KARAKTERISTIK INJIL MATIUS
Penulis Injil Matius adalah Matius, murid Yesus, yang dulunya bernama Lewi(bahasa Yahudi), seorang pemungut cukai(Mat. 9:9-13 ;Luk. 5:27-32). Matius anak Alfeus ini(Mrk. 2:14) bertempat tinggal di Kapernaum, di kota Galilea(Mat. 9:1,9).
Matius mengalamatkan Injinya terutama kepada orang Yahudi. Hal ini dilatarbelakangi karena orang-orang Yahudi menolak Yesus sebagai Mesias mereka sehingga Matius dengan tegas menuliskan silsilah Yesus.
Kitab Matius ditulis sekitar tahun 70-80 AD sesudah runtuhnya tembok Yerusalem oleh Kaisar Titus . Hal ini diyakinkan karena diperkirakan masih ada saksi-saksi yang hidup.
Kitab Matius ditulis untuk meyakinkan orang Yahudi bahwa Yesus dari Nazaret itu adalah Mesias Raja orang Yahudi. Dengan pembukaan menuliskan silsilah Yesus Kristus, dimana ia ingin mengatakan bahwa Yesus yang walaupun ditolak itu adalah pemenuhan nubuatan yang ada di PL, yang lama ditunggu-tunggu umatNya(Mat. 1:23 ; 2:23). Untuk itu Matius banyak menulis kepribadian Yesus,mulai dari kelahiranNya, persiapan pelayananNya, pelayanan dan pengajaranNya, mujizat-mujizat yang diperbuatNya,penolakanNya, kematian dan kebangkitanNya hingga kenaikanNya.
Ada beberapa karakteristik kitab Matius yang membedakannya dengan kitab-kitab Sinoptik lainnya, yaitu eskatologi yang dibahas secara luas melalui perumpamaan dan pembicaraan tentang akhir zaman, penjelasan mengenai kemuliaan dan otoritas Yesus atas adat-istiadat Yahudi, perhatian terhadap nubuatan-nubuatan mengenaikehidupan Yesus, dan Matius satu-satunya Injil yang menyebut tentang gereja(Mat.16:18 ; 18:17). Hal ini menunjukkan bahwa Matius menaruh perhatian besar kepada pengajaran dan pelayanan Yesus.
Tujuan kepenulisannya adalah untuk menunjukkan peristiwa-peristiwa dalam kehidupan Yesus sebagai penggenapan dari nubuatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar