Minggu, 13 April 2008

SEKOLAH KRISTEN DI INDONESIA
Pendidikan merupakan aspek kunci dalam proses pembangunan bangsa. Pendidikan yang baik akan menghasilkan pribadi yang memiliki kompetensi profesional. Menelusur pendidikan di Indonesia, dilaporkan bahwa tahun ini kita ada di urutan 107 dari 177 negara. Cukup memprihatinkan memang, tetapi yang penting adalah bagaimana tindakan kita selanjutnya untuk menyelamatkan dunia pendidikan di Indonesia. Artikel ini mengkritisi peranan umat Kristiani dalam memajukan pendidikan di Indonesia.
Pendidikan yang diselenggarakan lembaga/ zending Kristen mulai berkembang ketika penjajah Belanda mulai menjalankan politik etis, yaitu sikap membalas jasa atas pengorbanan rakyat Indonesia bagi kerajaan Belanda. Peranan sekolah Kristen semakin nyata setelah kemerdekaan. Banyak diantaranya yang menjadi sekolah favorit dan terkenal sehingga masyarakat berbondong-bondong untuk menyekolahkan anaknya di sekolah-sekolah Kristen. Namun, mari kita lihat fenomena yang terjadi dewasa ini pada sekolah-sekolah Kristen.
Tanpa mengurangi penghormatan atas jasa sekolah-sekolah Kristen masa kini bagi peningkatan kualitas pendidikan, saya merasa sekolah Kristen cenderung berubah ke arah kapitalisme dan keuntungan bisnis semata. Apa sebab, untuk menyekolahkan anaknya ke sekolah yang berlabel Kristen orang tua harus merelakan uangnya keluar hingga jutaan rupiah. Apakah ini yang dinamakan mengejewantahkan kasih Kristus dalam perbuatan?ini adalah pembunuhan atas karakter kasih. Seharusnya sekolah berlabel Kristen berani memberikan kualitas yang di atas rata-rata dengan biaya yang dibawah rata-rata. Sekolah kristen telah menjadi menjadi ladang bisnis yang sangat menguntungkan dewasa ini tanpa melihat tanggung jawabnya sebagai pewarta kasih dan damai sejahtera.
Lihatlah berapa banyak sekolah Kristen yang mempertahankan kekristenan sebagai dasar dalam melangkah. Saat ini pelajaran pendidikan agama Kristen semakin ditinggalkan. Sekolah menggantinya dengan religiusitas. Mau kemana jalannya sekolah-sekolah macam ini? Apakah masih layak mereka menyandang label Kristen? Sekolah Kristen seyogyanya mempertahankan keunikannya, yaitu menjadikan Alkitab sebagai dasar atas segala kebijakan dan keputusan.
Sebagai pewarta kasih, maka sudah sepantasnya apabila sekolah-sekolah Kristen kembali kepada fitrahnya, yaitu menyediakan akses pendidikan murah namun berkualitas dengan tetap mempertahankan keistimewaannya yaitu berdasarkan pada kebenaran Alkitab untuk membentuk manusia Indonesia yang berkualitas dan beriman tanpa memandang status ekonomi, suku, agama maupun ras. Semoga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar