Selasa, 27 Mei 2008

TAFSIRAN FILIPI 4: 13
Filipi 4:13, “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.”

Penafsiran Kontekstual
· Konteks dekat
Hal yang perlu diperhatikan dari nats yang ditafsirkan adalah kata “segala perkara”. Konteks dekatnya meliputi konteks sebelum dan sesudah dari nats yang ditafsirkan.
Dalam Filipi 4:6, mengatakan supaya jangan kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Berdasarkan ayat ini, hal kekuatiran adalah bagian dari ungkapan ‘segala perkara’ yang dimaksudkan Paulus. Selain itu juga dalam Flp. 4:11, “Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan.” Dari ayat ini hal mengenai kekurangan juga dapat menjadi bagian dari ungkapan ‘segala perkara.’ Filipi 4:12 juga berkata, “Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan.” Dari ayat ini hal-hal mengenai apa itu kekurangan dan kelimpahan, juga mengenai hal makanan merupakan bagian dari ungkapan ‘segala perkara.’ Selain itu juga ada dalam Filipi 4 ayat (14), “...bahwa kamu telah mengambil bagian dalam kesusahanku,” dan juga dalam ayat (19), “Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaanNya dalam Kristus Yesus.” Adapun bagian dari ungkapan ‘segala perkara’ dalam ayat ini adalah hal mengenai kesusahan dan juga segala keperluanmu.
· Konteks jauh
Dari konteks jauhnya, ungkapan ‘segala perkara’ dapat juga merupakan hal untuk seia sekata supaya tidak terjadi perpecahan, melainkan supaya bersatu dan merendahkan diri seperti Kristus (2:1-11). Selain itu juga perkara untuk tetap kerjakan keselamatan, seperti dalam Filipi 2:12-18.

Kesimpulan: Jadi ‘segala perkara’ yang dimaksud adalah hal-hal mengenai kekuatiran, kekurangan, kelimpahan, akan makanan, juga perkara untuk bersatu supaya tidak terjadi perpecahan dan perkara dalam mengerjakan keselamatan.

Penafsiran Literal
· Arti dari kamus
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Ø Segala : semua; sekalian (tidak ada kecualinya)
seluruh; segenap
Ø Perkara : masalah; persoalan; urusan
Ø Tanggung : menyangga; memikul
Ø Memberi : menyerahkan (membagikan, menyampaikan); menyediakan; mengizinkan; menjadikan
· Alkitab terjemahan lainnya
Ø Alkitab terjemahan Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS)
Filipi 3:14, “Dengan kuasa yang diberikan Kristus kepada saya, saya mempunyai kekuatan untuk menghadapi segala rupa keadaan.”
Ø Alkitab Terjemahan Lama (TL)
Filipi 4:13, “Segala sesuatu aku cakap menanggung di dalam Dia yang menguatkan aku.”
Ø New International Version (NIV)
Philippians 4:13, “I can do everything through him who gives me strength.”
Kesimpulan:
Dari terjemahan-terjemahan lainnya, arti kata ‘segala perkara’ memiliki beberapa pengertian, di antaranya: segala rupa keadaan; segala sesuatu; everything. Maksud dari beberapa pengertian ‘segala perkara’ dapat dilihat dari konteks sebelumnya.

Penafsiran Gramatikal
Secara gramatikal, kata-kata dalam nats yang ditafsirkan memiliki fungsinya sendiri. Aku sebagai subjek (pelaku); tanggung/menanggung sebagai predikat atau kata kerjanya; segala perkara adalah objeknya; di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku sebagai keterangannya. Jadi pengertiannya adalah bahwa aku dapat menanggung segala perkara di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. Hal-hal apa saja yang dimaksud dalam ‘segala perkara’ ini dapat dilihat kaitan atau hubungannya dari konteks nats ini.

Kesimpulan: Jadi kata ‘segala perkara’ memiliki kedudukan sebagai objek dari suatu tindakan, di mana aku (subjeknya) akan menanggung segala perkara ini di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.

Penafsiran Historis
Dari penjara (Flp. 1:7, 13-14), Paulus menuliskan surat Filipi ini kepada orang-orang percaya di Filipi untuk mengucapkan terima kasih atas pemberian mereka kepadanya. Paulus juga menuliskan kalimat: bersukacitalah di dalam Tuhan (Flp. 4:4). Meskipun ia sendiri di dalam penjara, Paulus tetap menyampaikan pengajaran dalam suratnya supaya jemaat selalu bersukacita di dalam Tuhan, sebab dalam segala hal dan segala perkara tidak ada yang merupakan rahasia (Flp. 4:12).
Selain itu juga Paulus mendengar berita mengenai jemaat Filipi dari rekan sekerjanya, yaitu tentang perpecahan di tengah-tengah anggota jemaat (Flp. 2:1-11). Dengan lembut Paulus menegur mereka karena hal ini, dan meminta mereka supaya seia sekata di dalam Tuhan.

Penafsiran berdasarkan tujuan penulis
Surat Filipi ini dikirimkan oleh Paulus, seorang hamba Tuhan, kepada orang-orang kudus yang ada di Filipi dengan para penilik jemaat dan diaken (Flp. 1:1). Tujuan Paulus dalam suratnya ini adalah ingin menyampaikan ucapan syukurnya kepada Allah karena persekutuan jemaat dalam Berita Injil dan atas pekerjaan baik yang dilakukan (1:5-6). Selain itu juga Paulus memberikan kesaksian dirinya di dalam penjara, dimana ia mengatakan meskipun keadaannya di dalam penjara, namun ia tetap bersukacita (1:18). Tujuan Paulus lainnya adalah menasihatkan jemaat supaya seia sekata untuk bersatu dengan merendahkan diri seperti Kristus. Hal ini perlu disampaikan Paulu sebab ia mendengar bahwa ada perpecahan di dalam jemaat. Tujuan Paulus lainnya dalam menuliskan surat ini adalah untuk mengucapkan terima kasih kepada jemaat atas pemberiannya dan juga memperhatikannya (4:10-20).

Penafsiran Teologis
· Dalam kitab yang sama
Flp. 3:19, “…aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi.”
Flp. 4:12, “…Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku…”

· Dalam Perjanjian Baru
Mat. 25:21, “…Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar.”
Kolose 3:1, “Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.”
Luk. 16:10, “"Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.
Roma 12:16, “Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana...”

KESIMPULAN SAYA:
Dari Filipi 4:13, yang perlu ditafsirkan adalah ungkapan (kata) ‘segala perkara’. Hal ini telah dijawab juga secara kontekstual, dimana ‘segala perkara’ yang dimaksud ini adalah hal-hal mengenai kekuatiran, kekurangan, kelimpahan, akan makanan, juga perkara untuk bersatu supaya tidak terjadi perpecahan dan perkara dalam mengerjakan keselamatan. Dan Paulus mengatakan supaya segala perkara ini ditanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar