan setulus2nya, 'walaupun' pasangan kita sederhana, tidak terlalu tampan, kurang romantis, enggak pinter ngerayu apalagi nggombal, atau badannya semakin melar (kayak saya hehehe), ia tetap memiliki dan menunjukkan cinta yang tak lekang oleh pengaruh zaman. itulah cinta sejati, yang tak hanya mau menerima tetapi mampu memberi. AMIN

Jumat, 15 Mei 2009

MEJIKUHIBINIU

Dalam dunia IPA, kata mejikuhibiniu merupakan akronim dari merah, jingga, kuning,hijau, biru, nila,ungu. Ini menunjuk pada warna2 pelangi, yang tampil dengan begitu indahnya. Pelangi itu indah karena ia mengandung berbagai warna. Kalau pelangi itu warnanya jingga semua, ato kuning semua maka tentunya tidak semenarik yang sering kita lihat itu. Pelangi yang indah itu mampu membangkitkan kreativitas manusia untuk menciptakan satu lagu yang indah, mengisi imajinasi pelukis sehingga menggambarkan keindahannya dalam kanvas, melambungkan pikiran penulis sehingga menuliskan cerita indah, bahkan mengilhami seseorang untuk maju(lihat film Laskar Pelangi). keindahan pelangi disebabkan kemajemukan warna yang dimilikinya.
Sekarang kita melihat sekeliling kita, betapa berwarnanya dunia ini. Ada yang jadi tukang becak, ada pula penumpangnya; ada yang jadi guru, ada juga muridnya; ada yang jadi pedangang, ada juga pembelinya. Semua berwarna, dan karena hal inilah maka hidup kita menjadi indah. Karena kita menghargai kemajemukan maka hidup dan kehidupan kan menjadi indah. Jagalah pluralitas dan kemajemukan bangsa ini sehingga selalu indah dan menarik. AMIN

Kamis, 14 Mei 2009

KITA TIDAK SENDIRI

Tahun lalu saya mengalami banyak peristiwa yang menyenangkan, tetapi juga banyak yang sangat menyedihkan. salah satunya harus kehilangan kekasih, itu berat juga lhoooo...gak percaya? tanya aja yang udah pernah ngalamin. Pasti hati mereka terasa diris-iris, perasaan bercampur aduk, kecewa dan marah. semua serasa melayang-layang. saat itu saya merasa sangat terpukul, bahkan terkesan depresi berat, semua terasa sangat menyakitkan dan tidak adil. saya juga merasa Tuhan enggak sayang lagi, bahkan merasa sayalah yang memiliki beban hidup paling berat...
Saat ini, saya menyadari sesadar-sadarnya bahwa hal yang saya alami itu belum seberapa dibandingkan pengalaman jutaan orang lain yang lebih menyakitkan. Pagi ini saya baru tahu rupanya beberapa teman di kantor pernah mengalami masa muda yang menyakitkan, jauh lebih dari apa yang saya rasakan. ada yang harus menerima saat tunangan yang sebentar lagi dinikahinya ternyata selingkuh, semua impian dan harapan lenyap sudah, rasa malu pada keluarga besar tak kalah mengerikan rasanya, semuanya terasa gelap dan seperti ada di jurang terdalam. yang mengalami seperti itupun mampu bangkit dan menata hidupnya kembali. Saya lantas berpikir betapa pengecutnya saya kalau tak mampu menerima kenyataan ini berlama-lama. life must go on, badai pasti berlalu, kafilah menggonggong gue tetap berlalu, atau apalah namanya, yang pasti mulai saat ini saya harus menata hidup, membuka hati, membuka mata bahwa dunia ini sangat luas dan beragam, dan tak lupa bahwa Tuhan selalu merancangkan yang indah bagi kita. AMIN

Selasa, 12 Mei 2009

KUATKAN DAN TEGUHKANLAH HATIMU

Yosua adalah seorang pemimpin yang sangat luarbiasa dalam sejarah bangsa Israel. Ia sukses meneruskan kepemimpina Musa, bahkan dalam beberapa hal lebih berhasil ketimbang Musa. Yosua memimpin Israel masuk ke tanah Kanaan, tanah perjanjian 'the promised land' bagi Israel. Ia mampu menyatukan bangsa Israel untuk menaklukkan setiap bangsa yang menghadangnya. Israel menjadi bangsa yang amat dihormati dan termashyur.
Semua kesuksesan dan keberhasilan yang diraih Israel dengan pertolongan TUHAN. Yosua sebagai pemimpin memegang perjanjian dari leluhurnya dengan TUHAN YAHWEH. Tuhan pasti menolong Yosua untuk mendapatkan semua yang telah DIA janjikan kepada Abraham, hanya Yosua dan seluruh bangsa Israel harus terus berpaut hati dan perbuatannya kepada Allah.
Demikian juga kita, apabila kita mau berhasil dan mencapai cita-cita, maka hati kita harus terpaut kepada TUHAN. Andalkan Tuhan dalam segala perkara, sebab DIA tidak pernah mempermalukan dan mengecewakan kita. "hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu, kata TUHAN kepada kita." Amin

Senin, 11 Mei 2009

MAJU BERSAMA YESUS

Hari ini, murid Sekolah Dasar di seluruh Indonesia mengadakan Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional(UASBN) atau yang dulu dikenal dengan nama EBTANAS/ UAN/ UN. Tampaklah muka-muka murung, gembira, takut, percaya diri, semuanya membaur menjadi satu, semua suka tidak suka mau tidak mau harus melewati masa ini. Ujian tiga hari yang mengukur pembelajaran selama enam tahun. Saya tidak hendak berpolemik tentang baik atau buruknya UASBN. Ada hal yang lebih penting, karena toh itu sudah menjadi peraturan pemerintah, setidaknya di masa presiden SBY.
Hal yang lebih penting adalah bagaimana kesiapan anak didik dalam menghadapi UASBN. Mereka perlu dipersiapkan secara akademis, intelektual dan pengetahuan yang mumpuni sehingga saat ujian tidak plonga plongo kebingungan.
Apakah ini cukup? Secara teori memang hal ini sudah cukup. Tapi inget ada golden word says i have nothing without God. Ini bener banget, karena di atas segalanya ada Tuhan Yesus Kristus yang selalu ada dan setia bagi kita. Supaya lengkap, semestinya ada pembekalan mental dan rohani dari sekolah sehingga mereka tidak hanya mengandalkan kemampuan sendiri tapi juga kekuatan dari Tuhan. Puji Tuhan di sekolah kami hal ini sangat diperhatikan, sehingga diadakan beberapa kali pembekalan, baik berupa doa bersama, ibadah bersama orang tua, dan sebelum ujian ada ibadah penguatan.
Setelah mencermati berbagai persiapan yang dilaksanakan, saya percaya bersama Yesus kita maju dan ,mencapai kesuksesan. AMIN

Kamis, 07 Mei 2009

HORMATI SAHABATMU!

Hari ini saya mengajar dengan topik saling menghormati. Hal ini penting sebab di masa-masa sekarang ini sulit mencari orang yang hebat, handal berkompetensi namun tetap memiliki rasa hormat dan kerendahan hati terhadap sesama. sebab itu penting untuk mengajarkan karakter terpuji ini kepada anak-anak, sebab mengajar anak bagai mengukir di atas batu namun mengajari orang dewasa bagai mengukir di atas air.
Menghormati orang lain harus dimulai dengan kemauan untuk menghormati diri sendiri, caranya dengan memberikan asupan yang cukup pada tubuh jasmani dan rohani kita. secara jasmani, kita butuh makanan yang sehat dan bergizi, olahraga yang cukup dan istirahat cukup, secara rohani kita perlu membangun hubungan pribadi yang baik dengan Tuhan Yesus. Hubungan yang baik ditandai dengan kesungguhan kita dalam mengucap syukur, melayani TUHAN dan sebagainya.
Setelah kita mampu menghormati diri sendiri, barulah kita mampu menghormati orang lain. menghormati tidak sekedar lips serveice semata, tetapi benar-benar dengan kesungguhan hati. Menghormati orang lain akan memberikan dampak positif terhadap hubungan kita dengannya, karena itu mulai saat ini mulailah untuk saling menghormati. AMIN

Rabu, 06 Mei 2009

BIOGRAFI JOHANES CALVIN

Johanes Calvin adalah seorang pemimpin gerakan reformasi gereja di Swiss. Ia merupakan generasi yang kedua dalam jajaran pelopor dan pemimpin gerakan reformasi gereja pada abad ke-16, namun peranannya sangat besar dalam gereja-gereja reformatoris. Gereja-gereja yang mengikuti ajaran dan tata gereja yang digariskan Calvin tersebar di seluruh dunia. Gereja-gereja itu diberi nama Gereja Calvinis. Di Indonesia, gereja-gereja yang bercorak Calvinis merupakan golongan gereja yang terbesar.
Johanes Calvin dilahirkan pada tanggal 10 Juli 1509 di Noyon, sebuah desa di sebelah utara kota Paris, Perancis. Ayahnya bernama Gerard Cauvin. Ibunya bernama Jeanne Lefranc. Ibunya adalah seorang wanita yang cantik dan saleh. Ia meninggal dunia tatkala Johanes Calvin masih muda. Gerard Cauvin bekerja sebagai pegawai uskup Noyon. Calvin memiliki empat saudara lelaki dan dua orang saudara perempuan. Keluarga Calvin mempunyai hubungan yang erat dengan keluarga bangsawan Noyon. Oleh karena itu, pendidikan elementernya ditempuh dalam istana bangsawan Noyon, Mommor, bersama-sama dengan anak-anak bangsawan itu. Itulah sebabnya maka Calvin memperlihatkan sifat-sifat kebangsawanan.
Pada mulanya ayah Calvin menginginkan anaknya untuk menjadi imam. Pada umur 12 tahun Calvin sudah menerima "tonsur" (pencukuran rambut dalam upacara inisiasi biarawan) dan ia sudah menerima upah dari paroki St. Martin de Marteville. Dengan penghasilan tersebut Calvin dapat meneruskan pendidikannya pada jenjang yang tinggi. Pada tahun 1523 Calvin memasuki College de la Marche di Park. Di sini ia belajar retorika dan Bahasa Latin. Bahasa Latin dipelajarinya pada seorang ahli bahasa Latin yang terkenal, yaitu Marthurin Cordier. Kemudian ia pindah ke College de Montague. Di sini Calvin belajar filsafat dan theologia. Di sekolah inilah Calvin belajar bersama dengan Ignatius dari Loyola, yang dikemudian hari menjadi musuh besar gerakan reformasi.
Setelah Calvin menyelesaikan pendidikannya itu tiba-tiba ayahnya tidak menginginkan anaknya lagi untuk menjadi imam. Ayahnya menginginkan Calvin menjadi seorang ahli hukum. Oleh karena itu Calvin memasuki Universitas Orleans untuk belajar ilmu hukum. Kemudian ia belajar juga di Universitas Bourges dan Paris. Bahasa Yunani dan Ibrani dipelajarinya dari Melchior Wolmar, seorang ahli bahasa terkenal pada abad itu. Dengan demikian Calvin menjadi seorang ahli hukum. Studi hukumnya sangat mempengaruhinya dalam usaha pembaharuan dan penataan gereja reformasi yang dipimpinnya. Calvin sangat menekankan ketertiban dan keteraturan dalam gereja.
April 1532, Calvin menerbitkan bukunya yang pertama, yaitu: Komentar Kitab De Clementia. Dalam buku ini dipersembahkan kepada Claude de Hangest, sahabat sekolahnya di keluarga bangsawan Mommer, di Noyon dahulu. Buku itu memperlihatkan Calvin sebagai seorang humanisme sejati. Dalam buku ini tidak terdapat tanda-tanda bahwa Calvin telah beralih ke pihak reformasi di Perancis. Dapat diduga bahwa Calvin telah membaca tulisan-tulisan Luther dan para reformator Swiss lainnya. Bilamana Calvin menjadi pengikut gerakan reformasi tidak dapat ditentukan dengan tepat. Pertobatannya kemungkinan terjadi pada akhir 1532 dan awal 1533. Hal ini didasarkan kepada suratnya kepada Bucer, yang meminta kepada Bucer di Strausburg untuk memberi perlindungan kepada orang-orang reformatoris yang melarikan diri karena dihambat di Perancis. Surat tersebut ditulis Oktober 1533. Mengenai pertobatannya, Calvin menulis sebagai berikut: " . . . muncullah suatu ajaran yang baru, yang tidak membelokkan kami dari pengakuan Kristen, malah justru membawa kami kembali kepada sumbernya yang asli, menyucikannya dari segala noda, mengembalikan kepadanya kemurniannya yang semula. Tetapi aku benci kepada hal hal yang baru itu, dan sukar mendengarnya sekalipun. Dan pada mulanya aku menentangnya sekeras-kerasnya, karena aku telah menempuh jalan yang sesat dan penuh kebodohan. Tetapi berkat pertobatan yang tiba- tiba, Allah menujukan hatiku kepada kepatuhan".
Pada tahun 1534 golongan reformatoris di Perancis dihambat dengan keras. Orang-orang reformatoris menyelamatkan dirinya dengan melarikan diri ke Swiss. Calvin pun ikut melarikan diri ke Strausburg di mana ia diterima dengan hangat oleh Bucer. Kemudian Calvin meneruskan perjalanannya ke Basel. Calvin tinggal di Basel setahun lebih lamanya. Selama itu Calvin masih pergi ke Perancis mengunjungi sahabat-sahabatnya dengan memakai nama-nama samaran seperti: Martianus Lucanius, Carolus Passelius, Calpunius, dan sebagainya. Di Basel inilah Calvin menerbitkan bukunya yang terkenal itu, yaitu: Religionis Christianae Institutio (Pengajaran tentang Agama Kristen), tahun 1536. Biasanya dikenal dengan sebutan Institutio. Buku ini kemudian direvisi berkali-kali dan menjadi buku dogmatika yang terutama dalam gereja-gereja Calvinis. Institutio adalah karangan theologia yang kedua yang keluar dari tangan Calvin. Buku theologia yang pertama adalah berjudul: Psychopannychia (Mengenai Tidurnya Jiwa-Jiwa), suatu karangan melawan ajaran Anabaptis yang mengajarkan bahwa jiwa manusia tidur hingga Kristus datang kembali setelah manusia itu meninggal.
Pada tahun 1536 Calvin pergi ke Italia. Dalam perjalanan pulang ke Basel ia terpaksa melalui Jenewa dan menginap di sana. Farel mendengar bahwa Calvin berada di Jenewa sehingga Farel mencari Calvin. Farel meminta kepada Calvin untuk tinggal di Jenewa dan bersama-sama dengan Farel menata kota Jenewa menjadi kota reformasi. Dua bulan sebelumnya Dewan Kota Jenewa telah memutuskan untuk menganut paham reformasi. Permintaan Farel ditolak oleh Calvin. Calvin mau hidup tenang dan terus menulis karya-karya theologia. Ia merasa tidak cocok dengan pekerjaan praktis dalam jemaat. Namun Farel mendesaknya dengan berkata: "Dengan nama Allah yang mahakuasa aku katakan kepadamu: jikalau engkau tidak mau menyerahkan dirimu kepada pekerjaan Tuhan ini, Allah akan mengutuki engkau karena engkau lebih mencari kehormatan dirimu sendiri daripada kemuliaan Kristus". Calvin melihat panggilan Allah kepadanya lewat Farel sehingga ia tinggal di Jenewa. Kini Calvin tinggal di Jenewa bersama-sama dengan Farel mengatur gereja reformatoris di sana. Mereka merancangkan sebuah tata gereja yang mengatur seluruh kehidupan warga kota menurut cita-cita theokrasi. Menurut rancangan tata gereja itu dikatakan, bahwa Perjamuan Kudus diadakan sebulan sekali dan berhubungan dengan itu akan dijalankan disiplin yang keras. Setiap penduduk diwajibkan menandatangani sehelai surat pengakuan sebagai tanda bahwa mereka sungguh-sungguh sadar akan iman dan pengakuannya. Hal yang terakhir ini tidak disetujui oleh banyak warga kota. Pada tahun 1538 Dewan Kota dikuasai oleh orang-orang yang menolak pengakuan itu sehingga Calvin dan Farel dilarang berkhotbah di mimbar-mimbar gereja di Jenewa, dan pada akhirnya keduanya diusir dari Jenewa. Kemudian Calvin dipanggil oleh jemaat Strausburg. Ia menjadi pendeta di sana tahun 1539-1541. Dalam jemaat ini Calvin bersama-sama Butzer dapat menerapkan cita-cita yang gagal di Jenewa dahulu. Di sini Calvin mengusahakan nyanyian Mazmur dengan bantuan ahli musik terkenal; yaitu Clement Marot, Louis Bourgois dan Maitre Piere. Di sini pula Calvin mulai menulis tafsiran-tafsiran Alkitab serta merevisi Institutio. Di sinilah pula Calvin menikah dengan Idelette de Bure, seorang janda bangsawan. Pernikahannya hanya berlangsung sembilan tahun lamanya, karena kemudian istrinya meninggal tanpa memberi keturunan kepada Calvin.

Namun tahun 1541 Calvin dipanggil kembali oleh jemaat Jenewa sehingga kita menemukannya lagi di sana. Calvin tinggal dan bekerja di sini hingga meninggalnya, 27 Mei 1564, karena mengidap TBC.
Segera sesudah ia bekerja dalam jemaat Jenewa, Calvin menyusun suatu tata gereja baru yang bernama: Ordonnances Ecclesiastiques (Undang- undang Gerejani), 1541.
Calvin adalah seorang theolog besar dalam kalangan gereja-gereja reformatoris. Pandangan-pandangan theologianya dituangkannya dalam bukunya, Institutio.
Calvin mengajarkan tentang pembenaran hanya oleh iman (Sola Fide), sama seperti Luther. Namun Calvin sangat menekankan penyucian, kehidupan baru yang harus ditempuh oleh orang-orang Kristen yang bersyukur, karena Allah telah menyelamatkan mereka. Calvin menegaskan bahwa anggota-anggota jemaat yang berkumpul untuk mendengarkan Firman Allah dan untuk ikut ambil bagian dalam Perjamuan Kudus haruslah suci. Disiplin gereja diawasi dengan ketat. Pengawasan atas tingkah laku anggota jemaat bukan saja dilaksanakan oleh penatua, tetapi juga oleh pemerintah (Dewan Kota).
Hubungan gereja dan negara dalam theologia Calvin sangat erat. Calvin bercita-cita suatu negara theokrasi. Seluruh kehidupan masyarakat harus diatur sesuai dengan kehendak Allah. Pemerintah bertugas juga untuk mendukung gereja dan menghilangkan segala sesuatu yang berlawanan dengan berita Injil yang murni. Namun ini tidak berarti bahwa negara berada di bawah gereja. Gereja dan negara berdampingan. Keduanya bertugas untuk melaksanakan kehendak Allah dan mempertahankan kehormatan Tuhan Allah. Mengenai tugas negara, Calvin menulis sebagai berikut: "Pemerintah diberi tugas untuk, selama kita hidup di tengah-tengah orang-orang, mendukung serta melindungi penyembahan Allah yang lahiriah, mempertahankan ajaran yang sehat tentang ibadah dan kedudukan gereja, mengatur kehidupan kita dengan melihat kepada pergaulan masyarakat, membentuk kesusilaan kita sesuai dengan keadilan seperti yang ditetapkan oleh Undang-undang negara, menjadikan kita rukun dan memelihara damai serta ketentraman umum.... "

Mengenai jabatan-jabatan dalam gereja Calvin mengenal empat jabatan yaitu, pendeta, pengajar, penatua dan diaken. Pendeta-pendeta bersama-sama dengan para penatua merupakan konsistori, yaitu majelis gereja yang memimpin jemaat dan yang menjalankan disiplin gereja. Peraturan pemilihan dan penahbisan pejabat-pejabat gereja itu diatur dengan teliti, terutama jabatan pendeta.
Mengenai Perjamuan Kudus, Calvin mengajarkan bahwa Perjamuan Kudus adalah pemberian Allah dan bukan perbuatan manusia. Roti dan anggur bukan saja lambang, melainkan alat yang dipakai untuk memberikan tubuh dan darah Kristus kepada umatNya. Akan tetapi Kristus kini ada di surga. Roti dan anggur tidak bisa dianggap sama saja dengan tubuh dan darah yang di dalam surga itu, melainkan harus dianggap sebagai tanda dan meterai dari anugerah dan kasih Tuhan dalam Yesus Kristus. Calvin membedakan tanda dengan apa yang ditandakan oleh tanda itu. Calvin menjelaskannya sebagai berikut: "Sebagaimana orang yang percaya itu sungguh menerima tanda-tanda itu dengan mulutnya, demikianlah pada waktu itu juga ia sungguh dihubungkan oleh Roh Kudus dengan tubuh Kristus yang di surga". Dalam pelaksanaan Perjamuan Kudus, Calvin sangat teliti.
Calvin di dalam ajarannya juga menekankan predestinasi di samping pembenaran oleh iman. Menurut Calvin bahwa sejak kekal Allah di dalam diri-Nya sendiri telah menetapkan orang-orang mana yang diberiNya keselamatan dan yang mana yang dibinasakan. Orang-orang yang dipilih Tuhan itu diberi anugerah dengan cuma-cuma sedangkan orang-orang yang ditolak Allah, Allah menutup jalan masuk ke dalam kehidupan. Calvin mengatakan hal ini sungguh sulit dipahami. Tanda- tanda bahwa seseorang ditetapkan Allah untuk kehidupan yang kekal ialah bahwa ia (mereka) dipanggil oleh Tuhan Allah dan mereka menerima pembenaran dari Allah. Ajaran Calvin mengenai predestinasi ini menyebabkan timbulnya perpecahan dalam gereja-gereja Calvinis di kemudian hari. Pada masa Calvin masih hidup, Hieronymus Bolsec telah menyerang ajaran predestinasi ini. Calvin membela kebenaran ajarannya dan ia menganjurkan kepada Dewan Kota untuk membuang Bolsec. Dengan demikian Bolsec diusir dari kota Jenewa.
Calvin juga melawan ajaran Antitrinitarian yang diajarkan oleh Michael Servet. Pada waktu Servet berada di Jenewa dalam pelarian dari hukuman mati yang telah dijatuhkan oleh Gereja Katolik Roma ke atasnya, Dewan Kota Jenewa menangkap dan memenjarakan Servet atas permintaan Calvin. Atas anjuran para pendeta dan tentunya termasuk Calvin di dalamnya, supaya kepala Servet dipenggal maka Dewan Kota memenggal kepala Servet pada tahun 1553.

Di Jenewa, Calvin juga mendirikan sekolah-sekolah. Di Jenewa didirikan sebuah Akademi yang memiliki dua bagian, yaitu gymnasium dan theologia. Theodorus Beza diangkat menjadi direktur Akademi tersebut. Di Akademi inilah dipersiapkan pemuda-pemuda Calvinis yang kelak menjadi pemimpin-pemimpin gereja Calvinis yang terkenal, seperti John Knox, Caspar Olevianus, pengarang Katekismus Heidelberg yang terkenal itu.
Banyak sekali pekerjaan yang dikerjakan oleh Calvin tanpa mengenal lelah. Sejak tahun 1558 penyakitnya mulai berat. Sebelum meninggalnya, ia meninggalkan banyak pesan kepada jemaatnya dan kepada Theodorus Beza, yang akan menggantikan kedudukannnya di jemaat Jenewa. Dewan Kota dan para pendeta dipanggilNya untuk mendengarkan nasihat-nasihatnya. Pada tanggal 27 Mei 1564 Calvin meninggal dunia dengan tenang. Ia pergi dengan meninggalkan pekerjaan yang berat kepada Theodorus Beza. Namanya dikenang sepanjang sejarah di seluruh dunia dengan terpatrinya gereja Calvinis. AMIN

APAKAH YESUS MENIKAH?

Pertanyaan ini seringkali mengundang jawaban yang beragam, bahkan memancing kemarahan banyak pihak yang megnaku konservatif. tak perlulah mempertanyakan keKristenan tradisional yang jelas-jelas percaya Yesus tidak menikah alias hidup selibat selama periode kehidupannya di dunia.
Untuk menjawabnya, kita memang perlu ukuran kebenaran tertinggi, dan itu adalah Alkitab, terutama dalam Perjanjian Baru, terutama lagi dalam Injil-injil. Memang ada injil gnostis(ajaran sesat di abad ke 2 M, seperti injil Maria magdalena dan injil Filipus yang menyatakan kehidupan Yesus, tetapi sistematika dan kebenarannya tidak dapat dipertahankan dan subyektif demi kepentingan kelompok ini)Mengapa harus dari injil-injil(4 Injil), sebab keempat kitab inilah yang mampu menyatakan kehidupan Yesus secara obyektif dan holistik/menyeluruh.
Sekarang, apa kata keempat Injil tentang kehidupan Yesus, apakah Ia benar-benar pernah menikah?Memang benar orang Yehudi dalam zaman Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama diharapkan untuk menikah dan memiliki anak, tetapi ada perkecualian menonjol terhadap norma tersebut. misalnya, Samuel kemungkinan besar adalah lajang, orang-orang Esseni(penulis gulungan laut mati) sebagian besar melajang, Yohanes Pembaptis juga melajang.
Dr. Darrell Bock menjelaskan bahwa bukti eksternal ketidakmenikahan Yesus antara lain, ketika Dia melakukan pelayanan tidak pernah disebutkan Ia memiliki isteri, ketika Dia diadili dan disalibkan tidak disebutkan adanya seorang wanita sebagai isterinya, setelah kematian dan kebangkitanNya, tidak disebutkan adanya seorang isteri. Anggota-anggota keluarga Yesus -ibu, saudara laki-laki dan perempuanNya disebutkan lebih dari sekali, tetapi tidak pernah disebutkan adanya seorang isteri, demikian juga tidak ada petunjuk bahwa Ia seorang duda.
Alasan terbesar untuk kita mengatakan dengan yakin bahwa Yesus tidak pernah menikah adalah dari kesaksian dari Alkitab. Sampai saat ini, belum pernah ada satu ayat, satu frasa, atau satu kalimatpun dari seluruh Alkitab yang memberi petunjuk bahwa Yesus pernah memiliki isteri atau menikah. Meskipun tidak masalah apabila benar Yesus pernah menikah (sebab kita percaya bahwa DIA adalah 100 persen manusia, yang makan, minum, lelah) dan itu tidak akan mengurangi keTuhananNya, tetapi sampai hari ini tidak ada bukti meyakinkan dan akurat,- kecuali asumsi-asumsi- sehingga kita harus mengatakan bahwa Yesus tidak pernah menikah, dan hidup selibat sampai kematianNya di kayu salib. AMIN

Senin, 04 Mei 2009

PERCAYA

Inilah satu bait lagu yang sangat menyentuh hati saya. "saat kutak melihat jalanMu, saat kutak mengerti rencanaMu, namun tetap kupegang janjiMu, pengharapanku hanya padaMu, Hatiku percaya...hatiku percaya...hatiku percaya...slalu kupercaya." Lagu ini mengingatkan kita bahwa agama, terutama keKristenan yang tidak menggunakan iman percaya sebagai panglimanya, hasilnya nol besar. banyak perkara yang mewajibkan kita percaya meski tidak melihat.
Percaya atau iman dalam konteks keKristenan adalah keyakinan yang dimiliki seseorang meski ia tidak memiliki bukti nyata atau rasional yang mampu membuktikan kepercayaannya. Hal ini tidak berarti apa yang ia percayai tidak rasional, tidak masuk akal, tetapi lebih pada ketidakmampuan kita untuk mengerti kebenaran yang teramat besar. TIdak mampu kita mengerti dan menjelaskan segala sesuatu tentang Tuhan secara utuh. Hal ini tidak berarti Tuhan tidak masuk akal, tetapi ia melebihi akal dan kemampuan kita.
Satu kali tentara sekutu menyelamatkan beberapa orang yang masih bertahan hidup di salah satu kamp NAZI, mereka terhenyak dan terpana dengan satu bati tulisan di dinding, bunyinya: aku percaya...matahari walaupun tidak pernah melihatnya, kasih walaupun tidak pernah merasakannya, Tuhan walaupun tak pernah melihat wajahNya." kalau seseorang yang teramat menderita saja mampu percaya pada Tuhan, apalagi kita. Adalah orang yang berbahagia apabila mau percaya meski tidak melihat. AMIN

Jumat, 01 Mei 2009

LUTHERANISME

Ajaran khas Martin Luther yang seringkali juga diakui sebagai ciri khas ajaran Reformasi disimpulkan dalam tiga sola, yaitu sola fide, sola gratia, dan sola scriptura, yang berarti "hanya iman", "hanya anugerah", dan "hanya Kitab Suci". Maksudnya, Luther menyatakan bahwa keselamatan manusia hanya diperoleh karena imannya kepada karya anugerah Allah yang dikerjakannya melalui Yesus Kristus, sebagaimana yang disaksikan oleh Kitab Suci. (Efesus 2:8-9 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.).
Dengan demikian, Luther menolak ajaran Gereja saat itu yang menjanjikan keselamatan melalui penjualan surat-surat pengampunan dosa (indulgensia). Luther menyatakan bahwa manusia diselamatkan bukan karena amal atau perbuatannya yang baik, melainkan semata-mata oleh karena anugerah Allah. Hal ini didasarkan pada perkataan Paulus dalam Surat Roma: "Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa." (Roma 5:8)

Sakramen
Gereja Lutheran mengakui dua sakramen: Pembaptisan dan Perjamuan Kudus. Katekismus Lutheran mengajarkan bahwa pembaptisan adalah karya Allah, berlandaskan perkataan dan janji Kristus; sehingga dilayankan baik bagi bayi maupun orang dewasa. Gereja Lutheran percaya bahwa roti dan anggur dalam perjamuan kudus adalah sungguh-sungguh tubuh dan darah Kristus yang dianugerahkan kepada umat Kristiani untuk dimakan dan diminum, yang diperintahkan oleh Kristus sendiri.
Banyak Kaum Lutheran yang melestarikan pendekatan liturgis terhadap Ekaristi. Komuni Kudus (atau Perjamuan Tuhan) dipandang sebagai tindakan sentral dari pemujaan Kristiani. Gereja Lutheran percaya bahwa roti dan anggur dalam perjamuan kudus hadir bersama dengan tubuh dan darah Yesus, bukannya menggantikan atau melambangkan tubuh dan darah-Nya belaka. Mereka mengaku dalam Apologi dari Pengakuan Augsburg:

“ "...kami tidak menghapuskan Misa namun secara rohaniah mempertahankan dan membelanya. Di kalangan kami Misa dirayakan setiap Hari Tuhan dan pada hari-hari raya lainnya, bilamana Sakramen itu disediakan bagi orang-orang yang hendak mengambil bagian darinya, setelah mereka diperiksa dan diampuni. Kami juga mempertahankan bentuk-bentuk liturgis tradisional, seperti urut-urutan dalam pembacaan Alkitab, doa-doa, busana liturgi, dan hal-hal serupa lainnya." (Apologi dari Pengakuan Augsburg, Artikel XXIV.1) AMIN

ALIRAN DISPENSASIONALISME

Sebagai salah satu cabang dari teologi Kristen, Dispensasionalisme mengajarkan sejarah Alkitab sebagai serangkaian pengaturan atau administrasi, masing-masing dengan penekanannya terhadap kesinambungan dari perjanjian-perjanjian dalam Perjanjian Lama yang dibuat Allahd engan umat pilihannya melalui Abraham, Musa dan Daud.
Dispensasionalisme is adalah sebuah kerangka penafsiran untuk memahami keseluruhan alur Alkitab, dan seringkali dikontraskan dengan penafsiran yang berlawanan: Supersesionisme (juga disebut sebagai Teologi Pengganti (Replacement Theology). Dalam pengertian yang sederhana, Supersesionisme mengatakan bahwa agama Kristen menggantikan Yudaisme, sementara Dispensasionalisme mengajarkan bahwa agama Kristen memulihkan unsur-unsur yang hilang dari Yudaisme. Jadi, banyak penganut dispensasionalis yang percaya akan Restorasionisme.
Dispensasionalisme berusaha menjawab apa yang dianggap banyak orang sebagai teologi-teologi yang berlawanan antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Namanya berasal dari kenyataan bahwa gerakan ini berusaha melihat sejarah Alkitab sebagaimana dipahami melalui serangkaian dispensasi atau zaman yang secara khusus telah ditetapkan oleh Allah di dalam Alkitab.
Dispensasi (atau zaman) tanpa dosa (Kejadian 1:1–3:7), sebelum kejatuhan Adam,
zaman hati nurani (Kejadian 3:8–8:22), Adam hingga Nuh,
zaman pemerintahan (Kejadian 9:1–11:32), Nuh hingga Abraham,
zaman pemerintahan para leluhur (Kejadian 12:1–Keluaran 19:25), Abraham hingga Musa,
zaman Hukum Musa (Keluaran 20:1–Kisah para Rasul 2:4), Musa hingga Kristus,
zaman anugerah (Kisah 2:4–Wahyu 20:3 – kecuali untuk Hiperdispensasionalis), zaman Gereja yang sekarang, dan
zaman harafiah, Kerajaan 1.000 tahun (Milenium) yang masih akan datang namun hal ini akan terjadi segera (Wahyu 20:4–20:6).
Masing-masing zaman dikatakan mewakili suatu cara yang berbeda dari Allah dalam menangani manusia, seringkali dalam bentuk ujian yang berbeda untuk manusia. "Periode-periode ini ditandai dalam Kitab Suci oleh suatu perubahan dalam cara Allah menangani manusia, dalam hubungannya dengan dua persoalan: dosa, dan tanggung jawab manusia," C. I. Scofield menjelaskan. "Masing-masing zaman ini dapat dianggap sebagai sebuah ujian baru atas manusia yang alamiah dan masing-masing berakhir dengan penghakiman—menandakan kegagalan totalnya dalam masing-masing zaman."

Empat ajaran dasar
Selain ketujuh zaman ini, signifikansi teologis yang sesungguhnya dapat dilihat dalam empat ajaran dasar yang melatari ajaran dispensasional yang klasik. Dispensasionalisme menyatakan:
Ada suatu perbedaan mendasar antara Israel dan Tubuh Kristus yang sekarang; artinya, ada dua jenis umat Allah dengan dua arah dan tujuan yang berbeda, yaitu Israel yang duniawi (yang mengajarkan hukum dan Injil Kerajaan) dan Tubuh Kristus yang surgawi (yang mengajarkan Injil Anugerah Allah).
Ada perbedaan yang mendasar antara Hukum dan Anugerah; artinya, keduanya adalah gagasan yang saling eksklusif.[1]
Pandangan bahwa Tubuh Kristus dan Zaman Anugerah adalah sebuah tanda kurung dalam rencana Allah yang belum dibayangkan oleh Perjanjian Lama. Gagasan tentang tanda kurung ini tidak menunjukkan kegagalan dalam rancangan Allah, melainkan mengklaim bahwa "gereja" tidak diantisipasikan (atau belum terbayangkan) dalam nubuat-nubuat Perjanjian Lama (itulah sebabnya ia dirujuk sebagai "misteri" dalam Surat-surat Paulus).
Ada perbedaan antara Pengangkatan dan Kedatangan Yesus yang kedua kali; artinya, pengangkatan gereja pada saat kedatangan Kristus yang kedua kali "di udara" (1 Tesalonika 4:17) mendahului kedatangan Kristus yang kedua kali yang "resmi" setelah tujuh tahun masa penderitaan yang hebat.
Berbagai pandangan di kalangan Dispensasionalisme masing-masing mempunyai tingkat yang berbeda-beda sejauh mana keempat ajaran tersebut dipegang. Dispensasionalisme Klasik dan Tradisional (atau Revisi) cukup kuat dalam berpegang kepada ajaran-ajaran di atas. Cabang Progresif dari teologi ini mengendurkan sebagian daripada perbedaan-perbedaan yang disebutkan di atas, sementara model Hiper-Dispensasional menciptakan serangkaian perbedaan yang lebih besar lagi. Malah, kebanyakan dispensasionalis akan menganggap Dispensasionalisme Progressif dan Hiper-Dispensasionalisme sebagai cabang-cabang teologi yang terpisah dari Dispensasionalisme, meskipun Dispensasionalisme Progresif telah menjadi cara pengajaran utama dalam praktis semua seminari yang secara tradisional bersifat Dispensasional. AMIN

Rabu, 29 April 2009

PROFIL Pdt. DR. INGWER LUDWIG NOMMENSEN

DR. INGWER LUDWIG NOMMENSEN dilahirkan di pulau Nordstrand antara Denmark dan Jerman pada tanggal 6 Februari 1834. Dia berikrar untuk menjadi misionaris ketika dia sakit keras, dan memang inilah yang merupakan satu-satunya tujuan hidupnya. Setelah dididik oleh Rheinische Mission Gesselschaft (RMG), dan ditahbiskan pada bulan Oktober 1861, beliau berangkat ke Sumatera. Ia tiba di Padang pada tanggal 14 mei 1862. Rencananya adalah bekerja di kalangan orang Batak. Kesulitan yang dihadapai pada awalnya yaitu adanya larangan untuk bekerja di daerah pedalaman dan adanya komitmen sesama misionaris untuk memusatkan perhatian pada daerah Tapanuli Selatan. Setelah berusaha keras, Nommensen diizinkan bekerja di daerah barus, dan mulailah beliau melayani beberapa orang batak dan belajar bahasa mereka.


Nommensen melakukan perjalanannya ke daerah pedalaman pada tanggal 25 oktober 1862. Perjalanan tersebut dianggap sangat berhasil. Lalu beliau pindah ke Sipirok dan disana bertugas untuk mendirikan sebuah sekolah. Pada bulan Nopember 1863, dia mengunjungi daerah Silindung. Disini dia menghadapi masalah sifat permusuhan dari raja-raja didaerah tersebut. Namun dia sudah bertekad untuk dapat tinggal disana, mengenal sifat orang batak dan melayani mereka. Keteguhan hatinya untuk hidup sederhana yang bersifat penyangkalan diri, ketekunan dan kepandaiannya dibidang pengobatan menyebabkan dia dapat tinggal dengan orang Batak dan melayani mereka, jasmani maupun rohani. Rencananya adalah untuk hidup jauh dari kehidupan perekonomian setempat dan akhirnya mendirikan suatu koloni Kristen yang dapat memenuhi kebutuhan sendiri.

Orang - orang yang pertama, empat lelaki, empat wanita dan lima anak-anak, dibaptis oleh Nommensen pada tangal 27 Agustus 1865. Dia juga mendirikan Huta Dame (Kampung Pardamean) dengan sebuah gereja sederhana, sekolah dan beberapa rumah lain. Tantangan demi tantangan yang datang dari masyarakat, raja-raja dan bahkan dari lembaga zending di Barmen dihadapi Nommensen dengan tabah dalam merealisasi cita-citanya.

Dalam sepucuk surat yang dikirimkannya ke Barmen, dia berbicara tentang suatu penglihatan yang dia perolah tentang hari depan masyarakat yang dilayani ini :
"Dalam roh saya melihat dimana-mana jemaat-jemaat Kristen, sekolah-sekolah dan gereja-gereja kelompok orang Batak tua dan muda yang berjalan ke gereja-gereja ini. Di setiap penjuru saya mendengar bunyi lonceng gereja yang memanggil orang-orang beriman datang ke rumah Alah. Saya melihat dimana-mana sawah-sawah dan kebun-kebun yang telah diusahakan, padang-padang penggembalaan dan hutan-hutan yang hijau, kampung-kampung dan kediaman-kediaman yang teratur disalamnya terdapat keturunan-keturunan yang berpakaian pantas. Selanjutnya, saya melihat pendeta-pendeta dan guru-guru orang pribumi Sumatera berdiri di panggung-panggung dan di atas mimbar-mimbar, menunjukkan cara hidup Kristen kepada yang muda maupun yang tua. Anda mengatakan bahwa saya seorang pemimpi, tetapi saya berkata : tidak, saya tidak. Saya tidak bermimpi. Iman saya melihat ini semua; hal ini akan terjadi, karena seluruh kerajaan akan menjadi milikNya dan setiap lidah akan mengetahuibahwa Kristus adalah Tuhan bagi kemuliaan Allah Bapa. Karena itu, saya merasa gembira, walaupun rakyat mungkin menentang firman Allah, yang mereka lakukan tepat seperti mudahnya mereka mencegah firman Allah dari hati mereka. Suatu aliran berkat pastilah akan mengalir atas mereka. Hari sudah mulai terbit. Segera cahaya terang akan menembus, kemudian Matahari Kebenaran dalam segala kemulianNya akan bersinar atas seluruh tepi-langit tanah Batak dari Selatan bahkan sampai ke pantai-pantai Laut Toba"

Menurut berbagai sumber, penglihatan tersebut diperolehnya ketika beliau berdoa di Siatas Barita, Tarutung, tempat Salib Kasih sekarang.
Ketika Nommensen meninggal pada tanggal 23 Mei 1918, gereja telah bertumbuh dan mencakup kurang lebih 180.000 orang anggota yang dibaptis, sekolah-sekolah yang berjumlah 510 buah itu mempunyai 32.700 orang murid yang terdaftar dan gereja yang dipimpin oleh 34 orang Batak yang ditahbiskan , 788 orang guru Injil dan 2.200 orang penatua.

SUSAHNYA MEMBANGUN RUMAH IBADAH

Di Indonesia ini aneh. Dimana-mana kalau pembangunan dihentikan atau ada pembongkaran itu disebabkan orang itu tidak punya dana dan daya yang cukup atau juga karena krisis ekonomi. itu yang wajar. tapi, yang aneh ada di Indonesia. Umat Kristiani bukannya tidak punya dana dan daya untuk membangun Gereja, namun orang-orang Islam yang fanatik selalu melaksanakan niat jahatnya untuk menggusur keberadaan rumah ibadah. membuat IMB sesulit pengemis membeli mobil. Pemerintah juga setali tiga uang, mereka dicekoki paham islamisme yang fanatis.
Hari ini, 29 April 2009 saya membaca kompas.com, disini ada berita tentang dicabutnya IMB mendirikan gereja oleh walikota Depok, nurmahmudi ismail, yang berasal dari partai itu tuh...alasannya terlalu berlebihan, karena ada sekelompok orang islam yang enggak setuju adanya gereja di situ. alasan yang menyesakkan hati. padahal saudara, tahun 2008 lalu saya main-main ke Tapanuli Utara, yang 95%umat Kristiani. di daerah Toba Samosir, tepatnya di Parapat ada beberapa masjid yang berdiri megah, padahal mereka hanya minoritas disitu, tapi pemerintah daerah dan masyarakat sekitar tidak masalah dengan adanya mesjid-mesjid itu.
Saya hanya menyarankan, jangan memilih presiden yang wakilnya dari partai berlabel agama tertentu. Kalau anda tidak mau umat Kristiani di Indonesia makin hari makin didiskriminasi. PILIHLAH PRESIDEN YANG NASIONALIS DAN PLURALIS. AMIN

Selasa, 28 April 2009

NICK VUJICIC

Hari ini saya mengajar Character Building di kelas IV dan VI. Ada yang istimewa, sebab biasanya kami hanya berdiskusi di kelas atau paling banter belajar di perpustakaan. Hari ini saya bawa kaset cd tentang Nick Vujicic, seorang motivator dari Australia. Dia tidak memiliki tangan, hanya memiliki satu kaki yang sangat pendek. Hebatnya, meski ia cacat tetapi semangatnya untuk mendapatkan yang terbaik sangat menginspirasi anak didik saya.
Nick Vujicic yang memiliki banyak keterbatasan saja mampu menyelesaikan kuliah sarjana di bidang ekonomi dan akuntansi, apalagi kita yang Tuhan beri kesempurnaan fisik, bukankah seharusnya mampu lebih baik?
Khusus bagi anak didik saya kelas VI yang 11 Mei nanti akan Ujian nasional, saya tak bosan-bosannya memotivasi mereka mencontoh semangat dan kepercayaan diri Nick Vujicic. Keberhasilan akan diraih manakala kita melaksanakan nasehat kuno' ora et labora' berdoa dan bekerja dengan sungguh-sungguh dan tekun. Saya rekomendasi anda untuk melihat cd kesaksian dari Nick Vujicic, pasti akan memberkati. AMIN

Senin, 27 April 2009

PENGAKUAN IMAN RASULI DALAM BERBAGAI BAHASA

Syahadat Para Rasul Pengakuan Iman Rasul
(Versi Katolik Roma) (Versi Protestan)
Aku percaya akan Allah, Aku percaya kepada Allah,
Bapa yang Mahakuasa, Bapa yang Mahakuasa,
pencipta langit dan bumi. Khalik langit dan bumi.
Dan akan Yesus Kristus, Dan kepada Yesus Kristus,
Putra-Nya yang tunggal,Tuhan kita. Anak-Nya yang Tunggal, Tuhan kita
yang dikandung oleh Roh Kudus, Yang dikandung daripada Roh Kudus,
dilahirkan oleh Perawan Maria; lahir dari anak dara Maria
Yang menderita sengsara Yang menderita sengsara¹
dalam pemerintahan Pontius Pilatus, di bawah pemerintahan Pontius Pilatus,
disalibkan, wafat dan dimakamkan; disalibkan, mati dan dikuburkan,
yang turun ke tempat penantian, turun ke dalam kerajaan maut
pada hari ketiga bangkit Pada hari yang ketiga bangkit pula
dari antara orang mati; dari antara orang mati
Yang naik ke surga, Naik ke sorga,
duduk di sebelah kanan Allah Bapa Yang mahakuasa, duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang Mahakuasa,
dari situ Ia akan datang Dan dari sana Ia akan datang
mengadili orang hidup dan mati. untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati
Aku percaya akan Roh Kudus, Aku percaya kepada Roh Kudus,
Gereja Katolik² yang kudus, Gereja yang kudus dan am,²
Persekutuan para kudus persekutuan orang kudus
pengampunan dosa pengampunan dosa
Kebangkitan badan kebangkitan daging
kehidupan kekal. Amin dan hidup yang kekal. Amin

¹Sebagian versi hanya mengatakan "Yang menderita", tanpa "sengsara", dengan pertimbangan bahwa sengsara dengan sendirinya mengandung arti penderitaan.

²Katolik di sini berarti semesta dan universal, arti yang sama dengan kata am yang digunakan dalam versi Protestan.

VERSI LATIN
Credo in Deum Patrem omnipotentem;
Creatorem coeli et terrae.

Et in Iesum Christum, Filium ejus unicum, Dominum nostrum;
qui conceptus est de Spiritu Sancto, natus ex Maria virgine;
passus sub Pontio Pilato, crucifixus, mortuus, et sepultus;
descendit ad inferna;
tertia die resurrexit a mortuis;
ascendit ad coelos;
sedet ad dexteram Dei Patris omnipotentis;
inde venturus (est) judicare vivos et mortuos.

Credo in Spiritum Sanctum;
sanctam ecclesiam catholicam;
sanctorum communionem;
remissionem peccatorum;
carnis resurrectionem;
vitam oeternam. Amen.

TEKS YUNANI
Πιστεύω εις Θεον Πατερα, παντοκράτορα, ποιητην ουρανου και γης.

Και (εις) `Ιησουν Χριστον, υίον αυτου τον μονογενη, τον κύριον ήμων,
τον συλληφθέντα εκ πνεύματοσ άγίου, γεννηθέντα εκ Μαρίας της παρθένου,
παθόντα επι Ποντίου Πιλάτου, σταυρωθέντα, θανόντα, και ταφέντα,
κατελθόντα εις τα κατώτατα,
τη τρίτη `ημέρα `αναστάντα `απο των νεκρων,
`ανελθόντα εις τους ουρανούς,
καθεζόμενον εν δεξια θεου πατρος παντο δυνάμου,
εκειθεν ερχόμενον κρϊναι ζωντας και νεκρούς.

Πιστεύω εις το Πνυμα το `Αγιον,
αγίαν καθολικην εκκλησίαν,
αγίων κοινωνίαν,
άφεσιν αμαρτιων,
σαρκος ανάστασιν,
ξωήν αιώνιον. Αμήν.

BAHASA BATAK TOBA
Au porsea di Debata Jahowa, i do ama pargogo na so hatudosan i, na tu mompa langit dohot tano

Au porsea di Jesus Kristus, Anakni Debata Jahowa na sasada i, i ma na tinibuhon ni si Maria, na gabe-gabean sian tondi porbadia, andorang so hatubuan.
I do Tuhan ta na tumaon na bernit, di panguhuman ni silatus, na mate tarpajar do Ibana di hau pinorsilang, na tuat tu banua toru dung di tanom, na naek tu surgo di ari patoluhon lao hundul di siamun ni Debata Jahowa, di si do Ibana paima mulak sogot tu tano on, mangumhumi halak na mangolu dohot na mate

Au porsea di Tondi Porbadia, jala adong sada Huria Nabadia, huria hatopan ni halak kristen akka nabadia. dohot di hasesaan ni dosa, dohot di hatai na mandok mulak mangolu sogot daging ni halak naung mate rodi hangoluan na so ra suda.

Amen

BAHASA BATAK KARO
Aku tek man Yesus Kristus anakNa si Tonggal, Tuhanta, si jadi arah Kesah Si Badia, tibuh idur singuda-nguda nari si so keliamen, tergelar si Maria, si ngenanami kiniseran sangana pemerentahen Pontius Pilatus, nipakuken ku kayu persilang, mate, janari ikuburken, nusur kudoni kematen, petelu wariken enggo keke ibas si mate nari, nangkih ku Surga, perkundulna arah kemuhen Dibata, janari reh me Ia pagi ngeranaken si nggeluh ras si nggo mate.

Aku tek man Kesah Si Badia, janah lit sada Gereja Si Badia, persadan kalak siBadia, pengalemi dosa, kiniteken kula, kegeluhen si rasa lalap.

Amin

PENGAKUAN IMAN NICEA DALAM BEBERAPA VERSI DAN BAHASA

VERSI LATIN
Credo in unum Deum, Patrem Omnipotentem
factorem caeli et terrae, visibilium omnium et invisibilium.
Et in unum Dominum Iesum Christum, Filium Dei Unigenitum,
Et ex Patre natum ante omnia saecula. Deum de Deo, lumen de lumine,
Deum verum de Deo vero. Genitum, non factum, Consubstantialem Patri
per quem omnia facta sunt.
Qui propter nos homines et propter nostram salutem descendit de caelis.
Et incarnatus est de Spiritu Sancto
ex Maria virgine et homo factus est.
Crucifixus etiam pro nobis sub Pontio Pilato,
passus et sepultus est.
Et resurrexit tertia die secundum Scripturas.
et ascendit in caelum, sedet ad dexteram Patris.
Et iterum venturus est cum gloria, iudicare vivos et mortuos,
cuius regni non erit finis.
Et in Spiritum Sanctum, Dominum et vivificantem,
qui ex Patre (Filioque)* procedit.
Qui cum Patre et Filio simul adoratur et conglorificatur:
qui locutus est per prophetas.
Et unam, sanctam, catholicam et apostolicam Ecclesiam.
Confiteor unum baptisma in remissionem peccatorum.
Et expecto resurrectionem mortuorum,
et vitam venturi saeculi. Amen.

VERSI BAHASA YUNANI
Πιστεύομεν εἰς ἕνα Θεόν, Πατέρα, Παντοκράτορα, ποιητὴν οὐρανοῦ καὶ γῆς, ὁρατῶν τε πάντων καὶ ἀοράτων.

Καὶ εἰς ἕνα Κύριον Ἰησοῦν Χριστόν, τὸν Υἱὸν τοῦ Θεοῦ τὸν μονογενῆ, τὸν ἐκ τοῦ Πατρὸς γεννηθέντα πρὸ πάντων τῶν αἰώνων· φῶς ἐκ φωτός, Θεὸν ἀληθινὸν ἐκ Θεοῦ ἀληθινοῦ, γεννηθέντα οὐ ποιηθέντα, ὁμοούσιον τῷ Πατρί, δι' οὗ τὰ πάντα ἐγένετο.

Τὸν δι' ἡμᾶς τοὺς ἀνθρώπους καὶ διὰ τὴν ἡμετέραν σωτηρίαν κατελθόντα ἐκ τῶν οὐρανῶν καὶ σαρκωθέντα ἐκ Πνεύματος Ἁγίου καὶ Μαρίας τῆς Παρθένου καὶ ἐνανθρωπήσαντα.

Σταυρωθέντα τε ὑπὲρ ἡμῶν ἐπὶ Ποντίου Πιλάτου, καὶ παθόντα καὶ ταφέντα.

Καὶ ἀναστάντα τῇ τρίτῃ ἡμέρα κατὰ τὰς Γραφάς.

Καὶ ἀνελθόντα εἰς τοὺς οὐρανοὺς καὶ καθεζόμενον ἐκ δεξιῶν τοῦ Πατρός.

Καὶ πάλιν ἐρχόμενον μετὰ δόξης κρῖναι ζῶντας καὶ νεκρούς, οὗ τῆς βασιλείας οὐκ ἔσται τέλος.

Καὶ εἰς τὸ Πνεῦμα τὸ Ἅγιον, τὸ κύριον, τὸ ζωοποιόν, τὸ ἐκ τοῦ Πατρὸς ἐκπορευόμενον, τὸ σὺν Πατρὶ καὶ Υἱῷ συμπροσκυνούμενον καὶ συνδοξαζόμενον, τὸ λαλῆσαν διὰ τῶν προφητῶν.

Εἰς μίαν, Ἁγίαν, Καθολικὴν καὶ Ἀποστολικὴν Ἐκκλησίαν.

Ὁμολογῶ ἓν βάπτισμα εἰς ἄφεσιν ἁμαρτιῶν.

Προσδοκῶ ἀνάστασιν νεκρῶν.

Καὶ ζωὴν τοῦ μέλλοντος αἰῶνος.

Ἀμήν.

VERSI INDONESIA
Versi Katolik Versi Protestan
Aku percaya akan satu Allah, Bapa yang Maha Kuasa Aku percaya kepada satu Allah, Bapa yang Maha Kuasa
Pencipta langit dan bumi dan segala sesuatu yang kelihatan dan tak kelihatan. Pencipta langit dan bumi, segala sesuatu yang kelihatan dan yang tidak kelihatan.
Dan akan Tuhan Yesus Kristus, Putra Allah yang Tunggal, Dan kepada satu Tuhan, Yesus Kristus, Anak Allah yang Tunggal,
Ia lahir dari Bapa sebelum segala abad. Allah dari Allah, terang dari terang. yang lahir dari Sang Bapa sebelum ada segala zaman. Allah dari Allah, terang dari terang.
Allah benar dari Allah benar. Ia dilahirkan, bukan dijadikan, sehakekat dengan Bapa Allah yang sejati dari Allah yang sejati, diperanakkan, bukan dibuat, sehakekat dengan Sang Bapa,
segala sesuatu dijadikan olehnya. yang dengan perantaraan-Nya, segala sesuatu dibuat;
Ia turun dari sorga untuk kita manusia, dan untuk keselamatan kita. yang telah turun dari sorga untuk kita manusia, dan untuk keselamatan kita,
dan Ia menjadi daging oleh Roh Kudus dan menjadi daging oleh Roh Kudus
dari Perawan Maria dan menjadi manusia. dari anak dara Maria, dan menjadi manusia.
Ia pun disalibkan untuk kita waktu Pontius Pilatus yang disalibkan bagi kita di bawah pemerintahan Pontius Pilatus,
Ia wafat kesengsaraan dan dimakamkan. menderita dan dikuburkan;
Pada hari ketiga Ia bangkit, menurut Kitab Suci. yang bangkit pada hari ketiga, sesuai dengan isi Kitab-kitab,
Ia naik ke sorga, duduk di sisi kanan Bapa dan naik ke sorga; yang duduk di sebelah kanan Sang Bapa
Ia akan kembali dengan mulia, mengadili orang yang hidup dan yang mati; dan akan datang kembali dengan kemuliaan untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati;
KerajaanNya takkan berakhir. yang Kerajaan-Nya takkan berakhir.
Aku percaya akan Roh Kudus, Ia Tuhan yang menghidupkan; Aku percaya kepada Roh Kudus, yang menjadi Tuhan dan yang menghidupkan
Ia berasal dari Bapa (dan Putra)¹ yang keluar dari Sang Bapa dan (Sang Anak)¹,
Yang serta Bapa dan Putra, disembah dan dimuliakan. yang bersama-sama dengan Sang Bapa dan Sang Anak disembah dan dimuliakan,
Ia bersabda dengan perantaraan para nabi yang telah berfirman dengan perantaraan para nabi.
Aku percaya akan Gereja yang satu, kudus, katolik² dan apostolik. Aku percaya satu Gereja yang kudus dan am² dan rasuli.
Aku mengakui satu pembaptisan akan penghapusan dosa. Aku mengaku satu baptisan untuk pengampunan dosa.
Aku menantikan kebangkitan orang mati, Aku menantikan kebangkitan orang mati
dan kehidupan di akhirat. Amin. dan kehidupan di zaman yang akan datang. Amin.
¹ Gereja Barat menambahkan filioque (Putra atau Sang Anak) ke dalam Kredo Nicea
² Katolik di sini berarti semesta, am, dan universal.

KASIH MENGALAHKAN SEGALANYA

Bacaan: Mazmur 91:1-16

William Devers merupakan salah satu anggota marinir AS yang turut berperang melawan Jepang pada PD II. Meski masih muda, Devers terang-terangan menyatakan dirinya atheis. Tak satupun argumen, kutipan Alkitab, bahkan nasihat rekan-rekannya sesama marinir yang dapat menggoyahkannya. Suatu hari, kompi Devers terlibat kontak senjata dengan sekelompok tentara Jepang yang sedang berpatroli. Insiden itu menyebabkan beberapa rekannya tewas dan terluka, termasuk seorang pendeta tentara. Dalam keadaan sekarat, pendeta itu memanggil Devers. “Di kantongku sebelah kiri…ambillah...kumohon… Semalam aku bermimpi. Dalam mimpiku ada malaikat mendatangiku dan mengatakan bahwa aku harus membuatmu mengambil Alkitab ini. Ambillah nak, kumohon.” Demi menenangkan orang itu, Devers mengambil Alkitab itu lalu memasukkannya ke dalam kantongnya.

Beberapa menit kemudian, pasukan Kopral Devers disergap oleh patrol Jepang. Dan sebelum mengetahui apa yang telah terjadi, ia telah tergeletak di tanah. Pikirannya menghadapi kegelapan, pasti ia sedang sekarat. Ketika sadar, ia merasakan luka tembak di dadanya. Namun tidak ada darah. Peluru menembus ke dalam Alkitab yang dibawanya di dalam kantong, bersarang di kitab Mazmur 91:7: “Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu.”

Semua dosa dan penolakan kita terhadap kasih Tuhan tidak akan pernah mengubah fakta bahwa Dia mengasihi kita. Tuhan Yesus menegaskan hal ini kala mengatakan, “... Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar” (Mat. 5:45). Namun demikian, tetap ada perbedaan antara mereka yang menolak dan mereka yang menerima-Nya. Mereka yang hidup di dalam Tuhan bukan hanya akan diberkati, tapi akan diberkati secara berkelimpahan (Yoh. 10:10). Saat ini pastikanlah hati dan kehidupan kita selalu terbuka untuk mengalami pengalaman-pengalaman indah bersama-Nya. AMIN

14 PERHENTIAN JALAN SALIB

Menurut tradisi Kristiani terdapat 14 episode penderitaan dari jalan salib Tuhan Yesus. Perhentian pertama: Yesus dijatuhi hukuman mati. Perhentian kedua: Yesus memanggul salibNya. Perhentian ketiga: Yesus jatuh untuk pertama kalinya. Perhentian keempat: Yesus bertemu dengan Maria, ibuNya. Perhentian kelima: Simon orang Kirene membantu Yesus memanggul salibNya. Perhentian keenam: Veronika mengusap wajah Yesus. Perhentian ketujuh: Yesus jatuh untuk kedua kalinya. Perhentian kedelapan: Yesus bertemu dengan wanita-wanita Yerusalem. Perhentian kesembilan: Yesus jatuh untuk ketiga kalinya. Perhentian kesepuluh: Pakaian Yesus ditanggalkan. Perhentian kesebelas: Yesus dipaku di kayu salib. Perhentian keduabelas: Yesus wafat di kayu salib. Perhentian ketigabelas: Yesus diturunkan dari salib. Perhentian keempatbelas: Yesus dibaringkan di dalam kubur. AMIN

Prinsip-Prinsip Penafsiran Alkitab menurut St Agustinus

Bapa gereja mula-mula, Agustinus memberikan beberapa prinsip untuk menafsirkan kebenaran Kitab Suci bagi kita. Pertama, Penafsir harus memiliki iman Kristiani yang sejati. Kedua, Makna harafiah dan kesejarahan Alkitab harus dijunjung tinggi. Ketiga, Tugas penafsir adalah memahami makna yang dimaksudkan oleh penulis Alkitab, bukannya memaknai teks tersebut dengan pengertian dan maksudnya sendiri. Keempat, Penafsir harus mengacu pada keyakinan iman tradisional (pedoman iman). Kelima, sebuah ayat Alkitab seharusnya dipelajari dalam konteksnya, tidak terpisah dari ayat-ayat disekitarnya. Keenam, jika makna suatu teks kurang jelas, tidak ada sesuatu pun dalam teks tersebut dapat dibuat menjadi suatu persoalan yang tergantung pada iman tadisional. Ketujuh, Roh Kudus tidak menggantikan pengetahuan yang diperlukan dalam memahami Alkitab. Penafsir sebaiknya memahami bahan penunjang, seperti bahasa Ibrani, Yunani, Geografi, dan lainnya. Kedelapan, Ayat-ayat yang tidak dapat dipahami dengan jelas harus memberi jalan bagi ayat-ayat yang jelas. Kesembilan, penafsir seharusnya memperhitungkan pewahyuan Roh Kudus yang berlangsung terus menerus. AMIN

Sabtu, 25 April 2009

LAKUKANLAH DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH!

Saat kita diberi kepercayaan untuk melaksanakan suatu tanggung jawab, hendaklah itu dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan haruslah dapat dipertanggungjawabkan. Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia, demikian kata firman TUHAN dalam Kolose 3:23. Setiap tanggungjawab memerlukan komitmen dan kesungguhan sehingga hasil yang didapatkan akan maksimal. Jangan pernah meremehkan sekecil apapun tugas yang diberikan kepada kia, sebab Allah akan memperhitungkannya. Apabila kita sungguh-sungguh dalam perkara kecil, maka pada waktunya nanti ada sesuatu yang besar dan luar biasa akan diberikan Allah pada kita. AMIN

Musim Carut Marut

Saat ini, segalanya menjadi carut marut. mulai dari carut marutnya DPT Pemilu, suhu politik, hingga suhu udara dan musim. semua carut marut, tak bisa ditebak lagi. Lihat saja, cuaca pagi hari nampaknya akan cerah sepanjang hari, eeh baru jam 11 siang udah mendung dan ndak berapa lama kemudian tiba-tiba tanpa sms ataupun telepon, air hujan mengalir deras dari langit, eh belum selesai kaget kena air, dianya udah berhenti. sepertinya setiap kilometer punya cuaca masing-masing. semua memusingkan dan membuat kita sakit.
Inilah kebenarannya, dunia semakin tua, semakin sakit, siapa yang buat? ya kita sendiri. kita yang membuang sampah sembarangan, kita yang menggunduli hutan, merusak lingkungan, mencairkan es di kutub dengan pemakaian karbon berlebihan, sekarang rasakan sendiri hasilnya.
sudah saatnya kita sadar, dan bertobat hehehe...jangan buang sampah sembaranan, tanam pohon di halaman or kebun rumah, biasakan hemat listrik. kalau kita mau peduli dengan lingkungan niscaya alam ini juga akan sayang sama kita. bukankan Tuhan sendiri yang meminta kita untuk menjaga alam lingkungan sekitar kita. AMIN

Kamis, 23 April 2009

GONJANG-GANJING PEMILU

Pemilu Legislatif baru saja selesai digelar, saat ini semua mencermati hasil yang didapatkan. ada yang bersukaria karena mampu melebihi target yang ingin dicapai, tidak sedikit pula(atau malah sebagian besar) kecewa dengan perolehan suaranya, tak terkecuali PDS yang katanya 'partainya orang Kristen.' Perolehan sementara menunjukkan partai ini hanya mampu meraih 1,2% suara nasional. Demikian pula dengan Golkar dan PDI Perjuangan yang terpaku disekitar 14%an saja, padahal tahun 2004 Golkar mampu meraih 21% suara. Demokratlah yang patut bersukaria(asal jangan euforia) karena sampai saat ini mampu meraih sekitar 20% suara.
Pemilu ini membawa banyak kejutan-kejutan, yang kecil makin kecil, yang besar makin kecil, yang menengah ada yang makin besar, makin kecil atau stagnan saja. nah, yang hebat ada dua parti baru Gerindra dan Hanura yang mampu melampaui electoral treshold 2,5%. Partai Hanura di kisaran 3,5%an dan Gerindra 4-5% suara nasional. kedua partai ini mampu menarik simpati masyarakat secara cukup signifikan.
Lantas mengapa hal ini bisa terjadi, menurut saya, masyarakat sudah bosan dengan janji-janji partai lama yang ternya hanya mengumbar janji semu belaka. saat partai-partai baru memberikan konsep pembangunan yang baru maka masyarakat tertarik. Demokrat berhasil mendapatkan suara yang signifikan karena figur Dr Susilo Bambang Yudhoyono, MA sangat terkenal dan elektabel bagi masyarakat kita, wibawa, kesantunan dan kenegarawanan beliau sangat mempengaruhi perolehan Demokrat, sebab tanpa SBY Demokrat cukup sulit memenangi pemilu kali ini. PDI P dianggap kurang konsisten dengan komitmennya, disatu saat mereka menolak mentah-mentah BLT(bantuan langsung tuni) tetapi kemudin 'menjilat lidah sendiri' dengan beriklah kalau mereka mendukung program ini. Golkar juga banyak ditinggalkan oleh para pemilih tradisionalnya karena kurang mampu menunjukkan keunggulan mereka pada masyarakat, dan kalah lincah dalam menarik perhatian masyarakat, baik melalui iklan maupun terjun langsung ke lapangan. Partai ini terbuai dengan keyakinan akan loyalitas para pemilihnya. disisi yang lain, pemilu kali ini menunjukkan bahwa masyarakat mulai berpikiran maju dan tidak terpaku pada loyalitas buta akan satu partai tertentu. Masyarakat mampu menilai secara arif dan bijaksana, siapakah yang layak mewakili mereka di kursi dewan yang terhormat.
Terakhir, saya mau mengingatkan supaya kita mau menerima hasil pemilu ini dengan lapang dada dan berjiwa negarawan, tidak terjebak kepentingan sesaat dan mengabaikan proses demokrasi yang tengah berlagsung. apabila ada pelanggaran hendaknya dilaporkan pada pihak berwenang, seprti panwaslu, polisi maupun Mahkamah Konstitusi. Semua masalah pemilu hendaknya diselesaikan menurut hukum yang berlaku dan tidak perlu mencederai proses demokrasi. Pada pemilihan presiden mendatang, marilah kita gunakan hak pilih kita dengan sebaik-baiknya. Memilih sesuai hati nurani.AMIN

Rabu, 22 April 2009

GUSTI ORA SARE

Gusti ora sare atau Tuhan enggak tidur memang cocok banget buat menggambarkan betapa Dia selalu ada buat kita. saat pagi-pagi banget kita datang padaNya, DIa ada n mo ngedengerin doa kita, siang begitu, sore begitu, malam begitu, bahkan larut malam pun Tuhan selalu ada bagi kita. sebagai anak-anakNya, Tuhan jauh lebih tahu kebutuhan dan permasalahan yang sedang kita hadapi. karena itu, datang pada Tuhan dengan nyanyian syukur serta doa parmohonan. setiap waktu setiap saat setiap keadaan Tuhan selalu siap mendengar obrolan kita, sebab Gusti Yesus mboten sare. AMIN

Selasa, 21 April 2009

SERAHKANLAH BEBANMU

(28) Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
(29) Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan
30) Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."

Itulah ajakan Juruselamat bagi sekalian umat manusia, cintaNya membuat Allah yang Mahamulia rela masuk dalam sejarah dunia, bukan hanya itu, IA menawarkan kesukaan bagi dunia.
Lihatlah hari-hari ini banyak orang-orang menjadi depresi bahkan terganggu jiwa dan psikologisnya, karena persoalan yang mendera. mereka tidak mendengarkan seruan sang Juruselamat. Tidak hanya mereka, kitapun bisa mengalami stres, depresi bahkan gangguan jiwa, karena itu jangan abaikan ajakan Juruselamat.
Tuhan Yesus mengundang setiap manusia yang berbeban agar tidak memikul sendiri beban tersebut, sebab Allah rindu memberikan kelegaan. Jangan biarkan hidupmu dipenuhi oleh beban hidup yang tak terkira dahsyatnya. Datang dan serahkan segala bebanmu kepada Tuhan Yesus. AMIN

Senin, 20 April 2009

UJIAN NASIONAL BERSAMA YESUS

Bulan-bulan menghadapi ujian nasional tentunya setiap sekolah sudah mempersiapkan siswa dan siswinya dengan sebaik mungkin. ada yang memberikan les atau pelajaran tambahan, teknik-teknik mengerjakan ujian yang efektif dan efisien, bahkan ada yang sampai mengkarantinakan siswa-siswinya, hal ini bermuara pada satu keinginan, yaitu supaya semua anak didik di sekolah tersebut bisa lulus dengan nilai yang memuaskan.
apakah semua itu cukup?bagi kita orang percaya, jelas belum cukup, sebab kita perlu mengundang Tuhan Yesus memberikan pertolonganNya. Selain berusaha sekuat tenaga, undanglah Roh Kudus supaya memberikan hikmat dan pengertian saat menghadapi ujian nasional. Jangan biarkan kita mengandalkan kemampuan atau kehebatan sendiri. jangan pula mengharapkan ada contekan atau 'bantuan' dari guru dan teman. awalilah ujian dengan semangat dan keyakinan, kepercayaan diri, dan yang terpenting adalah percaya bahwa Tuhan tidak akan membuat kita malu asalkan kita mau berusaha dan meminta padaNya dalam doa dan ucapan syukur(Filipi 4). AMIN

HARI MINGGU = HARI SABAT?

Apakah hari sabat yang disebutkan berkali-kali dalam Alkitab adalah sama dengan hari minggu di masa modern? Memang, secara fungsi hari sabat dalam Alkitab dan hari Minggu di masa kini memiliki fungsi yang sama, yaitu sebagai hari yang umum digunakan oleh umat Kristiani untuk beribadah kepada Tuhan. namun, sebenarnya hari sabat dalam Alkitab dan hari minggu adalah hari yang berbeda. Hari sabat yang digunakan umat Yahudi untuk beribadah dalam masa sekarang dikenal sebagai hari sabtu, yang juga digunakan umat Kristen Adventis untuk beribadah. Hari sabtu adalah hari ketujuh atau hari istirahat, menurut Perjanjian Lama dan hari minggu adalah hari pertama.
Lantas kenapa sekarang kita beribadah di hari Minggu? Kisah ini dimulai tidak lama setelah kebangkitan TUHAN Yesus, dalam rangka memberikan penghormatan akan hari kebangkitanNya murid-murid TUHAN mengadakan ibadah pada hari Tuhan(sekarang dikenal sebagai hari minggu) dan mulai meninggalkan kebiasaan ibadah pada hari sabat (sabtu). hal ini juga menegaskan pembedaan antara agama Kristen dengan agama Yahudi. Hari minggu sendiri secara etimologis berasal dari bahasa Portugis 'dominggo' yang artinya juga Hari TUHAN.
Kaisar Konstantin Agung yang Kristen mulai mengeluarkan perintah supaya hari minggu dijadikan hari libur di seluruh wilayah kekaisarannya(Romawi). Hal itu berlaku hingga saat ini hampir di seluruh dunia. dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa, meskipun hari sabat dalam Alkitab bukanlah hari minggu pada masa modern ini, tetapi hal ini tidak mengurangi kekudusan ibadah, sebab hari minggu adalah Hari Tuhan. Kalau setiap hari minggu kita ke gereja, itu berarti juga merayakan dan memperingati kebangkitan TUHAN Yesus dari dunia orang mati. AMIN

Sabtu, 18 April 2009

KRISTEN GAUL

Kira-kira salah ndak ya kalo kita ikutan jadi anak gaul, yang sukanya mejeng-mejeng, rambut diwarnai, pake aksesoris ini itu, n bla bla bla... ada orang yang gak setuju, coz anak Tuhan mestinya menjadi teladan n berkat buat orang laen, kan lo anak gaul kesannya gk peduli mas sekitarnya, ada juga yang lebih moderat, katanya gak apa-apa jadi anak Kristen yang gaul, coz nie kan ngebuat kita makin diterima sekitar n mengikuti perkembangan jaman, yang penting gak melakukan sesuatu yang bertentangan dengan Alkitab, seperti seks bebas, make narkoba, minum-minuman keras alias mabuk-mabukan, bertindak anarkis, merugikan orang lain, n sejenisnya. danh yang ketiga lebih radikal, katanya gak apa-apa anak Tuhan jadi gaul, coz saat ini bukan lagi jaman Tuhan Yesus, dunia semakin maju n gak terbatas, semuanya dibuat untuk kenyamanan dan kebutuhan umat manusia termasuk anak-anak muda Kristen. Semua boleh, asalkan tidak merugikan orang lain secara langsung.
Lantas apa pendapat saya? pada dasarnya saya seh lebih setuju dengan pendapat yang agak moderat, enggak terlalu kolot tapi juga masih memegang dasar-dasar kebenaran. jadi anak-anak Tuhan yang gaul boleh aja, mau mejeng-mejeng, jalan-jalan, kongkow-kongkow ndak masalah, tetapi akan menjadi masalah kalo tempat kongkownya di diskotik, club malam or bar. mau pake aksesoris macem-macem gak masalah, tetapi akan jadi masalah kalo kita enggak tahu menempatkan kapan aksesoris itu dipake, kita bisa menjadi enggak peka dengan keadaan sekitar, atau malah mengundang niat jahat orang buat merampok or menodong kita. nonton bioskop bareng temen-temen itu baik buat mengurangi stress, tetapi menjadi tidak baik kalau yang ditonton adalah film yang gak bener or bioskop malah digunain jadi tempat 'maksiat' ma pacar...
Intinya adalah, boleh aja kita jadi anak gaul, namun ujilah tindakan-tindakan kita dengan Firman Tuhan. Kalau bertentangan, yang boleh tadi menjadi tidak boleh. Bagi kita anak-anak muda Kristiani, Firman Allah alias Alkitab adalah standar tertinggi dalam menilai kebenaran dan perilaku hidup. AMIN

RANCANGAN TUHAN

Ada suatu guyonan, ceritanya bang Roni sedang bingung mendapati bahwa dirinya sekarang menjadi pengangguran setelah di PHK dari perusahaan tempatnya bekerja. dia sibuk berdoa dan berusaha membuat Tuhan tak bisa menolak keinginannya. Dia malas berusaha, karena putus asa dengan krisis global yang sedang melanda dunia. doanya "Tuhan, berapa lama seribu tahun bagiMu?" TUHAN menjawab: seribu tahun mah cuma sedetik di hadapanKu. Roni mengejar lagi, "trus kalo semilyar tuh berapa dihadapnMu Tuhan? Jawab Tuhan: itu mah sedikit banget, cuma seratus rupiah bagiKu. Roni merasa Tuhan akan kena perangkapnya dan ndak bisa menghindar lagi. ia berusaha men skakmat, katanya: kalo begitu Tuhan, aku hanya minta sedikit dariMu. Tolong berikan aku uang seratus rupiah aja Tuhan, gampang kan????. Tuhan menjawab: gampang, tapi tunggu sedetik lagi ya. Rudi: haaaaaaaaaaaaaaa
Demikian bukan kemauan kita? kita mau TUHAN ikuti mau kita, memenuhi tidak hanya kebutuhan namun juga selera kita yang macam-macam. Tuhan menjadi 'anak' dan bukan BAPA dalam bidup kita. kita berusaha membuat Tuhan menuruti kemauan kita. padahal, kalau kita mau menuruti kehendak dan rencanaNya, IA sedang mempersiapkan masa depan dan kehidupan yang baik dan menjanjikan bagi kita. Syaratnya, berdoa tekun dan minta Tuhan memberkati, kemudian miliki iman dan pengharapan yang kokoh dalam Tuhan serta yang ketiga berusahalah sungguh-sungguh untuk mendapatkan apa yang kita impikan. ORA ET LABORA. AMIN

Jumat, 17 April 2009

JANJIMU SEPERTI FAJAR

Terkadang kita tidak menyadari betapa Tuhan mengasihi kita, betapa kita berharga di hadapanNya, bahkan seperti biji mata bagiNya. Terkadang, kalau ndak mau dibilang sering dengan egois, mengatakan bahkan berteriak-teriak "Tuhan dimanakah Engkau?"aku sendirian menghadapi beban ini. bahkan tak jarang cacian dan makian keluar dari mulut kita. Apakah Tuhan benar-benar ndak sayang ma kita?
Tuhan selalu ingat dan menepati janjiNya, Ia tak akan pernah melupakan kita. Saat duka dan suka Dia selalu hadir bagi kita. Janjinya akan selalu ditepati pada waktunya. tentu saja, fajar akan merekah di pagi hari, meskipun kita mengharapkan bahkan merengek-rengek supaya pada malam hari matahari terbit hal ini tak akan terjadi, sebab semua ada waktunya. Sebab itu kalau saat ini kita mengalami kegalauan hati, jangan khawatir lagi akan kehidupanmu. Berusaha dengan sungguh-sungguh dan nantikanlah janji Tuhan yang pasti akan membuatmu berhasil, sepasti munculnya matahari hari ini.AMIN

PASKAH DALAM KEBERSAMAAN

Pagi ini kami keluarga besar KB-TK-SD Budya Wacana merayakan hari Paskah, kebangkitan Tuhan kita Yesus Kristus. Momen ini juga pengalaman pertama saya dalam merayakan paskah di tempat saya melayani ini. Puji Tuhan semua acara berjalan dengan lancar dan baik,terlebih indah segala pujian dan kehormatan hanya kemuliaan nama Tuhan Yesus. Ada acara pujian, cerita tentang makna Paskah bagi kita dan doorprize dengan hadiah menarik. Semua acara ini mampu menyedot perhatian anak-anak. Meskipun saya pribadi terkesan dengan acara ini, tetapi dalam rangkan Paskah ini saya lebih terkesan dengan acara sesudah itu.
Sesudah semua acara ibadah selesai, semua anak masuk ke kelas untuk mengadakan perjamuan kasih (mereka telah diberitahu sebelumnya supaya hari ini membawa makanan), disinilah kebersamaan, saling memberi, kasih dan sukacita dalam kebersamaan muncul dalam perilaku yang nyata, tidak hanya teks book atau sekedar materi Character Building yang saya ajarkan. Mereka betul-betul nampak sebagai sebuah keluarga besar. Saya sangat bahagia.
Kebahagiaan ini bukan hanya milik mereka, namun juga bagi semua guru, sebab setelah acara kelas selesai, mereka mulai berlomba-lomba untuk mengajak bapak/ibu guru untuk mengunjungi kelas mereka serta menikmati apa yang telah mereka bawa. Saya sampai kewalahan menanggapi undangan mereka, sudah terlalu banyak makanan yang mampir ke perut saya hari ini hehehe...makanya tambah gendut nieh. Semua yang mereka lakukan adalah wujud nyata kasih Kristus yang telah datang untuk menebus dosa-dosa kita. AMIN