SIAPAKAH TUHAN KITA?
(Kisah Para Rasul 4:24)
Setelah anggota jemaat mendengar laporan rasul Petrus “berserulah mereka bersama-sama kepada Allah, katanya: Ya Tuhan, Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi, laut dengan segala isinya.” Perhatikanlah bagaimana sehatinya jemaat dalam menaikkan doa di tengah-tengah ancaman dunia, dan dampaknya…luar biasa! Di Kanada pernah diadakan tes pengukuran kekuatan daya tarik kuda. Ternyata kekuatannya hapir 4,5 ton, kuda yang lainnya menarik 4 ton. Apabila keduanya dipersatukan tentunya kita menduga, mereka mampu menarik beban seberat 8,5 ton. Akan tetapi, ketika diujicoba keduanya mampu menarik hampir 15 ton, tiga kali lebih besar dari pada kekuatan masing-masing kuda tersebut. Kira-kira demikianlah yang terjadi ketika seluruh jemaat bersehati membawa dalam doa, kuasa Tuhan akan semakin nyata bekerja melalui setiap kita.
Tahukah mereka kepada siapa mereka berdoa? Ya, tentu mereka tahu. Mereka berkata “Ya TUHAN, Engkaulah yang menjadikan seluruh alam semesta.” Bisakah manusia mengukur luas dan besarnya alam semesta ini? Tidak akan pernah bisa. Dalam alam semesta ini, planet bumi hanyalah setitik debu, apalagi makhluk yang di dalamnya. Menakutkan sekali ketika kita membayangkan posisi kita di alam semesta yang maha luas ini. Siapakah yang akan memperdulikan kita?
Allah yang disapa oleh jemaat adalah Allah pencipta alam semesta. Allah yang lebih besar dari segala ciptaanNya, yaitu alam semesta. Allah yang sama yang berjanji untuk mau mendengar segenap doa dan seruan kita. Allah yang lebih besar dari segala masalah yang pernah di hadapi manusia. Pada saat kita datang kepadaNya dengan ucapan syukur, ada perasaan damai sejahtera yang menguasai kehidupan kita. Kita sekalian sama seperti jemaat Tuhan mula-mula akan mengerti betapa Allah yang Maha Dahsyat itu mau merendahkan diriNya apabila kita berseru dengan ucapan syukur di hadapanNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar