Senin, 27 April 2009

Prinsip-Prinsip Penafsiran Alkitab menurut St Agustinus

Bapa gereja mula-mula, Agustinus memberikan beberapa prinsip untuk menafsirkan kebenaran Kitab Suci bagi kita. Pertama, Penafsir harus memiliki iman Kristiani yang sejati. Kedua, Makna harafiah dan kesejarahan Alkitab harus dijunjung tinggi. Ketiga, Tugas penafsir adalah memahami makna yang dimaksudkan oleh penulis Alkitab, bukannya memaknai teks tersebut dengan pengertian dan maksudnya sendiri. Keempat, Penafsir harus mengacu pada keyakinan iman tradisional (pedoman iman). Kelima, sebuah ayat Alkitab seharusnya dipelajari dalam konteksnya, tidak terpisah dari ayat-ayat disekitarnya. Keenam, jika makna suatu teks kurang jelas, tidak ada sesuatu pun dalam teks tersebut dapat dibuat menjadi suatu persoalan yang tergantung pada iman tadisional. Ketujuh, Roh Kudus tidak menggantikan pengetahuan yang diperlukan dalam memahami Alkitab. Penafsir sebaiknya memahami bahan penunjang, seperti bahasa Ibrani, Yunani, Geografi, dan lainnya. Kedelapan, Ayat-ayat yang tidak dapat dipahami dengan jelas harus memberi jalan bagi ayat-ayat yang jelas. Kesembilan, penafsir seharusnya memperhitungkan pewahyuan Roh Kudus yang berlangsung terus menerus. AMIN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar