Sabtu, 18 April 2009

KRISTEN GAUL

Kira-kira salah ndak ya kalo kita ikutan jadi anak gaul, yang sukanya mejeng-mejeng, rambut diwarnai, pake aksesoris ini itu, n bla bla bla... ada orang yang gak setuju, coz anak Tuhan mestinya menjadi teladan n berkat buat orang laen, kan lo anak gaul kesannya gk peduli mas sekitarnya, ada juga yang lebih moderat, katanya gak apa-apa jadi anak Kristen yang gaul, coz nie kan ngebuat kita makin diterima sekitar n mengikuti perkembangan jaman, yang penting gak melakukan sesuatu yang bertentangan dengan Alkitab, seperti seks bebas, make narkoba, minum-minuman keras alias mabuk-mabukan, bertindak anarkis, merugikan orang lain, n sejenisnya. danh yang ketiga lebih radikal, katanya gak apa-apa anak Tuhan jadi gaul, coz saat ini bukan lagi jaman Tuhan Yesus, dunia semakin maju n gak terbatas, semuanya dibuat untuk kenyamanan dan kebutuhan umat manusia termasuk anak-anak muda Kristen. Semua boleh, asalkan tidak merugikan orang lain secara langsung.
Lantas apa pendapat saya? pada dasarnya saya seh lebih setuju dengan pendapat yang agak moderat, enggak terlalu kolot tapi juga masih memegang dasar-dasar kebenaran. jadi anak-anak Tuhan yang gaul boleh aja, mau mejeng-mejeng, jalan-jalan, kongkow-kongkow ndak masalah, tetapi akan menjadi masalah kalo tempat kongkownya di diskotik, club malam or bar. mau pake aksesoris macem-macem gak masalah, tetapi akan jadi masalah kalo kita enggak tahu menempatkan kapan aksesoris itu dipake, kita bisa menjadi enggak peka dengan keadaan sekitar, atau malah mengundang niat jahat orang buat merampok or menodong kita. nonton bioskop bareng temen-temen itu baik buat mengurangi stress, tetapi menjadi tidak baik kalau yang ditonton adalah film yang gak bener or bioskop malah digunain jadi tempat 'maksiat' ma pacar...
Intinya adalah, boleh aja kita jadi anak gaul, namun ujilah tindakan-tindakan kita dengan Firman Tuhan. Kalau bertentangan, yang boleh tadi menjadi tidak boleh. Bagi kita anak-anak muda Kristiani, Firman Allah alias Alkitab adalah standar tertinggi dalam menilai kebenaran dan perilaku hidup. AMIN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar