Kamis, 23 April 2009

GONJANG-GANJING PEMILU

Pemilu Legislatif baru saja selesai digelar, saat ini semua mencermati hasil yang didapatkan. ada yang bersukaria karena mampu melebihi target yang ingin dicapai, tidak sedikit pula(atau malah sebagian besar) kecewa dengan perolehan suaranya, tak terkecuali PDS yang katanya 'partainya orang Kristen.' Perolehan sementara menunjukkan partai ini hanya mampu meraih 1,2% suara nasional. Demikian pula dengan Golkar dan PDI Perjuangan yang terpaku disekitar 14%an saja, padahal tahun 2004 Golkar mampu meraih 21% suara. Demokratlah yang patut bersukaria(asal jangan euforia) karena sampai saat ini mampu meraih sekitar 20% suara.
Pemilu ini membawa banyak kejutan-kejutan, yang kecil makin kecil, yang besar makin kecil, yang menengah ada yang makin besar, makin kecil atau stagnan saja. nah, yang hebat ada dua parti baru Gerindra dan Hanura yang mampu melampaui electoral treshold 2,5%. Partai Hanura di kisaran 3,5%an dan Gerindra 4-5% suara nasional. kedua partai ini mampu menarik simpati masyarakat secara cukup signifikan.
Lantas mengapa hal ini bisa terjadi, menurut saya, masyarakat sudah bosan dengan janji-janji partai lama yang ternya hanya mengumbar janji semu belaka. saat partai-partai baru memberikan konsep pembangunan yang baru maka masyarakat tertarik. Demokrat berhasil mendapatkan suara yang signifikan karena figur Dr Susilo Bambang Yudhoyono, MA sangat terkenal dan elektabel bagi masyarakat kita, wibawa, kesantunan dan kenegarawanan beliau sangat mempengaruhi perolehan Demokrat, sebab tanpa SBY Demokrat cukup sulit memenangi pemilu kali ini. PDI P dianggap kurang konsisten dengan komitmennya, disatu saat mereka menolak mentah-mentah BLT(bantuan langsung tuni) tetapi kemudin 'menjilat lidah sendiri' dengan beriklah kalau mereka mendukung program ini. Golkar juga banyak ditinggalkan oleh para pemilih tradisionalnya karena kurang mampu menunjukkan keunggulan mereka pada masyarakat, dan kalah lincah dalam menarik perhatian masyarakat, baik melalui iklan maupun terjun langsung ke lapangan. Partai ini terbuai dengan keyakinan akan loyalitas para pemilihnya. disisi yang lain, pemilu kali ini menunjukkan bahwa masyarakat mulai berpikiran maju dan tidak terpaku pada loyalitas buta akan satu partai tertentu. Masyarakat mampu menilai secara arif dan bijaksana, siapakah yang layak mewakili mereka di kursi dewan yang terhormat.
Terakhir, saya mau mengingatkan supaya kita mau menerima hasil pemilu ini dengan lapang dada dan berjiwa negarawan, tidak terjebak kepentingan sesaat dan mengabaikan proses demokrasi yang tengah berlagsung. apabila ada pelanggaran hendaknya dilaporkan pada pihak berwenang, seprti panwaslu, polisi maupun Mahkamah Konstitusi. Semua masalah pemilu hendaknya diselesaikan menurut hukum yang berlaku dan tidak perlu mencederai proses demokrasi. Pada pemilihan presiden mendatang, marilah kita gunakan hak pilih kita dengan sebaik-baiknya. Memilih sesuai hati nurani.AMIN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar