Beberapa waktu lalu saya sudah menulis bahwa di sekolah tempat saya mengajar ada penyatuan kelas, tepatnya dari kelas IV.3 di satukan ke kelas IV.2 dan IV.1 karena seringkali terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di kelas IV.3, misalnya terjadi adu jotos antar mereka, mengganggu teman-teman lain yang belajar dan sebagainya. setelah mempertimbangkan beberapa waktu akhirnya pimpinan sekolah memutuskan untuk memecah kelas tersebut dan menyatukannya dengan kelas yang lain. hal ini dimaksudkan supaya terjadi perubahan dalam perilaku siswa-siswa tertentu yang sering membuat keributan. awalnya saya agak kurang sependapat dengan metode ini, sebab akibat ulah 2 atau 3 orang anak saja seluruh kelas menanggung akibat yang sama. tetapi yah apa salahnya dicoba toh....
Sebagai guru Character Building saya kebagian tugas mengawasi dan memperhatikan polah tingkah mereka selama penggabungan ini. saya harus mendampingi mereka saat istirahat dan mengamat-amati keadaan mereka. saya sih tidak keberatan dengan tugas ini. setelah saya mencoba melakukan pengamatan, paling tidak dalam waktu yang singkat ini. saya bisa memberi hipotesa, bahwa telah terjadi perubahan karakter ke arah yang lebih positf dalam diri para pentolan-pentolan keributan iu. saya merasa mereka mampu beradaptasi dengan baik dan yang lebih menyenangkan adalah mereka mulai belajar untuk bertanggung jawab atas perbuatannya. saya sangat senang, paling tidak hingga hari ini. saya percaya setiap anak berhak dan bisa berubah ke arah yang lebih baik, meskipun awalnya hal ini dianggap terlalu sulit. bukankah ada pepatah "mengajar anak bagai mengukir di atas batu tetapi mengajar orang dewasa bagai mengukir di atas air." AMIN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar