Selasa, 15 Desember 2009

RENCANA TUHAN ALLAH

Ayat : Yeremia 29:11-13
29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
29:12 Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu;
Firman Tuhan ini turun kepada nabi Yeremia di Yerusalem bagi orang-orang Israel yang dibawa raja Nebukadnezar ke Babilonia. Masa ini sering disebut sebagai masa pembuangan, yang oleh Tuhan ditetapkan berlangsung selama 70 tahun. Selama pembuangan Allah berjanji tetap mendengarkan dan memberkati mereka (ayat 12-13). Meskipun mengalami penderitaan dan hinaan yang hebat mereka tidak akan ditinggalkan sendirian oleh Tuhan, apabila mereka mau berseru dan mencari Dia.
Bagaimana dengan kita? saat menghadapi kesusahan yang dalam, kesulitan hidup, penyakit yang tak kunjung sembuh, kegagalan, kecelakaan, ataupun saat doa kita tak kunjung dijawab oleh Tuhan, seringkali dengan mudah kita menyalahkan Tuhan sambil bertanya : “kenapa ini terjadi dalam hidupku? Apa salah dan dosaku?” kita harus menyadari bahwa itu bukanlah sikap yang produktif. Sama sekali tidak membangun, namun melemahkan iman dan semangat. Pertanyaan yang produktif adalah: “apakah rencana Tuhan di balik semua peristiwa ini? Apakah kehendak Tuhan bagiku?”
Ya, sebab tidak mungkin Tuhan mengizinkan sesuatu terjadi atas hidup kita bagi tujuan yang buruk dan jahat. Tuhan pasti sedang merencanakan sesuatu yang indah bagi kita, hanya tunggulah waktu Tuhan dalam menggenapi rencananya. Rancangan Tuhan bukanlah rancangan yang membawa kecelakaan, namun yang menhasilkan kebaikan, kebahagiaan dan damai sejahtera.
Apapun persoalan dan masalah yang anda hadapi hari ini, jangan sampai melemahkan semangat dan iman anda kepada Allah. Jangan pula mencari-cari kesalahan orang lain sebagai ‘kambing hitam’ atas peristiwa yang sedang kita alami. Tunggu dan lihatlah bagaimana Tuhan menggenapi rencanaNya yang ajaib atas hidup saudara dan saya.

Masalahnya bukan pada Allah yang terlalu lambat menggenapi rencanaNya, namun pada kita yang selalu tidak menyadari kebahagiaan dibalik suatu peristiwa

1 komentar: