Selasa, 29 April 2008

YESUS SEBAGAI LOGOS
Beberapa teolog Injili sepertinya telah membatasi diri untuk menganggap bahwa istilah logos yang digunakan Yohanes berasal dari Perjanjian Lama. Hal ini tampak jelas sebab data-data internal dari kitab Kejadian pasal satu tentang peranan logos begitu serasi dengan data-data dalam Injil Yohanes pasal satu. Kesinambungan pikiran tersebut dapat terlihat dengan jelas.
Sebaliknya, para teolog aliran liberal menyatakan bahwa istilah logos memiliki latar belakang pemikiran Helenis(Yunani). Polarisasi dari kedua kubu berjalan selaran dengan alur fundamentalisme-konservatif dan modernis-liberal. Lantas apakah kita sebagai seorang Injili mesti memilih salah satu dari antara kedua kubu tersebut?
Jawabannya tentu saja tidak! Pada satu pihak kita perlu mempertahankan tradisi konservatif Injili yang bertumpu pada data-data Firman Allah(Alkitab), namun pada lain pihak kita perlu pula untuk menyelidiki wahyu yang tersebar dalam alam semesta, termasuk juga pemikiran-pemikiran Helenis. Artinya, wahyu Allah khusus dan umum sama-sama dapat dipertimbangkan walaupun Wahyu Allah yang sudah dimeteraikan dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Barulah yang benar-benar tanpa salah.
Menurut pandangan Helenistis yang bertumpu pada ajaran gnostis, pribadi unik yang hakiki adalah Theos, yang terpisah dari segala sesuatu, tidak diciptakan dan tidak menciptakan apapun. Dialah suatu kemuliaan yang tak terjangkau yang sudah ada sebelum segala sesuatu ada.
Demiurge adalah tuhan yang lebih rendah dari theos, yang tak sempurna, tak berpengetahuan, pencipta materi yang jahat, termasuk dunia dan isinya. Ia adalah bapak kegelapan, yang daripadanya dilahirkan hikmat(Sophia), ibu dari semua archon yang berjumlah 356 banyaknya.
Di antara theos dengan dunia terdapat banyak archon, seperti misalnya logos, nous, zoe, tophos, antrophos, kosmos, dan yang terendah sarkos, yang menyatu dengan materi yang dianggap jahat, unik tentunya apabila rasul Yohanes menampilkan Yesus Kristus sebagai logos yang berasal dari tingkat ke 3 lapisan makhluk-makhluk ilahi. Logos itu ada di kekekalan masa lampau, en arche(Yoh.1:1a), di tempat Theos. Ia bersama-sama, (pros), artinya berhadapan, artinya satu dengan theos dan Ia adalah theos sendiri(Yoh.1:1).
Ilmu ini memang unik dan memancing rasa ingin tahu manusia abad pertama yang dikuasai oleh ajaran Helenis ini. lebih mengejutkan lagi di kala logos itu dinyatakan sebagai pencipta kosmos(Yoh. 1:3), dan logos itu adalah zoe(hidup) tophos yang menerangi dunia. Akhirnya kehebatan ilmu kalam ini, membuat para ahli pikir saat itu kagum karena melihat Yohanes mendeklarasikan bahwa logos itu telah menjadi sarki/ daging atau mengambil daging sama dengan manusia(en carne).
Penampilan Yesus Kristus dalam konsep logos ini sebegitu mendalam namun unik membuat pikiran Helenis bangkit untuk menelusuri lebih dalam, namun bagi orang Yahudi dapat juga dipahami, meskipun ada pula yang menganggapnya sebagai suatu kebodohan. Data- data internal menampilkan tanpa ragu melalui supervise Roh Kudus bahwa Kristus itu unik, istimewa, dan tiada duanya dalam seluruh sejarah manusia, dulu, kini, sampai selama-lamanya. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar