"Sebentar lagi ujian, aku takut banget, tolong doain ya kak" ini telephon dari saudara saya di Medan. dia sudah kelas XII dan tanggal 20 April ini akan mengikuti ujian akhir nasional, kalo gak lulus itu artinya 'sia-sia'lah perjuangannya selama tiga tahun ini. inilah cerminan dunia pendidikan kita yang terlalu sentralistik dalam menilai kemampuan siswa/i nya. sebagai kakak, saya bisanya ya mendoakan dan memberi semangat padanya, bahwa keberhasilan harus dimulai dengan doa, perjuangan dan kepercayaan diri.
Kalau mau jujur, memang standar kelulusannya terbilang biasa-biasa saja, kalau tidak bisa dikatakan rendah, sebab hanya 5,5. Namun, yang tak terbilangkan adalah rasa ngerinya hati kita saat mendengar bahwa ujian ini mampu membuat kita nyanggong setahun lagi di sekolahan,n ini bener-bener gak asik.
Ada tiga hal yang perlu dilakukan supaya mampu mengusai diri saat ujian. Maksudnya menguasai diri adalah mampu menguasai rasa kuatir dan takut yang berlebihan dan mampu menguasai keinginan untuk mencontek atau dapat bocoran soalsoal. Pertama, BERDOA kepada Tuhan Yesus, sebab kita sadar akan kelemahan kita sebagai manusia biasa. kita memerlukan sesuatu yang lebih superior dari kita dan itu Allah Yang Maha Kuasa sendiri. Jangan segan, sungkan apalagi malu ngomong ma Bapa di Surga, sebab IA rindu mendengar suara kita. Kedua, BERJUANG, ndak ada perjuangan yang mudah namun kalau kita sungguh-sungguh pasti ada akhir yang bahagia. Ketiga, KEPERCAYAAN DIRI, hal ini berbeda dengan kesombongan. kepercayaan diri bersifat positif dan menghasilkan perbuatan yang baik, misalnya tidak mencontek atau melihat punya teman. Kepercayaan diri yang baik hendaknya didasari dengan kepercayaan kepada Yesus dan perjuangan yang gigih untuk mendapatkan nilai terbaik. Akhirnya, saya mengucapkan selamat berjuang kepada adikku yang di Medan itu, dan juga kepada setiap teman-teman, rekan-rekan maupun adik-adik dimana saja berada. Semoga anda mendapatkan hasil yang membahagiakan. Tuhan Yesus memberkati. AMIN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar