Kamis, 08 Mei 2008

KECERDASAN SOSIAL
• Definisi dari Berbagai Sumber
Stephen Jay Could, On Intelligence, Monash University: 1994, menjelaskan bahwa kecerdasan sosial merupakan suatu kemampuan untuk memahami dan mengelola hubungan manusia Kecerdasan ini adalah kecerdasan yang mengangkat fungsi jiwa sebagai perangkat internal diri yang memiliki kemampuan dan kepekaan dalam melihat makna yang ada di balik kenyataan apa adanya ini. (Ubaydillah, diakses dari www.e-psikologi.com).
Pengembangan kecerdasan sosial mengandalkan keunggulan pribadi, minimal mencakup empat bidang: (1) membaca mitos dan diversi sosial di masyarakat; (2) memahami pentingnya pembinaan diri seumur hidup; (3) mengenal aksi sosial, tuntutan situasi sosial, dan merancang reformasi sosial; (4) mengembangkan belas kasih dan memerhatikan sesama. (William Chang, diakses dari www.socialligent_wordpress.com).
Menurut Amstrong,1994, kecerdasan berinteraksi (kecerdasan sosial) ini bersifat sangat unik karena dapat bekerja secara padu dan simultan ketika seseorang sedang berpikir dan atau mengerjakan sesuatu sejauh memiliki kecerdasan emosi serta tidak selalu terhimpit oleh masalah finansial berat. Kesemuanya membangun kecerdasan sosial yang berdampak cerdas bekerja sama, melihat peluang, berperan, bertanggung jawab, memimpin, berjiwa sosial, toleransi, dapat menerima perbedaan maupun mencari solusi konflik.
Komponen penting membangun kecerdasan sosial (social intelegence) adalah komunikasi dan pendidikan. Kecerdasan sosial adalah kematangan kesadaran pikiran dan budi pekerti untuk berperan secara sosial dalam kelompok atau masyarakat. Dewasa ini kecerdasan sosial bersama jati diri yang kuat dan kendali diri yang stabil sangat menunjang perkembangan dan peningkatan karier individu di masyarakat, lembaga atau perusahaan. Lebih banyak orang sukses karena terampil bekerja sama, empati dan mampu mengendalikan diri. (dr. Rinaldi Nizar, spAnk, diakses dari www.infonarkoba.com).
Pakar psikologi pendidikan Gadner (1983) menyebut kompetensi sosial itu sebagai social intellegence atau kecerdasan sosial. Kecerdasan sosial merupakan salah satu dari sembilan kecerdasan (logika, bahasa, musik, raga, ruang, pribadi, alam, dan kuliner) yang berhasil diidentifikasi oleh Gadner.
Kecerdasan sosial ini bukan seperti kecerdasan agama dalam versi yang dibatasi oleh kepentingan-pengertian manusia dan sudah menjadi ter-kavling-kavling sedemikian rupa. Orang yang memiliki kecerdasan sosial tinggi mampu memaknai penderitaan hidup dengan memberi makna positif pada setiap peristiwa, masalah, bahkan penderitaan yang dialaminya. Dengan memberi makna yang positif itu, ia mampu membangkitkan jiwanya dan melakukan perbuatan dan tindakan yang positif.

• Definisi Teoritis
Kecerdasan sosial adalah kemampuan yang mencapai kematangan pada kesadaran berpikir dan bertindak untuk menjalankan peran manusia sebagai makhluk sosial di dalam menjalin hubungan dengan lingkungan atau kelompok masyarakat.

• Komponen, Indikator dan Pernyataan
a. SI (Social Intelligence) internal
 Keinginan untuk bersosial dari dalam diri
1. Ketika dalam lingkungan saya ada pendatang baru, saya langsung mengunjunginya
2. Keinginan untuk mengenal satu sama lain berasal dari dalam diri sendiri, bukan karena paksaan
 Menjalin hubungan yang baik
1. Saya berusaha untuk memiliki hubungan yang baik dengan yang lain
2. Saya menjalin hubungan yang baik dengan orang lain supaya ketika saya membutuhkan bantuan mereka juga datang untuk menolong saya


 Mengorbankan kepentingan diri demi orang lain
1. Sesibuk apapun saya, ketika ada tetangga yang meminta tolong saya langsung datang memberi bantuan
2. Saya akan menunda acara yang telah lama saya buat oleh karena ada teman yang kecelakaan
3. Saya mengalah kepada orang yang lebih tua untuk duduk di dalam kendaraan umum
4. Saya mau mengambil sebagian tabungan saya untuk menolong teman yang memerlukan uang pada saat itu

b. SI (Social Intelligence) eksternal
 Dampak positif dalam berhubungan dengan orang lain
1. Saya akan mendukung kegiatan sosial yang membantu orang-orang yang terkena bencana alam
2. Saya berusaha menjauhkan diri supaya tidak ikut dalam kepanitiaan sosialisasi dengan alasan pekerjaan yang cukup sibuk
 Menyelesaikan permasalahan dalam berinteraksi
1. Ketika ada masalah dalam kelompok masyarakat atau kerja, saya lebih senang diselesaikan dengan bermusyawarah
2. Tidak mau ikut campur dengan urusan orang lain yang tidak ada sangkut pautnya dengan saya
3. Lebih baik menghindar ketika ada permasalahan dengan orang lain dan pura-pura tidak tahu apa-apa
 Bersosial karena adanya faktor yang lain
1. Saya bersosialisasi baik dengan orang lain supaya mendapat sanjungan atau pujian dari mereka
2. Ketika memberi atau menyumbanga sesuatu untuk kegiatan sosial, saya mau orang lain juga mengetahuinya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar